HomeInfo SehatKesehatan UmumTanda Kelelahan yang Harus Diperhatikan Pekerja Shift
Kesehatan Umum

Tanda Kelelahan yang Harus Diperhatikan Pekerja Shift

dr. Nabila Viera Yovita, 20 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kelelahan dapat mengancam nyawa pekerja shift. Perhatikan tanda-tanda ini, demi keamanan diri dan lingkungan sekitar.

Tanda Kelelahan yang Harus Diperhatikan Pekerja Shift

Apakah Anda adalah pekerja shift? Jika ya, Anda mungkin pernah mengalami kelelahan akibat jam bangun dan tidur yang tidak menentu atau berkebalikan dari yang seharusnya. Saat pagi hingga sore, Anda justru tertidur pulas. Sedangkan saat malam hingga pagi, Anda justru terjaga.

Bukannya baik dan bermanfaat, keseharian “terbalik” seperti yang umum dialami pekerja shift sebenarnya merupakan sesuatu yang harus segera diatasi. Pasalnya, keadaan tersebut bisa menyebabkan terjadinya keluhan berikut ini:

  • Rasa ngantuk berlebih ketika butuh untuk terbangun, terjaga, atau produktif.
  • Insomnia, atau tidak mampu untuk tidur di saat Anda membutuhkannya. Hal ini dapat menyebabkan sulit tertidur, atau terbangun sebelum Anda cukup tidur.
  • Tubuh terasa tidak segar setelah bangun, atau merasa selalu kurang tidur.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Kekurangan energi.
  • Mudah tersinggung, tertekan, stres bahkan depresi.
  • Memiliki kesulitan dengan hubungan pribadi.

Apabila sudah mengalami keluhan tersebut namun masih disepelekan juga, maka yang akan terjadi kemudian adalah:

  • Kurang tidur kronis

Pekerjaan dengan shift malam, rotasi bergilir, atau bahkan shift yang sangat pagi, menyebabkan kurang tidur secara kronis. Ini adalah keadaan ketika seseorang tidak pernah melunasi “hutang” tidurnya. Perilaku seperti ini dapat memberikan pengaruh buruk yang serius terhadap kesehatan, tingkat produktivitas, serta keamanan diri maupun lingkungan sekitar.

  • Mengalami microsleep

Microsleep adalah kejadian tertidur dalam waktu singkat, yang berlangsung hanya beberapa detik. Tertidur sejenak ketika bekerja dapat benar-benar menurunkan produktivitas atau kompetensi Anda. Sementara itu, apabila terjadi saat Anda sedang menyetir, microsleep tentu dapat mengancam nyawa.

  • Stres atau depresi berkepanjangan

Kurang tidur, jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan lain di waktu luang, hubungan dengan orang-orang sekitar terasa renggang dan tidak sempat melakukan hobi akibat harus bekerja shift merupakan hal-hal yang meningkatkan risiko terjadinya stres dan depresi.

Bila dibiarkan berlanjut, keadaan tersebut akan turut memperburuk mood dalam jangka panjang. Akibatnya, kemampuan berpikir serta refleks akan sangat berkurang. Selain itu, penyakit juga lebih mungkin terjadi, sebab stres dan depresi juga bisa menurunkan daya tahan tubuh. Bahkan, bukan tak mungkin bahwa pekerja shift yang terus-menerus stres atau depresi akan memiliki niatan untuk bunuh diri.

Adakah solusinya?

Bagi Anda memang harus bekerja shift, terdapat beberapa tips yang bisa Anda terapkan supaya kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik. Yaitu:

  • Gunakan kacamata gelap

Sinar matahari memberi efek terjaga terhadap tubuh dan memengaruhi jam tubuh Anda. Karenanya, Anda dianjurkan untuk membatasi paparan sinar matahari pada akhir shift supaya tubuh terasa relaks. Caranya adalah dengan menggunakan kacamata gelap saat perjalanan pulang.

  • Gelapkan kamar tidur

Gunakan gorden untuk menutupi sinar matahari dari luar. Anda juga dapat menggunakan eyemask saat tidur, untuk mengurangi sinar yang masih dapat masuk dari celah gorden.

  • Buat kamar tidur bebas polusi suara

Pada siang hari, kemungkinan terdapat suara di luar rumah yang dapat mengganggu tidur Anda. Untuk mengatasi ini, Anda dapat memutar “white noise” berulang kali, atau menggunakan sumbat telinga.

  • Tinggalkan pesan

Beritahu orang terdekat mengenai waktu spesifik dimana Anda tidak ingin diganggu. Bila perlu, pasang pesan “sedang tidur” di pintu kamar Anda.

  • Jaga suhu ruangan tetap dingin

Suhu ruangan yang dingin membuat tubuh lebih relaks, sehingga Anda lebih mudah untuk tidur.

  • Atur konsumsi kafein

Kafein bertahan dalam tubuh selama 6–10 jam. Supaya tidak mengalami gangguan tidur, konsumsilah kafein pada waktu yang bijak. Dengan demikian, Anda akan memiliki waktu untuk merasa lelah dan mengantuk.

  • Hindari alkohol sebelum tidur

Alkohol tidak benar-benar membantu Anda tertidur. Zat tersebut hanya akan membuat Anda bangun lebih cepat, sehingga tidur Anda pun akan mengalami gangguan.

Sebagai pekerja shift, Anda memang tidak dapat mengubah sistem yang telah diterapkan oleh perusahaan. Namun, Anda tetap bisa melakukan upaya di atas agar kesehatan tidak menjadi taruhannya. Terapkan tips tersebut dengan saksama, dan bila kelelahan sudah terlanjur menghampiri jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter.

[NB/ RVS]

kelelahantidurPekerja ShiftInsomnia

Konsultasi Dokter Terkait