Jantung

4 Pantangan untuk Penderita Asam Urat

dr. Sara Elise Wijono MRes, 08 Des 2018

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Kadar asam urat yang tinggi bisa menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Mari jaga kadar asam urat Anda dengan mengikuti pantangan berikut.

4 Pantangan untuk Penderita Asam Urat

Asam urat adalah suatu hasil akhir dari metabolisme purin di dalam tubuh. Purin sendiri merupakan sejenis protein yang dapat ditemukan pada makanan dan berbagai sel tubuh. Umumnya, asam urat akan dibuang oleh tubuh dengan bantuan ginjal.

Pada beberapa orang, akan ditemukan kadar asam urat yang tinggi. Kondisi ini dapat disebabkan karena produksi asam urat yang banyak, misalnya karena Anda banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat berkaitan dengan pembuangan asam urat yang kurang efektif oleh ginjal.

Kadar asam urat yang tinggi dapat dikontrol dengan mengonsumsi obat. Namun, penderita asam urat tinggi juga disarankan untuk memperhatikan pola makannya untuk membantu menurunkan kadar asam urat.

Jika dibiarkan atau tidak ditangani dengan baik, asam urat yang tinggi dapat membentuk kristal-kristal pada jaringan tubuh yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya saja, dapat terbentuk kristal pada persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan, yang dikenal dengan gout. Kristal juga dapat terbentuk pada ginjal, serta membentuk batu ginjal.

Jadi, bagi Anda yang memiliki kadar asam urat yang tinggi, apa saja pantangannya?

  1. Kurang minum

Seperti disebutkan sebelumnya, asam urat akan dibuang oleh tubuh dengan bantuan ginjal. Memastikan kebutuhan cairan Anda tercukupi akan membantu pembuangan asam urat. Selain itu, kadar hidrasi yang baik membantu mencegah kepekatan asam urat yang tinggi dalam darah.

Sebaiknya, Anda memastikan minum minimal delapan gelas per hari. Walaupun semua cairan (kecuali alkohol) dapat dikonsumsi, ada baiknya Anda pastikan minimal setengah dari jumlah cairan yang dikonsumsi adalah air putih.

Anda juga dapat menggunakan warna air seni sebagai patokan untuk melihat apakah kebutuhan cairan sudah terpenuhi. Jika air seni Anda berwarna bening kekuningan, artinya hidrasi sudah baik. Sebaliknya, air seni berwarna kuning gelap atau kecokelatan menandakan Anda perlu minum lebih banyak lagi.

  1. Konsumsi alkohol berlebihan

Alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Salah satu mekanismenya adalah dengan menstimulasi hati untuk memproduksi asam urat. Selain itu, di dalam tubuh alkohol akan diubah menjadi asam laktat, yang dapat mengganggu pembuangan asam urat oleh ginjal. Dari berbagai macam jenis minuman beralkohol, ditemukan bahwa bir mengandung banyak purin, akibat dari proses fermentasinya.

  1. Diet yang tidak sehat

Untuk mengatasi berat badan berlebih, sering kali orang mengharapkan hasil yang instan sehingga melakukan diet yang tidak sehat. Misalnya, dengan tidak makan atau berpuasa dalam waktu yang lama (atau hanya makan satu kali sehari). Diet serta penurunan berat badan yang banyak dalam waktu singkat dapat meningkatkan kadar asam urat Anda.

Di sisi lain, penurunan berat badan yang berlebih sebenarnya dapat membantu mengontrol kadar asam urat Anda. Agar hal ini terjadi secara bertahap dan sehat, terapkan pola makan bergizi seimbang dan kombinasikan dengan olahraga.

  1. Pola makan tinggi purin

Jika Anda mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi, asam urat Anda juga dapat meningkat. Untuk menghindarinya, edukasi diri sendiri akan makanan-makanan dengan kadar purin tinggi dan hindari. Contohnya, jeroan, ikan berlemak, seafood (seperti udang, kepiting, kerang). Makanan dengan kadar purin sedang; misalnya unggas, sayuran (seperti bayam, kembang kol); dapat dikonsumsi sesekali.

Itulah beberapa pantangan bagi penderita asam urat. Perlu diperhatikan, setiap orang dapat bereaksi berbeda pada berbagai jenis makanan. Jadi, perhatikan juga reaksi tubuh Anda terhadap jenis makanan yang Anda konsumsi. Jika menyebabkan kenaikan kadar asam urat, maka sebaiknya dihindari.

[HNS/ RVS]

PurinPantangan Asam UratAsam Urat

Konsultasi Dokter Terkait