Perawatan Pria

Tips Menjaga Kualitas Sperma

dr. Nabila Viera Yovita, 03 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jika Anda dan pasangan ingin punya momongan, kualitas sperma juga harus diperhatikan. Begini cara menjaga kualitasnya.

Tips Menjaga Kualitas Sperma

Bagi para pasangan yang mendambakan kehadiran anak, ada banyak faktor yang harus diperhatikan terkait kesuburan kedua belah pihak. Untuk pria, kesehatan sperma harus diperhatikan. Kesehatan sperma ditentukan oleh berbagai hal, mulai dari jumlah, pergerakan, serta struktur. Artikel ini akan membeberkan kiat-kiat untuk menjaga sekaligus meningkatkan kualitas sperma.

Jumlah, pergerakan, dan struktur sperma normal

Seorang pria dikatakan subur jika dalam sekali ejakulasi, cairan yang keluar mengandung semen dengan jumlah minimal sperma 15 juta per milimeter. Jika kurang dari angka tersebut, pembuahan akan sulit terjadi karena kandidat sperma yang dapat membuahi ovum (sel terlur) terlalu sedikit.

Untuk mencapai dan membuahi ovum, sperma harus bergerak melalui leher rahim, rahim, lalu saluran indung telur. Pergerakan ini disebut sebagai motilitas. Seorang pria dianggap subur jika minimal 40 persen dari sperma bergerak mencapai tujuan.

Untuk struktur, sperma normal memiliki kepala berbentuk oval serta ekor yang panjang, yang secara bersamaan bergerak maju. Walaupun tidak sepenting faktor jumlah maupun pergerakan, tapi semakin banyak sperma dengan struktur dan bentuk yang normal, makin besar kemungkinan seorang pria dikategorikan subur.

Lalu apa saja penyebab gangguan kesuburan pada pria? Sebenarnya ada berbagai macam penyebab gangguan kesuburan pada pria, antara lain:

  • Gangguan pada hipotalamus, yaitu bagian dari otak yang memerintahkan testis untuk memproduksi hormon testosteron dan spema (atau disebut dengan hipogonadisme sekunder).
  • Adanya gangguan pada testis.
  • Kelainan pada “transportasi” sperma.
  • Usia. Kemampuan sperma untuk bergerak dan masih pada jumlah optimalnya cenderung menurun, terutama setelah usia 50 tahun.

Kiat untuk tetap memproduksi sperma yang sehat

Langkah-langkah sederhana di bawah ini bisa Anda catat dan dijadikan panduan untuk menjaga dan meningkatkan produksi sperma yang berkualitas.

  • Menjaga berat badan ideal. Penelitian membuktikan bahwa meningkatnya indeks massa tubuh berkaitan dengan menurunnya jumlah serta pergerakan sperma.
  • Menerapkan diet sehat. Pilihlah variasi buah dan sayuran, yang kaya akan antioksidan dan dapat memperbaiki kualitas sperma. Konsumsi suplemen zink dapat meningkatkan jumlah testosteron dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan kesuburan pada pria dengan kadar zink yang rendah.
  • Mencegah infeksi menular seksual. Infeksi seperti chlamydia dan gonore dapat menyebabkan ketidaksuburan pada pria. Oleh karena itu, setialah pada satu pasangan, atau gunakan kondom setiap berhubungan seksual.
  • Atur tingkat stres. Penurunan fungsi seksual juga berkaitan dengan stres serta terganggunya hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma. Stres jangka panjang dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang mana ini dapat menurunkan kadar testosteron.
  • Bergeraklah. Aktivitas fisik intensitas sedang dapat meningkatkan enzim antioksidan yang dapat melindungi sperma. Pria yang berolahraga rutin memiliki kadar testosteron yang lebihi tinggi serta kualitas semen yang lebih baik dibandingkan pria yang kurang aktif.

Hal-hal yang harus dihindari demi menjaga kualitas sperma

Faktanya, sperma rentan terhadap beberapa faktor lingkungan seperti paparan terhadap panas yang berlebihan serta zat kimia beracun. Untuk menjaga kesuburan sperma, sebaiknya Anda:

  • Tidak merokok. Pria yang merokok cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit. Cobalah perlahan untuk berhenti, atau minta bantuan tenaga ahli jika berhenti merokok dirasa amat sulit.
  • Batasi konsumsi alkohol. Minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat menurunkan produksi testosteron, menyebabkan impotensi, serta menurunkan kualitas sperma.
  • Hindari penggunaan pelumas saat berhubungan intim. Walaupun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, tapi sebisa mungkin hindari penggunaan pelumas. Jika dibutuhkan gunakan alternatif lain seperti baby oil atau pelumas yang aman untuk kesuburan. Misalnya yang tidak mengandung gliserin dan pH yang sesuai dengan wanita saat masa subur serta sperma, yaitu antara 7,2-7,8.
  • Informasikan kepada dokter mengenai obat yang dikonsumsi. Penyekat kalsium, antidepresan trisiklik, antiandrogen, serta steroid anabolik dapat berkontribusi terhadap gangguan kesuburan.
  • Hindari toksin. Paparan terhadap pestisida dan timbal dapat memengaruhi jumlah serta kualitas sperma. Jika lingkungan kerja atau lingkungan sekitar terpapar toksin, gunakan alat pelindung diri dan hindari kontak langsung pada kulit.
  • Jaga suhu tubuh agar tidak kepanasan. Peningkatan suhu pada testis dapat mengganggu produksi sperma. Pastikan Anda menggunakan celana dalam yang longgar, mengurangi durasi duduk terlalu lama, tidak sauna terlalu lama, atau membatasi paparan skrotum dari benda yang panas (seperti meletakkan laptop di pangkuan). Kemoterapi dan radiasi untuk kanker juga dapat menurunkan kualitas sperma, bahkan bisa menyebabkan ketidaksuburan permanen.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Jika Anda dan pasangan belum juga hamil setelah setahun menikah atau melakukan program hamil, kunjungilah dokter kebidanan dan kandungan. Untuk para pria, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi supaya dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika memang Anda masalah, akan dibutuhkan terapi untuk mengatasinya.

Masalah ketidaksuburan memengaruhi banyak pria di dunia. Lakukanlah kiat-kiat sederhana dan alami untuk menjaga kualitas sperma yang dijabarkan di atas. Jika masih juga sulit untuk punya keturunan, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis profesional. Ingat, kesuburan dan libido umumnya berkaitan dengan kesehatan Anda secara umum. Karenanya, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan merupakan kunci penting untuk menjaga kualitas sperma.

[RN/ RVS]

kualitas spermaSpermaKesuburan Priagangguan kesuburan priaSperma Normal

Konsultasi Dokter Terkait