Masalah Pencernaan

Asites

Tim Medis Klikdokter, 15 Okt 2019

Ditinjau Oleh

Asites adalah suatu kondisi ketika terjadi penumpukan cairan dalam rongga perut. Walaupun umumnya dilatarbelakangi oleh sirosis hati,

Pengertian

Asites adalah suatu kondisi ketika terjadi penumpukan cairan dalam rongga perut. Walaupun umumnya dilatarbelakangi oleh sirosis hati, asites dapat juga terjadi oleh sebab lainnya seperti gagal ginjal dan pankreatitis.

Penyakit Asites (Donikz/Shutterstock)

Penyebab

Asites terjadi karena adanya penumpukan cairan dalam lapisan perut, antara kulit dan organ dalam. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa penyakit pendahulu, seperti:

  • Sirosis hati

Sirosis hati adalah penyebab paling sering pada kondisi asites. Sirosis merupakan kerusakan hati permanen yang dapat disebabkan oleh hepatitis B, C, dan penyalahgunaan alkohol.

Pada sirosis terjadi peningkatan tekanan pembuluh darah di dalam hati. Peningkatan tekanan dalam pembuluh darah ini menyebabkan cairan mudah keluar dari dalam pembuluh darah. Cairan ini kemudian mengisi daerah sekitarnya, termasuk di lapisan antara kulit dan organ dalamnya.

Tidak hanya itu, kerusakan hati juga membuat turunnya produksi protein albumin yang fungsinya mengikat air di dalam pembuluh darah. Peningkatan tekanan dalam pembuluh darah dan penurunan kadar albumin tersebut merupakan dua mekanisme penyebab asites pada sirosis hati.

  • Gagal ginjal dan gagal jantung

Kedua penyakit ini menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh yang sulit dikeluarkan. Penumpukan cairan ini dapat terjadi di mana saja, termasuk di perut.

  • Tumor

Adanya tumor dalam rongga perut yang menekan pembuluh darah dapat menimbulkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah. Akibatnya cairan dari dalam pembuluh darah akan keluar ke rongga perut.

  • Kanker dan pankreatitis

Kanker kolon, pankreas, payudara, limfoma, paru, dan ovarium juga dapat menyebabkan seseorang mengalami asites. Selain kanker, pankreatitis atau radang di organ pankreas juga bisa menyebabkan hal yang sama.

Diagnosis

Asites didiagnosis melalui penggalian informasi medis ketika didapati keluhan perut yang semakin membesar. Terlebih bila ditemui riwayat penyakit lain yang dicurigai menjadi pemicunya. Diagnosis ini dapat dipastikan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.  Beberapa pemeriksaan yang mungkin diperlukan adalah:

  • USG dan CT-scan

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memantau kondisi tubuh. Bila cairan yang menumpuk di perut jumlahnya lebih dari 500cc, asites dapat dengan mudah dideteksi melalui pemeriksaan fisik. Akan tetapi bila cairan jumlahnya sedikit maka USG juga diperlukan untuk memastikan adanya asites.

Selain USG, CT-scan juga diperlukan pada kasus tertentu untuk mencari tahu penyakit lain yang mendasarinya. Misalnya saja tumor di rongga perut. 

  • Parasintesis

Di samping pemeriksaan imaging di atas, pengambilan cairan juga terkadang diperlukan untuk kemudian dianalisis di bawah mikroskop. Prosedur ini dinamakan parasintesis.

Pengambilan cairan dilakukan menggunakan jarum yang ditusukkan langsung ke perut setelah sebelumnya dilakukan pembiusan lokal. Dengan bantuan USG, jarum yang dimasukkan lewat kulit akan langsung diarahkan ke tumpukan cairan untuk kemudian disedot dalam jumlah yang diperlukan.

  • Pemeriksaan darah

Untuk mengevaluasi kondisi umum penderita, seperti pemeriksaan faktor pembekuan darah, dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Pada penderita asites umumnya didapatkan gangguan pembekuan darah karena adanya gangguan pada organ hati.

Gejala

Gejala yang timbul akibat asites di antaranya adalah:

  •  Pembesaran perut
  • Nyeri perut
  • Begah di rongga tubuh dan terasa penuh
  • Sesak napas

Pengobatan

Pengobatan asites dilakukan berdasarkan penyakit yang menjadi penyebabnya dan untuk mengatasi keluhan yang terjadi.  Beberapa langkah pengobatan di antaranya adalah:

  • Diuretik

Diuretik merupakan jenis obat yang banyak dipakai untuk menangani asites. Obat ini bekerja membuang garam dan air dari dalam tubuh. Dengan dibuangnya air yang berlebihan, keluhan asites diharapkan dapat berkurang.

  • Parasintesis

Parasintesis dilakukan dengan menyedot kelebihan cairan dari dalam perut menggunakan jarum panjang. Dengan bantuan USG, sebuah jarum ditusukkan melalui kulit dan langsung mengarah ke area dalam perut tempat terjadi tumpukan cairan.

Metode ini umumnya dilakukan pada kasus asites berulang yang tidak memberi respons baik terhadap pemberian obat diuretik.

  • Operasi

Pada kasus yang berat, operasi merupakan salah satu langkah dalam penanganan asites. Sebuah selang akan dipasang di dalam tubuh guna memperlancar aliran darah pada organ hati. Dengan lancarnya aliran darah, penumpukan cairan yang menyebabkan asites juga diharapkan dapat segera teratasi.

Komplikasi

Berbagai komplikasi dapat muncul sebagai kelanjutan dari asites. Komplikasi tersebut berupa:

  • Sesak napas akibat sekat diafragma tertekan oleh cairan asites
  • Efusi pleura atau penumpukan cairan di lapisan paru
  • Infeksi bakteri dari usus
  • Gagal ginjal

Pencegahan

Beberapa langkah pencegahan untuk menghindari terjadinya asites meliputi:

  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Vaksinasi hepatitis B
  • Tidak melakukan seks bebas yang dapat menularkan hepatitis B
  • Hindari penggunaan jarum suntik bersama-sama sebagai langkah pencegahan hepatitis B
  • Melakukan pemeriksaan rutin bila mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang yang efek sampingnya bisa merusak hati.