Perawatan Wanita

Sariawan di Vagina, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

dr. Sara Elise Wijono MRes, 31 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Rasa nyeri pada kelamin bisa disebabkan oleh tumbuhnya sariawan di vagina. Ketahui penyebab sariawan vagina dan cara mengatasinya di sini.

Sariawan di Vagina, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sariawan vagina adalah proses peradangan pada permukaan mukosa yang terjadi di daerah vagina. Kondisi ini bisa disebabkan banyak hal, seperti penyakit menular seksual, infeksi, iritasi, hingga alergi.

Meski umumnya tidak berbahaya, sariawan di vagina tentu dapat menimbulkan kekhawatiran. Simak penjelasan lengkap terkait penyebab dan cara mengatasinya berikut ini.

Mengenal Penyebab Sariawan pada Vagina

Sariawan merupakan proses peradangan pada permukaan mukosa, baik pada mulut, bibir, maupun vagina. Sariawan dapat ditandai dengan lesi kemerahan yang disertai rasa nyeri.

Nyeri yang mengganggu tentu harus diatasi karena dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. 

Artikel Lainnya: Perubahan Bentuk Vagina Sebelum Hamil dan Setelah Melahirkan

Untuk mengobatinya, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai penyebab sariawan di vagina. Berikut di antaranya:

1. Penyakit Menular Seksual

Penyebab paling umum munculnya sariawan pada vagina adalah penyakit menular seksual (PMS/IMS)

Kelompok penyakit ini disebut PMS atau IMS karena menular melalui kontak kulit ketika berhubungan seksual.

Penyakit yang menyebabkan keluhan tersebut adalah herpes genital dan sifilis.

Herpes Genital

Herpes genital adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. Herpes dapat menimbulkan gejala gelembung-gelembung kecil berisi cairan yang sekitarnya kemerahan.

Sifilis

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti luka koreng yang keduanya mirip dengan sariawan.

2. Infeksi Jamur

Infeksi jamur sering terjadi di area vagina karena kondisinya yang lembap sehingga memicu radang. Infeksi jamur Candida albicans merupakan penyebab paling sering dari peradangan yang disebut vulvovaginitis ini.

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa kemerahan yang nyeri, perih, hingga timbulnya gelembung (yang dianggap sebagai sariawan di vagina). 

Artikel Lainnya: Fakta Tentang pH Vagina yang Perlu Diketahui Wanita

3. Infeksi Bakteri

Selain bisa menyebabkan vulvovaginitis, bakteri seperti streptococcus atau staphylococcus juga dapat menginfeksi kulit daerah kemaluan.

Kondisi infeksi dapat diperparah dengan banyaknya rambut di daerah genital. Infeksi pada folikel rambut (folikulitis) akibat bakteri bisa menimbulkan gejala seperti sariawan vagina.

4. Infeksi Parasit

Parasit seperti kutu rambut atau skabies juga dapat menginfeksi daerah kewanitaan dan menjadi penyebab sariawan di vagina. 

Gejala yang biasanya muncul adalah gatal disertai bintik-bintik kemerahan akibat gigitan.

5. Iritasi Kulit

Kemaluan adalah daerah yang lembap disertai banyak lipatan. Kondisi ini memungkinkan terjadinya banyak gesekan yang dapat mencetuskan iritasi.

Iritasi yang disebut dermatitis kontak iritan dapat menimbulkan gejala mirip sariawan.

Penyebab iritasi pada kulit beragam, antara lain:

  • Kebersihan diri yang kurang
  • Pemakaian produk kosmetik pada daerah kemaluan
  • Detergen yang menempel pada celana dalam
  • Bahan dari celana dalam

6. Reaksi Alergi

Perlu diketahui bahwa bahan yang menjadi pencetus alergi (alergen) juga dapat menimbulkan sariawan pada vagina. 

Biasanya, bahan dari produk yang wanita gunakan seperti kosmetik atau sabun bisa menjadi alergen.

7. Reaksi Peradangan

Berbagai penyakit autoimun dan peradangan pada tubuh dapat menimbulkan masalah pada kemaluan. Pada kondisi tertentu, gejala yang timbul bisa berupa sariawan di vagina. 

Berbagai penyakit yang dapat menjadi penyebab sariawan pada vagina, misalnya penyakit Crohn atau Crohn’s disease, sindrom Stevens-Johnson, hidradenitis suppurativa, dan sebagainya. 

Artikel Lainnya: Penyebab Vagina Nyeri yang Harus Diwaspadai

8. Luka Lecet

Terkadang area kewanitaan terasa kurang nyaman, sehingga kamu sering menggaruk atau menggeseknya. Jika kamu sering melakukan ini, sebaiknya hindari mulai sekarang.

Pasalnya, kebiasaan menggaruk tersebut dapat menimbulkan luka atau lecet yang akan tampak seperti sariawan di vagina. 

9. Keganasan 

Keganasan seperti kanker vulva dapat menimbulkan keluhan sariawan pada vagina. Penyakit kanker vulva lebih sering ditemui pada wanita lansia. 

Oleh karena itu, baik wanita muda maupun yang memasuki lansia, perlu memeriksakan kesehatan reproduksinya secara rutin. 

Diagnosis Sariawan pada Vagina

Terkadang, sariawan pada vagina yang pasien maksud bisa saja merupakan kelainan kulit yang berbeda dengan yang dokter bayangkan. Maka dari itu, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, pemeriksaan dilakukan melalui dua tahapan awal.

Pertama, memerlukan wawancara antara pasien dan dokter. Kedua, pemeriksaan fisik secara langsung. Dari hasil pemeriksaan awal tersebut, barulah kemudian pemeriksaan tambahan dilakukan.

Pemeriksaan tambahan ini meliputi pemeriksaan darah dan kultur bakteri, virus, atau penanda infeksi lainnya, tergantung kecurigaan penyebab.

Cara Mengatasi Sariawan di Vagina

Untuk mengobati sariawan pada vagina, tergantung dari penyebabnya. Jika kamu sudah mengetahui penyebab pastinya, maka pengobatan dapat dilakukan secara tepat.

  • Jika disebabkan oleh PMS, misalnya herpes, hal ini bisa diatasi dengan obat antivirus, sementara sifilis ditangani dengan antibiotik. Kemudian, hindari terlebih dahulu kontak seksual, baik bergonta-ganti pasangan maupun dengan pasangan.
  • Jika pencetusnya adalah peradangan akibat infeksi bakteri, maka sariawan pada vagina dapat diberi salep antibiotik, obat antinyeri, obat antiradang, ataupun obat untuk membunuh kutu.
  • Jika dipicu oleh iritasi atau alergi, penting untuk menghindari bahan yang menjadi pencetusnya.

Itulah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab sariawan di vagina. Sebaiknya kamu tidak menganggap sepele kondisi ini karena dapat sangat mengganggu, bahkan bisa menurunkan kualitas kehidupan rumah tangga penderita.

Oleh karena itu, jika kamu mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga dapat mengonsultasikan keluhanmu secara online melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

[RS]

VaginaSariawan

Konsultasi Dokter Terkait