Pencernaan

Benarkah Perut Nyeri Tanda Maag?

Tim Redaksi KlikDokter, 19 Des 2011

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setiap manusia hampir pasti pernah mengalami sakit perut. Baik yang ringan maupun yang berat. Seringkali kita mengganggapnya sebagai...

Benarkah Perut Nyeri Tanda Maag?

Setiap manusia hampir pasti pernah mengalami sakit perut. Baik yang ringan maupun yang berat. Seringkali kita mengganggapnya sebagai sakit maag, atau yang dikenal dalam dunia kedokteran sebagai dispepsia (karena istilah “maag” dalam bahasa latin berarti lambung). Gejala sakit maag dapat menyerupai luka lambung. Luka yang dalam dinamakan tukak. Tukak lambung disebabkan oleh karena produksi asam lambung yang tinggi dan iritasi oleh bakteri yang terdapat di lambung. Ada dua macam kelainan utama pada lambung, , yaitu kelainan fungsional dan kelainan organik. Kelainan fungsional lebih berkaitan dengan gangguan fungsi lambung, tidak ada perubahan anatomi organ lambung saat dilakukan pemeriksaan klinis, biokimiawi, hingga pemeriksaan penunjang lain seperti USG, endoskopi, rontgen, atau CT scan. Gejalanya perut mual, ingin muntah, nyeri ulu hati, lambung terasa penuh, bersendawa, cepat kenyang, perut keroncongan, hingga sering buang gas. Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak yang oleh orang awam dianggap gangguan maag.

Kelainan organik ditandai dengan adanya kelainan anatomis yang dapat terlihat saat pemeriksaan endoskopi. Bentuknya bisa macam-macam, mulai dari radang atau gambaran merah pada lambung, lecet, luka, polip, atau sampai yang paling berat yaitu tumor. Pada kasus yang lebih parah yaitu muntah darah atau buang air besar berdarah, bisa dipastikan bahwa ada kelainan kronis pada lambung. Untuk lebih memastikannya, perlu dilakukan serangkain pemeriksaan muali endoskopi, histopatologi biopsy mukosa lambung, tes kultur, dan rapid ureum test.

Penyebab

Luka pada lambung merupakan penyakit yang serius. Jika dibiarkan, luka pada lambung dapat memicu terjadinya kanker. Luka pada lambung dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain :

  • Obat penghilang rasa sakit yang bersifat iritatif terhadap lambung seperti obat rematik dan aspirin bisa menimbulkan luka lambung. Pemakain yang terus menerus dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung (peptic ulcer). Namun, bagi orang yang lambungnya lemah, baru sekali minum obat ini saja sudah dapat menyebabkan terjadinya luka lambung. Luka ini dapat mengancam jiwa jika menyebabkan terjadinya robekan pada dinding lambung.
  • Makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, alcohol, dan soda dapat memicu iritasi dan luka lambung.
  • Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) juga dapat menyebabkan terjadinya luka lambung. Belum jelas bagaimana bakteri tersebut ditularkan. Diduga penularan terjadi melalui jalur oral atau akibat makanan yang terkontaminsi. Infeksi bakteri ini sering terjadi pada anak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan.

Komplikasi

Komplikasi yang paling serius adalah meningkatnya risiko terjadinya kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan terus menerus dan perubahan dari sel-sel lambung. Kanker ini berkembang perlahan pada jaringan sistem kekebalan di dinding lambung. Jika diketahui pada tahap awal, kanker ini dapat disembuhkan.

Diagnosa

Pada pasien yang dicurigai adanya gangguan pada lambung, dapat dilakukan berbagai pemeriksaan tambahan antara lain :

  • Pemeriksaan darah, untuk melihat adanya antibodi H. pylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan pasien pernah kontak dengan bakteri tersebut, namun belum tentu terinfeksi.
  • Pemeriksaan pernapasan, tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi H. pylori atau tidak.
  • Pemeriksaan feses, untuk melacak secara pasti bakteri H. pylori dan juga apakah ada darah pada feses.
  • Endoskopi saluran cerna atas. Tes ini dapat melihat ketidaknormalan pada saluran cerna atas secara langsung. Jika terllihat adanya jaringan yang mencurigakan, maka dilakukan tindakan biopsy.

Pengobatan

Agar penyakit tidak kambuh, pemberantasan H. pylori harus tuntas dilakukan (eradikasi). Kongres H. pylori sedunia di Sydney pada tahun 1990 sepakat menyatakan pengobatan dapat dilakukan dengan three drug treatment yaitu tetrasiklin (TC), metronidazole (MNZ), dan amoksisilin (AMPC) atau klaritromisin (CAM). Namun karena beberapa obat tersebut harus diminum bersamaan, maka seringkali menimbulkan reaksi alergi. Karena itu, Jepang dan beberapa negara lainnya sejak 1994 lebih sering menggunakan AMPC dan CAM dikombinasi denganproton-pump inhibitor (PPI). PPI digunakan agar pH (tingkat keasaman) dalam pencernaan mendekati netral, dan dua jenis antibiotic itu tidak bekerja aktif dalam keasaman lambung. Akhir 1994, dunia kedokteran Italia mengumumkan bahwa dosis normal PPI dan CAM ditambah antiprozoal selama satu minggu akan menghasilkan eradikasi sampai 90%.

Penderita luka lambung yang tidak kunjung sembuh harus diperiksa lebih teliti. Penyakit maag memang merupakan penyakit umum yang biasanya dapat disembuhkan dengan obat jenis antacid. Namun kalau tidak sembuh dalam 2 minggu, harus diperiksa lebih lanjut.

Mag

Konsultasi Dokter Terkait