HomeInfo SehatJantungTakotsubo, Sindrom Patah Hati yang Bisa Picu Gagal Jantung
Jantung

Takotsubo, Sindrom Patah Hati yang Bisa Picu Gagal Jantung

dr. Nabila Viera Yovita, 10 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ternyata, patah hati bisa memicu sindrom takotsubo. Jika dibiarkan, bisa-bisa Anda mengalami gagal jantung!

Takotsubo, Sindrom Patah Hati yang Bisa Picu Gagal Jantung

Patah hati yang tak kunjung sembuh ternyata dapat menyebabkan sindrom takotsubo. Kondisi ini terjadi saat otot jantung tidak dapat memompa darah sebaik biasanya ke seluruh tubuh. Jika hal ini berlangsung dalam jangka waktu lama maupun berulang kali, Anda  dapat mengalami gagal jantung.

Sekilas tentang sindrom takotsubo

Ketika seseorang mengalami sindrom takotsubo, gejala awal yang terjadi mirip dengan serangan jantung, yaitu nyeri dada, sesak napas, dan pingsan. Beberapa orang akan mengalami gejala berdebar, mual, dan muntah.

Penyebab dari sindrom takotsubo belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah penelitian mensinyalir bahwa pelepasan hormon stres secara tiba-tiba, seperti norepinefrin, epinefrin, dan dopamin, dapat membuat jantung berdetak.  Kondisi tersebut mengakibatkan perubahan pada sel otot jantung dan pembuluh darah koroner. Efek ini kemudian melemahkan ventrikel kiri, mencegahnya memompa darah yang sangat dibutuhkan dan kaya oksigen ke seluruh tubuh. Meski sekitar 28,5 persen orang dengan sindrom takotsubo tidak memiliki penyebab yang jelas, biasanya sindrom ini dipicu oleh kejadian emosional atau fisik yang tak terduga.

Dalam sebagian besar kasus, takotsubo dipicu oleh suatu tekanan emosional maupun fisik, seperti:

  • Kehilangan orang yang dicintai
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Kekerasan fisik
  • Penyakit akut
  • Baru menjalani operasi dalam waktu dekat
  • Serangan asma
  • Kecemasan finansial maupun utang
  • Mengalami bencana alam

Terdapat pula beberapa laporan mengenai sebagian individu yang mengalami sindrom takotsubo setelah melewati suatu acara yang menyenangkan, seperti pernikahan, reuni, bahkan pekerjaan baru. Karena itu, sulit bagi penderita untuk mengidentifikasi penyebab khusus yang memicu sindrom tersebut.

Untuk mendiagnosis sindrom takotsubo, akan dilakukan beberapa tes seperti pemeriksaan EKG, pemeriksaan darah, serta wawancara. Pada wawancara, dokter akan menanyakan mengenai riwayat penyakit, seperti apakah Anda pernah mengalami gejala serangan jantung sebelumnya, apakah ada keluarga yang memiliki penyakit jantung, dan sebagainya.

Anda mungkin juga akan diperiksa dengan menggunakan ekokardiogram dan MRI jantung. Jika benar Anda mengalami sindrom takotsubo, Anda mungkin akan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Selain memonitor gejala, dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk membantu jantung Anda pulih kembali.

Kapan bisa pulih?

Untuk sebagian besar orang yang mengalami takotsubo, jantung akan kembali normal dan pulih dalam beberapa hari. Namun, sebagian individu lainnya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk kembali.

Selain itu, jantung sebagian kecil individu akan berubah bentuk secara permanen dan akan terus mengalami gejala seperti lelah, nyeri dada, serta kekurangan energi. Anda akan diminta kontrol rutin untuk pemeriksaan EKG demi melihat perkembangan.

Walaupun Anda tidak dapat mencegah beberapa kejadian dalam hidup, setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sindrom takotsubo, apalagi hingga komplikasi gagal jantung. Anda bisa menceritakan masalah Anda kepada orang-orang terdekat atau psikolog sehingga beban tidak terasa ditanggung sendiri, serta mengalihkan perhatian ke hobi dan aktivitas yang produktif. Patah hati akibat apa pun bukanlah sesuatu yang menyenangkan, namun setidaknya Anda harus berusaha untuk tetap mencintai diri sendiri.

[RS/ RVS]

Patah HatiJantungSindrom patah hatiTakotsuboGagal JantungPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait