Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatJantungHati-Hati, Serangan Jantung Mengintai Orang Pemarah
Jantung

Hati-Hati, Serangan Jantung Mengintai Orang Pemarah

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 28 Jan 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Marah ternyata bisa menjerumuskan Anda dalam bahaya serangan jantung dan stroke, lho.

Hati-Hati, Serangan Jantung Mengintai Orang Pemarah

Ada pepatah mengatakan, jangan suka cepat marah nanti Anda akan lebih cepat tua. Jika ditelaah dari segi medis, bahaya marah ini bisa jadi ada benarnya, lho. Mengapa bisa?

Saat Anda marah, akan terjadi peningkatan berbagai senyawa yang dapat mencetuskan inflamasi dan mengaktifkan saraf simpatis. Senyawa ini akan meningkatkan risiko Anda terkena berbagai penyakit jika berlangsung secara terus-menerus, termasuk serangan jantung dan stroke.

Bagaimana Marah Memicu Serangan Jantung?

Studi menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kemarahan dan kejadian serangan jantung. Mereka yang kerap marah ternyata berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung. Tidak hanya itu, pemarah juga memiliki peningkatan risiko terkena stroke dalam beberapa jam setelah kemarahan.

Dalam waktu dua jam setelah seorang marah, terjadi peningkatan kejadian serangan jantung sebesar lima kali dan peningkatan stroke sebesar empat kali. Selain itu, pada pemarah juga terjadi peningkatan terjadinya gangguan irama jantung. 

Artikel Lainnya: Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Marah

Penelitian ini menekankan bahwa episode marah berulang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung. Sementara, pada orang yang marah hanya dengan frekuensi satu kali dalam satu bulan, peningkatan risikonya terbilang kecil.

Pada pasien yang sedang marah, akan terjadi peningkatan saraf simpatis yang berujung pada peningkatan denyut jantung.  Hal ini berakibat pada peningkatan kebutuhan otot jantung terhadap asupan darah.

Permasalahannya adalah pada individu tertentu yang memiliki faktor risiko serangan jantung, ukuran pembuluh darah jantung sudah mengecil akibat penebalan dinding pembuluh darah jantung.

Peningkatan kebutuhan darah oleh jantung tidak dapat dipenuhi dengan baik pada orang-orang yang berisiko tinggi ini. Dengan demikian, kondisi dapat mengarah pada serangan jantung.

Sayangi Jantung, Redakan Amarah Anda

Bahaya marah berlebihan sehingga terkena serangan jantung tentu perlu dihindari. Oleh sebab itu, cobalah untuk lebih tenang dalam menghadapi suatu masalah.

Artikel Lainnya: Cegah Stroke dengan Menahan Marah

Nah, beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu meredakan rasa marah berikut ini bisa Anda coba.

1. Tarik Napas Dalam

Metode ini mungkin dirasa kuno, tetapi memiliki manfaat untuk meredam rasa marah. Saat Anda merasa emosi memuncak, tarik napas dalam melalui hidung dan hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi beberapa kali hingga merasa lebih tenang.

2. Berpikir Matang Sebelum Bicara

Saat marah, rasa ingin mengekspresikan amarah tersebut kadang tidak dapat ditahan. Namun, agar hal ini tidak menjadi penyebab serangan jantung, Anda perlu menghindarinya.

Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan mencegah berkata sesuatu yang akan disesali kemudian. Pikirkan baik-baik semua kata yang akan diucapkan meski sedang marah. Renungkanlah apakah Anda akan menyesali kata-kata tersebut saat amarah sudah mereda.

3. Fokus pada Solusi

Berlarut-larut membahas masalah tidak akan membuat Anda maju. Daripada fokus pada masalah, cobalah fokus pada solusi dari hal yang membuat Anda marah. Hal ini akan menyibukkan pikiran dan meredakan emosi.

Artikel Lainnya: Kenapa Penderita Tekanan Darah Tinggi Mudah Marah?

Agar amarah Anda tidak menjadi penyebab serangan jantung, pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Alihkan energi ke proses pencarian solusi tersebut.

4. Alihkan Perhatian

Cara yang paling mudah untuk bisa meredakan amarah adalah langsung mengalihkan perhatian ke hal lain untuk sementara. Bukan berniat untuk lari dari masalah, hal ini hanya untuk mendinginkan kepala sehingga Anda bisa berpikir dengan lebih tenang setelah amarah reda.

Nah, cara yang bisa Anda coba, misalnya dengan berolahraga, mendengarkan musik, tidur, atau berpindah lokasi saat amarah melanda.

Itulah penjelasan mengapa marah berlebihan dapat picu serangan jantung. Namun, ingatlah bahwa kemarahan bukanlah faktor mutlak serangan jantung. Anda juga dianjurkan untuk selalu menjaga pola hidup sehat, seperti pola makan sehat, hindari merokok, dan olahraga teratur.

Informasi menarik lainnya seputar dunia kesehatan bisa Anda peroleh lewat aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi kepada dokter melalui layanan Live Chat

[WA]

Serangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter