HomeInfo SehatKankerInfeksi Hidung dan Tenggorokan Bisa Picu Kanker Paru?
Kanker

Infeksi Hidung dan Tenggorokan Bisa Picu Kanker Paru?

Ayu Maharani, 14 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak cuma dari rokok, benarkah kanker paru bisa disebabkan oleh infeksi hidung dan tenggorokan? Atau malah bisa dipicu infeksi lainnya?

Infeksi Hidung dan Tenggorokan Bisa Picu Kanker Paru?

Baru-baru ini, tanah air sempat dihebohkan oleh kabar meninggalnya istri dari komedian senior, Indro “Warkop” akibat kanker paru. Hanya berselang satu tahun lebih sejak divonis pada Agustus 2017, rupanya keganasan penyakit itu tak butuh waktu panjang untuk merenggut nyawa sang istri. Kejadian tersebut akhirnya “menyentil” masyarakat bahwa kanker paru bukanlah penyakit yang main-main.

Ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya kanker paru, misalnya orang tersebut merupakan perokok aktif atau pasif, pengisap ganja, ataupun sering terpapar zat beracun layaknya arsen, asbes, silika, gas nitrit oksida, hingga bau gas dan bensin. Kendati demikian, ada pula yang mengatakan bahwa infeksi hidung dan tenggorokan mampu meningkatkan risiko kanker paru. Lantas, benarkah hal tersebut?

Hubungan antara kanker paru dan infeksi hidung tenggorokan

Perlu diketahui dulu bahwa baik hidung, tenggorokan, dan paru merupakan kesatuan sistem pernapasan. Apabila salah satunya terganggu, pasti akan mengganggu fungsi yang lain juga. Menurut dr. Melyarna Putri dari KlikDokter, saat paru-paru sudah terkena kanker, hidung dan tenggorokan bisa memunculkan berbagai gejala. Sebab, bakteri, virus, serta zat berbahaya lain pemicu kanker pasti melewati hidung dan tenggorokan terlebih dulu sebelum sampai di paru-paru.

“Jika berfokus pada kanker paru, meski pemicunya melewati hidung serta tenggorokan terlebih dulu, tetap saja yang mengalami keganasan adalah paru-parunya, bukan kedua organ tersebut. Hidung dan tenggorokan hanya sebagai penampil gejala dari kanker paru,” kata dr. Melyarna.

Beda halnya jika yang dibicarakan adalah kanker nasofaring (atas tenggorokan dan belakang hidung). Di hampir semua kasus kanker tersebut, nasofaring memang terinfeksi virus Epstein-Barr sehingga menyebabkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA disebabkan oleh sel-sel yang membelah diri secara abnormal sehingga memunculkan kanker.

Sementara itu, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, gejala dari kanker paru yang paling awam ditimbulkan, antara lain batuk yang tak kunjung sembuh dan memburuk seiring berjalannya waktu (dahak juga makin banyak hingga bercampur darah), sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan secara drastis, perubahan suara, dan nyeri tulang.

Nah, adanya batuk merupakan gejala kanker paru yang timbul dari tenggorokan. Oleh sebab itu, apakah infeksi hidung dan tenggorokan bisa menyebabkan kanker paru, masih butuh penelitian lebih lanjut. Tetapi, keduanya memang dapat memunculkan gejala bagi kanker paru.

Infeksi virus lainnya yang memicu kanker paru

Dalam sebuah studi yang dilansir WebMD, human papillomavirus (HPV) yang terkenal sebagai penyebab kanker leher rahim, disinyalir bisa memicu terjadinya kanker paru. Peneliti dalam studi itu memeriksa 36 sampel jaringan tumor dari para penderita kanker paru non-sel kecil yang sebelumnya sama sekali tidak pernah aktif merokok (hanya sebagai perokok pasif).

Dan hasilnya, para peneliti menemukan 6 persen dari sampel jaringan menunjukkan tanda-tanda infeksi dari dua strain HPV, yakni HPV 16 dan HPV 18. Nah, virus HPV 16 itulah yang diduga memunculkan tumor ganas penyebab kanker paru pada perokok pasif.

Dikutip dari Verywell Health, untuk sementara ini, keterlibatan virus HPV dengan kanker paru masih dianggap sebagai faktor pendukung. Dengan kata lain, virus HPV bekerja sama dengan faktor risiko lain seperti paparan zat berbahaya untuk menghasilkan kanker paru.

Jika benar bahwa virus HPV bisa memicu terjadinya kanker paru, hal yang semestinya Anda lakukan adalah melakukan perilaku seks yang aman agar terhindar dari kanker serviks sekaligus kanker paru. Selain itu, berhentilah merokok dari sekarang dan jangan berada di lingkungan yang penuh asap tembakau. Lalu, gunakanlah masker apabila bepergian ke luar rumah, apalagi tempat yang akan dikunjungi sangat berpolusi.

Penting juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, dan segera konsultasi kepada dokter apabila mengalami batuk serta masalah pernapasan lain yang tak kunjung sembuh. Dengan begitu, infeksi apa pun dapat tertangani secara dini dan kesempatan terhindar dari kanker, termasuk kanker paru, yang mematikan juga semakin besar.

[RS/ RVS]

tenggorokaninfeksiHidungKanker Nasofaring ParuInfeksi Tenggorokan infeksi hidungInfeksi Hidung dan TenggorokanKankerkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait