Reproduksi

Pria dengan Jumlah Sperma Sedikit Rentan Kena Penyakit?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 11 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebuah penelitian menunjukan, sedikitnya jumlah sperma membuat pria rentan terkena penyakit. Simak faktanya di sini.

Pria dengan Jumlah Sperma Sedikit Rentan Kena Penyakit?

Banyak pasangan ingin memiliki keturunan setelah menikah atau memperoleh anak kedua setelah anak pertama berusia beberapa tahun. Akan tetapi, keinginan tersebut kerap terhambat karena adanya masalah kesuburan.

Tak hanya pada wanita, kaum pria pun dapat mengalami masalah kesuburan, salah satunya adalah jumlah sperma sedikit. Jumlah sperma sedikit tentu menjadi ketakutan tersendiri bagi para pria.

Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaksuburan dan impian memiliki keturunan pun bisa kandas.

Apa Itu Jumlah Sperma Sedikit?

Kondisi jumlah sperma sedikit disebut juga dengan oligospermia. Umumnya, setiap kali ejakulasi, pria normal akan mengeluarkan cairan sperma sebanyak 2-5 mL, dengan jumlah sperma hidup adalah 15 juta sel sperma tiap mL.

Tak hanya itu, sperma yang berkualitas pun ditentukan dari bentuk dan kemampuan bergerak (motilitas). Pada kondisi normal, persentase sperma dengan bentuk yang normal minimal 4 persen. Lalu, persentase sperma yang dapat bergerak dengan baik minimal 40 persen dari seluruh sperma hidup yang ada dalam cairan ejakulat.

Hasil tersebut bisa terlihat saat seorang pria melakukan pemeriksaan analisis sperma di laboratorium. Maka, jika Anda ingin mengetahui kualitas sperma yang Anda miliki, ada baiknya jika Anda datang ke tempat yang tepat, yaitu laboratorium.

Penyebab Jumlah Sperma Pria Sedikit

Tahukah Anda bahwa ada beberapa faktor penyebab sperma menjadi lebih sedikit? Berikut penyebabnya:

1. Adanya Infeksi pada Organ Reproduksi

Infeksi yang menyerang organ reproduksi pria biasanya berpengaruh pada kualitas dan produksi sperma yang mereka hasilkan. Misal, adanya jaringan parut yang terinfeksi pada saluran reproduksi bisa menjadi penghalang keluarnya sperma saat melakukan ejakulasi.

2. Adanya Antibodi terhadap Sperma

Kondisi ini tidak terjadi pada semua pria, karena hanya ada di beberapa kasus. Saat tubuh pria menghasilkan antibodi terhadap sperma mereka sendiri, sperma tersebut dianggap menjadi sesuatu yang aneh dan terasa asing, jadi harus dimusnahkan.

Artikel Lainnya: Perlukah Pria Mengeluarkan Sperma Secara Rutin?

3. Adanya Ketidakseimbangan Hormon

Sistem reproduksi pria saling berhubungan dengan hormon yang mereka miliki. Jadi, ketika hormon berada dalam kondisi yang tidak seimbang, tentu hal ini akan berimbas pada ketidakseimbangan pembentukan sperma.

4. Adanya Ejakulasi Retrograde

Dalam kondisi ini, biasanya sperma tidak bisa keluar saat mereka ejakulasi. Namun justru berbalik menjadi ke arah kandung kemih. Sehingga saat ejakulasi, tidak akan ada sperma yang akan dikeluarkan.

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki ejakulasi retrogade, bisa dengan mengecek urine yang dikeluarkan. Perhatikan apakah urine berwarna putih keruh atau tidak. Urine yang keruh dapat menandakan bahwa ada kandungan sperma di dalamnya.

Berdasarkan penyebab tersebut, dokter nantinya akan memberikan pengobatan atau merekomendasikan cara mengatasi jumlah sperma sedikit.

Jumlah Sperma dan Kaitannya dengan Penyakit

Rupanya, jumlah sperma sedikit juga dapat menjadi tanda adanya penyakit lain dalam tubuh pria. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan di Italia terhadap lebih dari 5,000 pria.

Penelitian tersebut menemukan bahwa pria yang memiliki jumlah sperma lebih sedikit dari normal, 1,2 kali lebih rentan mengalami kelebihan lemak tubuh, peningkatan tekanan darah, tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta rendahnya kadar kolesterol baik (HDL).

Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Sperma yang Sehat untuk Mempercepat Kehamilan

Selain itu, pria dengan jumlah sperma rendah lebih berisiko mengalami sindrom metabolik dan berbagai faktor risiko lainnya, yang membuat mereka rentan mengalami diabetes, penyakit jantung, dan stroke di kemudian hari.

Perlu digarisbawahi bahwa bukan berarti jumlah sperma sedikit menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit tersebut. Hasil penelitian di atas memperlihatkan bahwa kualitas dan kuantitas sperma seorang pria sedikit banyak mencerminkan kesehatan pria tersebut secara umum.

Karena itu, pemeriksaan sperma sebaiknya dilakukan bukan hanya dalam rangka ingin memperoleh keturunan, tetapi diikutkan dalam pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan.

Lakukan Penanganan Secara Tepat

Lalu, adakah hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi jumlah sperma sedikit? Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda mulai terapkan untuk menjaga kualitas dan kuantitas sperma:

  • Periksa Kesehatan Rutin

Apabila Anda berencana untuk memiliki keturunan, lakukan pemeriksaan sperma di fasilitas kesehatan. Hal ini akan menolong Anda untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi sperma serta kondisi kesehatan Anda secara umum.

Bila ada masalah, baik dalam hasil analisis sperma maupun pemeriksaan kesehatan lainnya, dokter akan memberikan saran pengobatan yang paling tepat untuk kondisi Anda.

Artikel Lainnya: Tips Menjaga Kualitas Sperma

  • Berhenti Merokok

Tahukah Anda, rokok dapat merusak sel sperma Anda? Karena itu, bagi Anda yang masih merokok tetapi ingin memiliki jumlah sperma normal, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.

  • Konsumsi Nutrisi yang Baik

Perbanyak konsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin C dan E, terutama dalam buah dan sayur.

  • Jaga Berat Badan

Berat badan terlalu gemuk dapat memicu gangguan sperma. Atur strategi dengan mulai menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik rutin, demi memperoleh dan mempertahankan berat badan yang ideal.

Jumlah sperma sedikit bisa jadi erat kaitannya dengan penyakit lain dalam tubuh pria. Karena itu, terapkan beberapa kiat di atas untuk memelihara kesehatan tubuh dan sperma Anda.

Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar jumlah sperma sedikit atau kesuburan? Tanyakan langsung melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter, ya.

[RS]

Jumlah spermaSpermaTestosteron

Konsultasi Dokter Terkait