HomeInfo SehatDarah5 Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Donor Darah
Darah

5 Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Donor Darah

Bobby Agung Prasetyo, 09 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beberapa hal yang perlu Anda pahami sebelum melakukan donor darah. Cari tahu faktanya sebagai berikut.

5 Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Donor Darah

Donor darah bermanfaat untuk membantu orang lain yang sedang memerlukan darah. Pada orang yang mengalami kecelakaan, misalnya, ia akan membutuhkan transfusi berdasarkan kecocokan golongan. Hal serupa terjadi pada mereka yang menjalani operasi dan butuh asupan lewat donor darah.

Selain berguna bagi penerima, donor darah juga memberikan pengaruh kesehatan tersendiri pada sang pemberi. Hal tersebut dijelaskan oleh dr. Nadia Octavia dari KlikDokter.

“Dengan melakukan donor darah, secara tidak langsung Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan Anda. Sebelum melakukan donor darah, Anda akan diperiksa tekanan darah, nadi, kadar hemoglobin di dalam darah,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Nadia memaparkan bahwa donor darah mampu menjadi solusi untuk membakar lemak. Faktanya, saat mendonorkan darah sebanyak 450 ml, tanpa disadari Anda telah membakar sebanyak 650 kalori.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan sebelum donor darah. Terlebih, banyak dari masyarakat Indonesia yang belum begitu memahami regulasi dari transfusi darah ini. Apa saja hal-hal tersebut? Ini dia, seperti dilansir Reader’s Digest:

  1. Tidak semua orang bisa mendonorkan darah

Ya, tidak semua orang bisa mendonorkan darah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti minimal usia 17 tahun, memiliki berat badan sekurang-kurangnya 45 kilogram, serta tekanan darah sistolik mesti berada pada kisaran 110-160 mmHg dan diastolik 70-100 mmHg.

  1. Memahami dampak minor donor darah

Ada sejumlah dampak minor yang perlu Anda pahami terkait donor darah. Risiko tersebut meliputi memar di sekitar lokasi jarum, lengan yang sakit, pusing, merasa capek, hingga badan lemas. Selain itu, Anda bisa mengalami kekurangan zat besi akibat mendonorkan darah. Jangan khawatir, kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu.

  1. Perlunya menjaga kesehatan sebelum donor darah

Penting bagi Anda untuk makan makanan bergizi, tetap terhidrasi, dan cukup istirahat sebelum mendonorkan darah. Langkah-langkah ini dapat membantu Anda menghindari kondisi yang tidak diinginkan setelah mendonorkan darah.

Setelah proses donor darah usai, Anda mesti segera mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, hingga sayuran hijau untuk membantu tubuh menggantikan secara cepat sel-sel darah yang telah Anda sumbangkan.

  1. Dilarang donor darah jika mengidap penyakit ini

Jika Anda sedang mengidap penyakit seperti demam, batuk, atau infeksi saluran pernapasan, maka Anda harus menunda donor darah sampai sembuh. Penting juga untuk dicatat bahwa jika Anda menderita TB aktif, Anda tidak boleh menyumbang darah agar tidak menularkan penyakit tersebut.

Anda juga dilarang donor darah jika mengidap penyakit hepatitis B, hepatitis C, klamidia, herpes, kutil kelamin, atau HIV. Jika Anda menderita penyakit menular seksual seperti kencing nanah atau sifilis, Anda harus menunggu 12 bulan setelah pengobatan benar-benar selesai.

  1. Tidak ada batasan umur

Bagi Anda yang lansia, jangan ragu untuk mendonorkan darah. Selama kondisi tubuh sehat dan bebas penyakit, donor darah justru baik dan bermanfaat untuk dilakukan. Bila usia Anda di atas 60 tahun, pastikan untuk mengecek kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan donor darah.

Aktivitas donor darah sangat baik untuk kesehatan. Meski begitu, perhatikan lima hal di atas sebelum Anda memutuskan untuk donor darah. Nah, setelah mempersiapkan baik fisik maupun mental, segeralah datang ke kantor Palang Merah Indonesia (PMI) terdekat untuk mendonorkan darah.

[RS/ RVS]

Transfusi DarahDonor DarahdarahPalang Merah IndonesiaHari Palang Merah Sedunia