Kesehatan Anak

Ini Dampak Negatifnya jika Anak Jarang Sarapan

dr. Karin Wiradarma, 22 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak Anda malas sarapan setiap akan ke sekolah? Hati-hati dampak yang akan terjadi pada si Kecil bila kebiasaan itu tak segera diatasi.

Ini Dampak Negatifnya jika Anak Jarang Sarapan

Sarapan adalah momen makan yang sering kali dilewatkan oleh sebagian besar anak sebelum berangkat sekolah. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari mengantuk, belum nafsu makan, tidak bisa bangun pagi, hingga takut terlambat ke sekolah. Padahal, sarapan adalah bekal bagi anak untuk beraktivitas selama satu hari penuh.

Masih banyak anak yang tidak sarapan

Pada kenyataannya, masih banyak anak yang langsung berangkat ke sekolah tanpa menyantap sarapan terlebih dahulu. Menurut penelitian di Amerika, lebih dari 30 persen anak sekolah berusia 8-13 tahun tidak rutin sarapan setiap hari.

Sementara itu, data di Indonesia pun menemukan bahwa sebanyak 17-59 persen anak dan remaja sering melewatkan sarapan.

Padahal, sarapan pagi diketahui memiliki banyak manfaat untuk anak, seperti meningkatkan kesehatan, memperbaiki performa dan nilai di sekolah, meningkatkan daya tahan tubuh serta membuat tubuh lebih bersemangat.

Dampak melewatkan sarapan bagi anak

Apabila rutin sarapan pagi setiap hari dapat mendatangkan sejumlah keuntungan, maka sudah pasti melewatkan sarapan akan mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi anak Anda. Berikut ini adalah di antaranya:

  1. Tumbuh kembang anak kurang optimal

Dengan mengonsumsi sarapan, anak akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang lebih lengkap dibanding mereka yang melewatkannya.

Meskipun hanya sarapan dengan telur ceplok dan susu, menu tersebut juga merupakan makanan yang bergizi. Dari telur, anak bisa mendapatkan protein serta sedikit vitamin A, B6, B12, D, dan zat besi.

Sedangkan dari segelas susu, anak bisa memperoleh asupan protein, kalsium, vitamin D, vitamin B2, dan vitamin B12. Dengan gizi yang lebih lengkap, tumbuh kembang anak pun lebih optimal.

  1. Mudah lapar dan moody

Anak yang tidak sarapan akan lebih mudah lapar sebelum jam makan siang tiba. Akhirnya ketika lapar, anak tersebut akan memiliki mood yang lebih buruk ketimbang saat ia dalam keadaan kenyang.

  1. Berisiko mengalami obesitas

Anak yang tidak sarapan akan merasa sangat lapar saat mendekati jam makan siang. Oleh karena itu, tak jarang mereka menjadi 'kalap' dan makan dalam porsi banyak saat jam makan siang tiba.

Bahkan, tak jarang mereka pun jadi lebih tergoda untuk jajan makanan yang tinggi kalori, entah karena masih lapar atau sebagai misi 'balas dendam'.

  1. Performa di sekolah kurang optimal

Anak yang rutin menyantap sarapan setiap hari dilaporkan memiliki performa akademis yang lebih memuaskan dibadingkan dengan anak yang jarang sarapan.

Selain memiliki nilai ujian yang kurang memuaskan, terutama pada mata pelajaran matematika, anak yang jarang sarapan juga memiliki konsentrasi, fokus, dan koordinasi otot yang kurang baik dibandingkan dengan temannya yang rajin sarapan.

  1. Lebih mudah sakit

Meskipun kerentanan terhadap penyakit dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, tetapi penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak rutin sarapan setiap pagi memiliki angka absen karena sakit lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang rutin sarapan.

Banyak sekali kerugian yang dialami oleh anak apabila tidak rutin sarapan setiap pagi. Oleh karena itu, usahakan agar si Kecil tidak melewatkan makan pagi. Meskipun menu yang Anda sajikan sederhana dan praktis seperti segelas susu dan setangkup roti, namun sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.

[NP/ RVS]

Tumbuh Kembang AnakAnakdaya tahan tubuhSarapanObesitas

Konsultasi Dokter Terkait