HomeInfo SehatKesehatan UmumSakit Kepala Cluster, Apa Itu?
Kesehatan Umum

Sakit Kepala Cluster, Apa Itu?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 23 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pernah merasakan sakit kepala hebat tiba-tiba yang kadang disertai mata merah dan berair? Mungkin Anda mengalami jenis sakit kepala cluster.a

Sakit Kepala Cluster, Apa Itu?

Sakit kepala, siapa yang tidak pernah mengalaminya? Dari usia kanak-kanak hingga usia lanjut, baik wanita maupun pria, hampir semuanya pernah merasakan sakit kepala. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa setidaknya lebih dari separuh penduduk dewasa di dunia mengalami sakit kepala setiap tahunnya. Salah satu jenis sakit kepala yang cukup sering dikeluhkan adalah sakit kepala cluster. Sakit kepala macam apa ini?

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) membagi sakit kepala menjadi dua kriteria utama berdasarkan penyebabnya, yaitu sakit kepala primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang disebabkan oleh adanya gangguan pada bagian dan struktur yang ada di kepala, seperti otot, pembuluh darah, dan saraf. Sakit kepala primer juga berarti tidak ada penyakit lain yang mendasari.

Di sisi lain, sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang merupakan akibat dari penyakit lain. Penyakit itu misalnya cedera leher atau tulang belakang, radang, atau gangguan pembuluh darah di struktur otak seperti stroke. Selain itu, juga gangguan lain seperti tumor otak dan infeksi seperti meningitis. Penyebab sakit kepala sekunder biasanya dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan penunjang seperti CT scan.

Mengenal karakteristik sakit kepala cluster

Berbeda dengan sakit kepala tension atau migrain, sakit kepala tipe cluster termasuk sakit kepala yang paling jarang dialami. Tipe sakit kepala ini ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba. Intensitasnya cukup berat hingga nyeri yang diakibatkannya sangat terasa, ada sensasi seperti ditusuk-tusuk, dan berlokasi di sekitar lingkar mata atau salah satu sisi kepala (tidak meliputi seluruh area kepala). Inilah sebabnya sakit kepala cluster juga dikenal dengan sakit kepala belakang mata, karena di situlah area utama munculnya rasa sakit tersebut.

Seseorang yang mengalami sakit kepala cluster biasanya merasa panik dan resah akibat rasa sakit yang hebat, sehingga sering kali mengamuk, bahkan hingga membenturkan kepala ke dinding sebagai usaha untuk menghilangkan rasa nyeri.

Gejala lain yang biasanya menyertai sakit kepala cluster adalah mata yang merah dan berair, salah satu kelopak mata layu atau bengkak, pupil anisokor atau ukuran pupil mata yang lebih kecil di salah satu sisi, dan hidung mampet atau berair.

Serangan sakit kepala cluster bisa berlangsung antara 15 menit sampai 3 jam, dan dapat dialami hanya satu kali dalam sehari atau berulang hingga 8 kali dalam sehari. Sakit kepala cluster juga dapat dialami setiap hari hingga 4-12 minggu sebelum serangan sakit kepala akhirnya mereda dan menghilang. Periode ini biasanya diikuti oleh periode bebas serangan. Periode ini dapat berlangsung hingga hitungan tahun, sebelum akhinrya serangan sakit kepala cluster kembali menyerang.

Penyebab sakit kepala ini belum jelas diketahui karena merupakan bagian dari kelompok sakit kepala primer. Sedangkan beberapa faktor risiko seseorang dapat mengalami sakit kepala cluster antara lain merokok dan kebiasaan minum alkohol. Faktor risiko lainnya adalah genetik. Biasanya dalam satu keluarga kandung biasanya ada lebih dari 1 anggota keluarga yang mengalami sakit kepala tipe ini.

Jika Anda sering mengalami sakit kepala cluster, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter supaya dapat seegra diperiksa dan dilakukan terapi. Meski sakit kepala cluster bukanlah sebuah kondisi yang mengancam nyawa, namun rasa nyeri dapat terasa berat dan sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang, sehingga perlu manajemen yang menyeluruh.

Ada beberapa pilihan terapi pereda nyeri yang dapat diberikan untuk mengatasi sakit kepala cluster, seperti injeksi sumatriptan atau terapi oksigen untuk meredakan nyeri. Namun, tentunya Anda perlu berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik sesuai kondisi dan keluhan Anda.

[RN/ RVS]

MigrainsakitOtakMeningitisSakit Kepala ClusterSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait