Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerKenali Jenis Terapi yang Tepat untuk Penderita Leukemia
Kanker

Kenali Jenis Terapi yang Tepat untuk Penderita Leukemia

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 24 Mar 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beragam pilihan terapi untuk pengobatan leukemia. Kenali jenis terapi yang ditawarkan untuk memilih pengobatan yang tepat.

Kenali Jenis Terapi yang Tepat untuk Penderita Leukemia

Leukemia merupakan kanker  darah atau kanker yang menyerang sel pembentuk darah. Leukemia sering kali ditemukan menyerang sel darah putih. Kendati demikian, kondisi ini juga dapat menyerang jenis sel darah lainnya. 

Pemilihan terapi atau pengobatan yang sesuai dapat membantu memperbaiki kondisi orang dengan leukemia. Leukemia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu leukemia akut dan kronis. Leukemia akut bisa ditandai dengan kanker yang bertumbuh secara cepat, sementara leukemia kronis bertumbuh secara perlahan. 

Leukemia terdiri dari beberapa tipe. Di antaranya terdapat acute lymphocytic leukemia (ALL), acute myeloid leukemia (AML), chronic lymphocytic leukemia (CLL), chronic myeloid leukemia (CML), dan chronic myelomonocytic leukemia (CMML).

Pada umumnya, setiap jenis leukemia memiliki terapi atau pengobatannya sendiri. Namun secara umum, terdapat beberapa kelompok pilihan terapi leukemia, seperti:

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat khusus yang dapat disuntikkan atau diminum untuk membunuh sel kanker. Obat kemo akan mengalir melalui pembuluh darah hingga mencapai sel kanker di seluruh tubuh.

Jenis pengobatan ini sering kali dipertimbangkan untuk pengobatan sel kanker yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Di sisi lain, pengobatan ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, misalnya mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, hingga meningkatkan risiko infeksi (akibat penurunan jumlah sel darah putih).

Berbagai efek samping tersebut membuat kemoterapi kurang direkomendasikan bagi pasien dengan kesehatan umum yang buruk. Selain itu, kemoterapi juga berisiko merusak berbagai organ, seperti ginjal, hati, testis, ovarium, otak, jantung, dan paru-paru. 

Pemberian kemoterapi akan selalu dipantau secara ketat untuk mengurangi efek samping sesegera mungkin.

2. Transplantasi Sel Punca (Stem Cell)

Sel punca, dalam hal ini sel punca darah, adalah sel darah imatur (belum dewasa) yang berpotensi menjadi dewasa. Sel punca dapat membentuk semua jenis sel darah, baik sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit/platelet. Sel punca sering ditemukan di darah dan sumsum tulang.

Dalam terapi leukemia, kemoterapi dosis tinggi akan bekerja lebih efektif dalam membunuh sel kanker. Di sisi lain, penggunaan kemoterapi dosis tinggi tidak hanya membunuh sel kanker, namun dapat pula membunuh sel punca. 

Kondisi tersebut bisa menyebabkan sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah yang penting bagi tubuh. Oleh karena itu, transplantasi sel punca kemungkinan dapat dilakukan untuk mengganti sel punca yang rusak akibat kemoterapi dosis tinggi. Sehingga, terapi ini bisa dijalankan tanpa mengorbankan produksi sel darah.

Sumber sel punca biasanya didapatkan dari darah, sumsum tulang, atau darah tali pusar. Selain itu, penderita juga dapat menerima donor sel punca dari orang lain (allogeneic) atau diri sendiri (autologous).

Artikel Lainnya: Mengupas Soal Radiasi, Penyebab Sekaligus Obat Kanker

3. Terapi Radiasi

Terapi ini menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi digunakan untuk mencegah persebaran atau menangani leukemia yang telah menyebar ke otak, cairan tulang belakang, atau testis. 

Pemberian radioterapi sebagai pengobatan tambahan juga dapat mengurangi kemungkinan kanker kembali. Radioterapi dapat dimanfaatkan untuk membantu meringankan gejala akibat desakan massa kanker. 

Selain itu, terapi radiasi biasanya digunakan sebelum transplantasi sel punca dan dapat mengurangi nyeri tulang yang terkena leukemia. Terapi tersebut juga dapat dilakukan apabila kemoterapi tidak bisa memperbaiki kondisi pasien kanker. 

4. Targeted Therapy

Terapi ini merupakan sejenis obat kemo spesial yang memanfaatkan perbedaan antara sel kanker dan sel normal. Sel kanker biasanya memiliki perubahan pada gen yang membuatnya berbeda dari sel normal. 

Perubahan gen ini memungkinkan sel berhenti berfungsi dengan normal dan akhirnya menyebabkan sel kanker tumbuh serta membelah dengan sangat cepat. Hal itulah yang dapat dimanfaatkan sebagai target terapi.

Pengobatan ini menjadikan beberapa perubahan sel kanker sebagai target dari terapi. Terapi leukemia ini memungkinkan pengobatan untuk menargetkan sel kanker saja dan tidak membunuh sel normal dalam tubuh.

Artikel Lainnya: Mengenal Imunoterapi, Salah Satu Terapi untuk Mengobati Kanker

5. Imunoterapi

Imunoterapi adalah jenis pengobatan leukemia yang bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker.

Imunoterapi didasarkan pada konsep bahwa sel kekebalan tubuh manusia dapat diproduksi dan dimodifikasi di laboratorium. Sel kekebalan tubuh yang telah dimodifikasi ini nantinya dapat mengenali dan membunuh sel kanker. 

Tidak semua kanker dapat diberikan imunoterapi. Beberapa contoh kanker yang dapat diberikan imunoterapi adalah leukemia, kanker payudara, kanker serviks, kanker kolorektal, dan kanker ginjal.

6. Watchful Waiting

Watchful waiting adalah mengobservasi perkembangan kanker tanpa memberikan pengobatan. Pendekatan ini sering kali dilakukan pada kasus chronic lymphocytic leukemia (CLL) yang umumnya tumbuh secara perlahan, sehingga tidak perlu langsung mendapat pengobatan.

Artikel Lainnya: 9 Gejala Leukemia yang Tak Boleh Diabaikan

Selain pemberian terapi di atas, terapi leukemia bertujuan menangani komplikasi dari kanker darah dan efek samping dari pengobatannya. 

Salah satu keluhan yang sering ditemui saat pengobatan leukemia adalah mual dan muntah. Alhasil, pemberian terapi untuk mencegah mual dan pemberian cairan secara cukup sangat diperlukan.

Berbagai jenis terapi leukemia di atas biasanya dilakukan berdasarkan hasil diagnosis dokter. Dalam pemilihan terapi, penting untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan tim dokter yang menangani Anda.

Cari tahu informasi mengenai kanker dan masalah kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter

(OVI/JKT)

terapiKanker

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter