Pencernaan

Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Anak

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 21 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Usia anak-anak rentan untuk mengalami gangguan pencernaan. Kondisi gangguan pencernaan apa saja yang umum terjadi? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Anak

Sistem pencernaan adalah organ tubuh yang kesehatannya wajib dijaga. Bahkan, beberapa penelitian mengatakan sistem pencernaan itu sama pentingnya dengan otak, khususnya dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak. 

Namun, tak dapat dimungkiri anak-anak rentan mengalami berbagai masalah pencernaan.

Kondisi ini tentu membuat orang tua merasa khawatir. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda mengenali jenis-jenis gangguan pencernaan pada anak sehingga penanganan bisa dilakukan secara maksimal.

Apa saja masalah pencernaan yang sering terjadi pada anak-anak? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Diare

Diare adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling sering terjadi pada anak, dan dapat dialami sejak usia bayi.

Kondisi ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang sering, bahkan bisa lebih dari 3-4 kali sehari. 

Selain itu, tekstur tinja cenderung encer sehingga berisiko membuat anak menjadi dehidrasi.

Diare umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Akan tetapi, diare juga bisa dipicu oleh keracunan makanan, gangguan imun tubuh, dan sindrom usus pendek.

Artikel Lainnya: Hal-Hal yang Bikin Anak Mudah Terserang Diare

2. Sembelit

Sembelit terjadi saat anak tidak bisa buang air besar dengan lancar. Pada kasus yang terburuk, sembelit bisa menyebabkan anak tidak buang air besar selama lebih dari 3 hari, bahkan seminggu. 

Sembelit dapat menyebabkan tekstur tinja anak mengeras sehingga sulit untuk dikeluarkan.

Biasanya, sembelit terjadi karena adanya perubahan pola makan atau kurang mengonsumsi cairan.

Oleh sebab itu, Anda wajib memberikan anak buah dan sayur tinggi serat guna mencegah sembelit.

Selain itu, pastikan juga anak bisa minum air putih secara rutin setiap harinya.

3. Kolik

Kolik merupakan gangguan pencernaan yang kerap terjadi saat usia bayi. Gejalanya umumnya, yaitu bayi tampak gelisah dan rewel. Ia akan menangis beberapa jam sehari.

Hal ini sebenarnya terjadi karena saluran pencernaan bayi masih dalam penyesuaian dan adanya gas pada saluran cernanya.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat kolik, usahakan untuk selalu sendawakan bayi setelah ia menyusu.

4. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa merupakan kondisi saat tubuh tidak mampu mencerna laktosa (gula dalam susu) dalam jumlah yang cukup banyak.

Kondisi ini menjadi salah satu masalah pencernaan pada anak yang cukup sering dijumpai.

Biasanya anak yang mengalami intoleransi laktosa akan mengalami diare, mual, muntah, dan perut begah setelah minum susu.

Artikel Lainnya: Mengatasi Intoleransi Laktosa pada Anak

5. Alergi Makanan

Alergi makanan juga dapat menjadi penyebab gangguan pencernaan pada anak. Kondisi ini terjadi ketika anak lebih sensitif terhadap bahan makanan tertentu.

Reaksi yang akan muncul, seperti nyeri perut, mual, muntah, ruam kulit, hingga gejala yang lebih berat seperti sesak napas.

6. Keracunan Makanan

Anak-anak, khususnya usia sekolah, dapat mengalami keracunan makanan. Hal ini terjadi ketika makanan yang dikonsumsi anak terkontaminasi oleh kuman atau parasit tertentu.

Gejala keracunan makanan dapat berupa sakit perut, mual, muntah, diare, dan bisa disertai demam.

Gejala tersebut umumnya timbul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tertentu, dan juga terjadi pada orang lain yang mengonsumsi makanan serupa.

7. Usus Buntu

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami usus buntu. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan di usus buntu.

Infeksi saluran pencernaan pada anak menjadi penyebab kondisi ini. Selain itu, peradangan usus buntu juga bisa dipicu oleh adanya sumbatan feses, benda asing, atau parasit.

Artikel Lainnya: BAB Bayi Berbusa, Bahayakah?

Anak yang mengalami usus buntu akan merasakan mual dan nyeri hebat di bagian perut.

Apabila seorang anak mengalami ini, maka salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan pembedahan atau operasi.  

8. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan gangguan pencernaan yang menyerang usus besar. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat usus besar mengalami kontraksi yang berlebihan.

Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui pasti apa pemicu dari kontraksi tersebut.

Anak dengan IBS umumnya akan mengalami gejala diare, sembelit, sering sendawa, dan perut begah.

9. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah nama lain dari kondisi asam lambung naik. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami GERD.

Hingga kini, peneliti belum mengetahui penyebab GERD yang dialami anak-anak.

Namun, menurut Cedars-Sinai Education, berikut adalah faktor-faktor yang bisa memicu GERD pada anak:

  • Panjang atau pendeknya saluran kerongkongan di dalam perut.
  • Posisi sudut tempat bertemunya lambung dan esofagus belum berkembang maksimal.
  • Melemahnya kondisi otot bawah kerongkongan.

10. Tukak Lambung

Tukak lambung ditandai dengan luka terbuka di lapisan lambung.

Gangguan pencernaan pada anak ini dapat memicu nyeri perut parah, perdarahan internal, dan gejala lainnya. 

Itulah beberapa gangguan pencernaan yang dapat terjadi pada anak-anak. Selain diare, alergi makanan hingga GERD ternyata juga rentan dialami oleh si Kecil.

Untuk tahu informasi kesehatan anak lebih lanjut, Anda bisa membaca artikel di aplikasi KlikDokter.

[WA]

Kesehatan AnakGangguan Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait