Manfaat Transformasi Digital di Dunia Radiologi

Jika Anda memeriksakan kondisi kesehatan di rumah sakit yang berhubungan dengan radiologi, biasanya akan mendapatkan hasil yang lama karena harus cetak foto hasil rontgen. Sekarang, hal itu bisa dipangkas dengan adanya digitalisasi radiologi. Secara hitung-hitungan, hal ini menguntungkan pasien dan rumah sakit.

GE Healthcare yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Premier Bintaro hari ini, Kamis (6/9), merilis hasil studi mengenai penerapan teknologi digital yang dilakukan dilakukan Departemen Radiologi RS Premier Bintaro. Studi ini mengungkap bahwa rumah sakit dapat melakukan penghematan biaya sebesar 31 persen per pemeriksaan pasien, terutama karena semakin berkurangnya penggunaan film rontgen.

Sementara itu, bagi pasien, ini akan mempersingkat waktu tunggu sampai 38 persen berkat efisiensi alur kerja. Selain itu, pasien juga akan mendapatkan ketepatan diagnostik yang meningkat sampai 10 persen, baik dari segi kualitas gambar dan pengukuran radiologis yang lebih baik.

Teknologi digital memudahkan pasien

Dalam era digital seperti sekarang ini, pasien akan lebih dimudahkan. Nantinya, pasien tidak akan menenteng foto hasil rontgen, tapi hasil radiologi akan diberikan dalam bentuk CD. Bagi dokter, hasil ini akan lebih cepat didapatkan dan gambar akan lebih menyeluruh secara 3 dimensi. Semuanya diatur dalam sistem yang dinamakan PACS (picture archiving and communication system).

Digitalisasi radiologi ini pun mendapat sambutan baik dari Sekretaris Jenderal Persatuan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI), Dr. Vonny Tubagus, Sp Rad(K). Dia juga senang karena GE Healthcare mau mengembangkan alat radiologi yang canggih.

Seiring bertambahnya penyakit kronis dan populasi lansia di era modern ini, radiologi memiliki peran yang penting dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan medias yang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi ahli radiologi dan dokter untuk mendapatkan gambar dan laporan radiologi yang akurat dan komprehensif, sebagai upaya untuk memastikan penanganan pasien yang lebih akurat dan cepat.

“Menerapkan teknologi digital cerdas seperti milik GE Healthcare ini akan membantu para ahli radiologi dan dokter memberikan diagnosis dan membuat keputusan yang lebih akurat dan efisien," ujar Dr. Vonny keopada wartawan.

Nantinya, dengan sistem terintegrasi, rekam medis pasien juga sudah tidak berupa kertas. Sistem database akan digunakan untuk pengarsipan sehingga dokter dan tenaga medis lainnya bisa dengan mudah mengaksesnya.

Teknologi digital untuk mendukung pelayanan kesehatan

Sementara itu, Putty Kartika, Country Director GE Healthcare Indonesia mengaku senang perusahaannya bisa membuat alat yang bisa meringankan dokter dan pasien di rumah sakit. Baginya, teknologi digital adalah sebuah keharusan untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Kami bangga dapat menyampaikan keberhasilan RS Premier Bintaro dalam menerapkan teknologi baru ini. Kami juga akan terus mendukung pihak rumah sakit untuk menjadi penggagas utama transformasi rumah sakit digital,” ujar Putty.

GE Healthcare berkomitmen untuk menyediakan teknologi dan solusi kesehatan ke rumah sakit di Indonesia dalam upaya meningkat kualitas, aksesbilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia.

Hasil studi di atas dilakukan dengan membandingkan tingkat kunjungan balik, biaya, dan jumlah pemeriksaan. Penelitian dilakukan pada November 2015 sampai Januari 2016 (sebelum ada alat digitalisasi radiologi) dan November 2016 sampai Januari 2017 (setelah ada alat tersebut).

Studi ini juga merupakan hasil penghitungan dari 10.000 prosedur radiologi selama tiga bulan. Hasil ini juga berdasarkan hasil dari 12 sesi diskusi dengan ahli radiologi, administrator, ahli bedah, dan dokter di RS Premier Bintaro. Selanjutnya Putty menambahkan, harapannya lebih banyak sistem perawatan di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

[RVS]