Jantung

Penyebab Detak Jantung Tidak Normal dan Cara Mengatasinya

Siti Putri Nurmayani, 13 Okt 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Detak jantung yang tidak normal alias aritmia bisa menandakan adanya gangguan kesehatan. Apa saja penyebabnya

Penyebab Detak Jantung Tidak Normal dan Cara Mengatasinya

Detak jantung bisa menjadi tolak ukur untuk memastikan jantung berada dalam kondisi sehat. Jika kamu mengalami jantung yang berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan pola yang tidak beraturan, ini patut diwaspadai. 

Lantas, detak jantung tidak normal apakah berbahaya? Menurut dr. Anita Amalia Sari, kondisi detak jantung tidak normal atau aritmia bisa menjadi tanda dari kondisi yang serius. 

Pasalnya, organ tersebut tidak bisa memompa darah ke paru, otak, dan organ tubuh lainnya secara efektif. Ini menyebabkan organ-organ tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. 

Kabar buruknya, aritmia bisa menyerang siapa pun, termasuk kamu. Mari ketahui penyebab aritmia dan cara mengatasinya lewat ulasan di bawah ini.

Kondisi Kesehatan Penyebab Detak Jantung Tidak Normal (Aritmia)

Menurut American Heart Association, detak jantung normal pada orang dewasa adalah 60 hingga 100 detak per menit (bpm). Ini bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti usia hingga aktivitas fisik yang dilakukan. 

Detak jantung yang tidak normal bisa menjadi tanda adanya masalah pada tubuh. Berikut beberapa penyebab detak jantung tidak normal:

1. Takikardia

Mungkin banyak yang penasaran, berapa kecepatan detak tidak normal? Jawabannya adalah lebih dari 100 denyut per menit. 

Namun, kondisi tersebut terjadi ketika seseorang mengalami takikardia, kondisi detak jantung yang berdetak terlalu cepat. 

2. Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium merupakan salah satu penyebab paling sering dari detak jantung yang tidak normal. Kondisi ini terjadi ketika banyaknya impuls listrik tidak stabil yang dilepaskan, sehingga menyebabkan atrium (serambi) jantung berdetak tak beraturan. 

Pada fibrilasi atrium, detak jantung bisa berkisar antara 100 hingga 200 denyut per menit. 

3. Flutter Atrium

Flutter atrium dapat disebabkan oleh adanya impuls elektrik tunggal yang berjalan secara cepat dan memengaruhi atrium. Hal ini dapat membuat jantung berdetak lebih cepat namun dengan irama yang teratur. 

Kondisi ini sering kali terjadi pada atrium kanan, tetapi bisa juga terjadi pada atrium kiri. 

Artikel Lainnya: 14 Tanda Serangan Jantung yang Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya

4. Bradikardia

Bradikardia merupakan kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat, yakni kurang dari 60 denyut per menit. 

“Umumnya, bradikardia disebabkan oleh gangguan sinyal elektrik jantung dari atrium ke ventrikel,” jelas Dokter Anita. 

Pada beberapa atlet, biasanya mereka memiliki detak jantung yang lebih lambat. Namun, kondisi ini umumnya bukan hal yang berbahaya. 

5. Fibrilasi Ventrikel

Detak jantung yang tidak normal ini bisa mengakibatkan jantung berhenti berdetak dan menyebabkan serangan jantung

Kondisi ini terjadi pada bagian ventrikel jantung yang berfungsi memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Karena detak jantung yang tidak normal, ini menyebabkan darah tidak bisa dipompa dari jantung ke seluruh tubuh, termasuk bagian otak. 

Fibrilasi ventrikel menjadi kondisi yang sangat serius dan perlu segera ditangani oleh dokter. 

6. Kontraksi Prematur

Kontraksi prematur jantung adalah kondisi di mana jantung melewatkan satu denyut ketika denyut nadi diperiksa melalui lengan atau dada. Selain itu, kondisi ini juga bisa ditandai dengan adanya denyut tambahan atau denyut yang muncul lebih awal. 

Biasanya, kondisi ini dapat terjadi di bagian atas atau bawah jantung.

Artikel Lainnya: Cegah Serangan Jantung, Ketahui Denyut Nadi Normal Sesuai Usia 

Faktor Pemicu Detak Jantung Tidak Normal

Selain karena masalah kesehatan di atas, ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya detak jantung yang tidak normal. Berikut di antaranya: 

  • Keturunan atau genetik
  • Ketidakseimbangan elektrolit, terutama kalium
  • Kerusakan jaringan jantung
  • Gangguan hormon tiroid
  • Penggunaan obat-obatan yang mengandung amfetamin atau beta blocker
  • Perubahan otot jantung karena penyakit atau cedera
  • Penyembuhan setelah operasi jantung
  • Abnormalitas jantung

Selain itu, bisa juga detak jantung tidak normal karena asam lambung. Biasanya, ini dipicu oleh konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi. Kandungan tersebut dapat memicu tubuh lebih waspada, sehingga menyebabkan detak jantung yang tidak teratur. 

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Jantung Berdebar dengan Cepat dan Tepat

Cara Mengatasi Aritmia

Penting untuk diingat, aritmia bisa menyerang siapa pun, baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa, atau lansia. Ciri-ciri detak jantung tidak normal biasanya ditandai dengan deg-degan, pusing, nyeri dada, sesak napas, serta pingsan. 

Berikut cara mengatasi detak jantung tidak normal:

1. Menari (Memeriksa Nadi Sendiri)

Cara paling sederhana untuk mendeteksi detak jantung adalah dengan memeriksa nadi sendiri (MENARI). Kamu bisa memeriksa denyut nadi di beberapa area, seperti pergelangan tangan, siku bagian dalam, hingga leher. 

Untuk memeriksanya, cukup letakkan kedua jari ke telapak tangan, tepatnya di pangkal bawah jempol. 

2. Jalani Hidup Sehat

Untuk mengatasi aritmia, kamu bisa menerapkan pola hidup yang sehat. Hindari rokok dan konsumsi alkohol. Selain itu, bisa juga rutin berolahraga dan konsumsi makanan-makanan sehat, seperti sayur, buah, dan makanan yang mengandung lemak sehat. 

3. Dapatkan Pengobatan

Dianjurkan agar segera mendapatkan pengobatan untuk mencegah aritmia menjadi semakin parah. Pastikan juga untuk meminum obat sesuai dengan resep dokter. 

Kamu juga bisa konsultasi dengan dokter jantung dengan menggunakan layanan Tanya Dokter dan untuk booking dokter spesialis jantung dengan layanan Temu Dokter di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu dengan cegah penyakit jantung dengan cek risiko penyakit jantung sebelum terlambat. 

(NM)

Detak Jantung Aritmia

Konsultasi Dokter Terkait