HomeGaya hidupSehat dan BugarJalan Kaki di Alam Terbuka Hijau Bermanfaat untuk Otak
Sehat dan Bugar

Jalan Kaki di Alam Terbuka Hijau Bermanfaat untuk Otak

Krisna Octavianus Dwiputra, 28 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Studi menunjukkan bahwa jalan kaki di alam terbuka hijau akan mendatangkan manfaat untuk kesehatan otak.

Jalan Kaki di Alam Terbuka Hijau Bermanfaat untuk Otak

Menikmati alam dan menghentikan sejenak aktivitas Anda dari ingar bingar hidup perkotaan ternyata sangat penting. Bagaimana tidak, sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa jalan kaki di alam terbuka hijau bisa sangat bagus untuk kesehatan otak. Di sisi lain, jarang melihat pemandangan alam justru rentan memicu stres.

Sudah ada sejumlah studi yang menemukan bahwa melihat pemandangan alam meski dalam waktu yang singkat dapat meningkatkan kesehatan otak. Salah satunya penelitian tahun 2015 yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, yang menemukan bahwa dekat dengan alam bisa membantu mengurangi depresi.

Untuk mendapatkan hasil tersebut, para peneliti yang dikomandoi oleh Gregory Bratman dari Standford University, Amerika Serikat mengamati 38 orang yang tinggal di perkotaan dan tidak memiliki riwayat gangguan mental.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan diminta untuk berjalan-jalan. Sebagian peserta berjalan selama 90 menit di area yang asri di dekat kampus Stanford. Setengah lainnya berjalan di sepanjang jalan raya yang sibuk di pusat kota. Sebelum dan setelah berjalan-jalan, para peserta juga menjawab kuesioner dan melakukan pemindaian otak yang dirancang untuk melihat peningkatan risiko depresi.

Hasilnya, peserta yang berjalan kaki 90 menit di area terbuka hijau mengalami penurunan terhadap pemikiran negatif. Lalu, aktivitas otak mereka juga menunjukkan penurunan aktivitas di korteks prefrontal subgenual. “Ini memberikan hasil yang kuat bagi kami bahwa menikmati pemandangan alam, bahkan dalam waktu singkat, dapat mengurangi pola pemikiran yang terkait dengan beberapa penyakit mental seperti depresi,” kata Bratman.

Bagaimana dengan yang jarang menikmati alam?

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan orang yang dalam penelitian harus menikmati jalan-jalan sibuk di perkotaan? Bratman berpendapat bahwa ada hubungan yang jelas antara riuhnya kota dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Ia mengatakan bahwa hidup di daerah perkotaan dikaitkan dengan berbagai jenis pemicu stres, yakni kebisingan, peningkatan interaksi sosial, dan kekacauan lalu lintas. Itu pada gilirannya meningkatkan kecemasan.

Menurut Bratman, bangun pagi dan harus mendengar suara kendaraan lewat bergantian, serta beberapa kebisingan lainnya dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental Anda. Di sisi lain, Bratman dan rekan peneliti lainnya yakin bahwa berjalan kaki di area yang asri dengan banyak pepohonan hijau dapat menangkal hal-hal negatif tersebut.

Jika Anda tinggal di area perkotaan yang bising dan minim pemandangan hijau, jangan khawatir. Anda tetap dapat menciptakan lingkungan yang asri di rumah, misalnya dengan urban farming.

Anda punya lahan yang kosong di rumah? Coba manfaatkan area tersebut dengan menanam pohon, tanaman hijau atau bunga-bunga. “Menurut penelitian, wanita yang menatap bunga mawar segar selama 3 menit mengalami peningkatan mood atau menjadi lebih bahagia dan berkurang kadar stresnya,” kata dr. Nadia Octavia dari KlikDokter.

Ternyata jalan kaki di alam terbuka hijau, meski dalam waktu singkat, sangat baik untuk otak Anda. Meski Bratman sendiri mengakui bahwa penelitian yang mereka lakukan perlu disempurnakan lagi, pemikiran dasar bahwa alam bisa bermanfaat untuk kesehatan mental perlu ditangkap dengan baik. Jadi tak ada salahnya, bukan, untuk mulai lebih sering dekat dengan alam?

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

[RS/ RVS]

Jalan KakiOtakalam terbukaAlamkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait