Pencernaan

Badan Lemas, Sudah Pasti Gejala Fatty Liver?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 08 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Benarkah badan lemas sudah pasti disebabkan oleh fatty liver? Ini fakta medisnya.

Badan Lemas, Sudah Pasti Gejala Fatty Liver?

Badan lemas adalah musuh bagi sebagian besar orang, khususnya para pekerja. Bagaimana tidak, kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menghambat produktivitas. Bahkan, seseorang yang kerap mengalami badan lemas juga kerap dihubung-hubungkan dengan kejadian fatty liver.

Perlu diketahui, badan lemas dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kelelahan fisik, bekerja lembur (overtime), stres psikologis, atau karena penyakit-penyakit tertentu. Penyakit yang dapat menyebabkan badan lemas pun sangat bervariasi, mulai dari kekurangan cairan (dehidrasi) akibat diare, muntah, kekurangan sel darah merah (anemia), masalah jantung dan gangguan hati.

Mungkin terdengar berlebihan, namun nyatanya badan lemas memang bisa jadi salah satu gejala dari fatty liver atau perlemakan hati.

Apa itu Fatty Liver?

Fatty liver adalah adanya penumpukan lemak, seperti trigliserida, di sel hati. Kondisi ini dapat menimbulkan reaksi peradangan, yang bila berlanjut dapat berakibat pada kerusakan sel hati.

Secara umum, terdapat dua tipe fatty liver, yaitu alcoholic liver disease (ALD) dan non alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

Pada tipe alkoholik, perlemakan hati terjadi karena konsumsi alkohol memicu pemecahan sel lemak (lipolisis) yang kemudian meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam darah. Asam lemak bebas itulah yang kemudian menumpuk di hati. Perlemakan hati tipe alkoholik (ALD) merupakan tipe tersering dari fatty liver.

Sementara itu, fatty liver tipe non-alkoholik adalah perlemakan hati karena penyebab selain alkohol, misalnya berat badan berlebih atau obesitas. Baik tipe alkohol maupun non-alkohol, keduanya paling banyak terjadi pada orang dengan usia 40 hingga 60 tahun.

Fatty liver seringkali tidak menunjukkan gejala khas. Gejala biasanya muncul saat penyakit sudah dalam tahap parah. Gejala-gejala yang biasanya berhubungan dapat kejadian fatty liver, di antaranya:

  • Badan lemas

Badan lemas pada fatty liver disertai rasa tidak nyaman di perut, terutama daerah atas. Selain itu, penderitanya juga dapat mengeluhkan rasa cepat kenyang. Hal tersebut disebabkan karena organ hati yang mulai membesar, sehingga mendesak organ pencernaan lain seperti lambung dan usus.

  • Gangguan metabolik

Gangguan metabolik sering muncul berdampingan dengan fatty liver, karena keduanya saling berhubungan. Yang termasuk ke dalam gangguan metabolik adalah peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar kolesterol, lemak perut yang berlebihan, dan peningkatan kadar gula darah.

  • Gejala gagal hati

Pada kondisi yang sudah lanjut, fatty liver dapat menimbulkan gejala seperti penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, ukuran perut yang membesar (asites), kulit berwarna kuning (jaundice), perdarahan dari saluran cerna, hingga gangguan kesadaran. Bila terjadi kumpulan gejala tersebut, penderitanya sudah dapat dikatakan mengalami gagal hati.

Hingga saat ini, belum ada obat-obatan atau tindakan pembedahan yang terbukti efektif untuk mengatasi fatty liver. Setelah terdiagnosis, dokter biasanya akan menganjurkan penderita fatty liver untuk melakukan modifikasi gaya hidup demi mengurangi risiko.

Modifikasi gaya hidup tersebut termasuk mengurangi konsumsi alkohol, mengurangi konsumsi makanan tinggi kolesterol, menurunkan berat badan, dan mengontrol gula darah. Bila dilakukan, langkah hidup sehat tersebut dapat mencegah fatty liver berlanjut menjadi gagal hati.

Kesimpulannya, badan lemas memang belum tentu gejala fatty liver. Namun, bila Anda mengalami badan lemas disertai dengan gejala-gejala lain yang merujuk pada fatty liver, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

[NB/ RVS]

LiverFatty LiverPerlemakan HatiBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait