Kesehatan Umum

Sederet Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Hewan Peliharaan

dr. Vika Damay, 26 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hewan peliharaan memberikan banyak manfaat positif. Namun, hewan kesayangan Anda juga bisa menjadi sumber penularan penyakit.

Sederet Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan dapat membawa kebahagiaan tersendiri bagi Anda dan keluarga. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat mengurangi stres serta memberikan ruang relaksasi bagi pemiliknya.

Namun, memiliki hewan peliharaan juga memiliki kekurangan. Anda dan keluarga memiliki risiko terjangkit penyakit jika tidak menjaga kesehatan serta kebersihan hewan.

Lalu, apa saja penyakit akibat hewan peliharaan? Berikut penjelasannya.

1. Toksoplasmosis

Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Jenis parasit ini dapat ditularkan ke manusia dan hewan melalui tanah, air, daging, serta kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi.

Sering kali, sumber penularan penyakit akibat hewan peliharaan ini adalah kucing. Namun, kucing yang terinfeksi jarang tampak sakit.

Pada manusia, umumnya infeksi ini tidak menunjukkan gejala. Di sisi lain, jika menginfeksi wanita hamil serta orang dengan kekebalan tubuh yang menurun, infeksi dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, misalnya saja cacat bawaan bagi janin.

Cara mencegah kondisi ini terjadi, setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan imunisasi penyakit-penyakit menular, salah satunya toksoplasmosis.

Artikel Lainnya: Bahaya Mengidap Toksoplasma pada Ibu Hamil

2. Infeksi Cacing Pita

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh binatang peliharaan adalah infeksi cacing pita.

Biasanya cacing pita ditularkan melalui konsumsi daging hewan mentah atau setengah matang yang terinfeksi seperti sapi dan babi. Selain itu, cacing pita juga bisa berasal dari kucing dan anjing jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi larva cacing.

Dalam usus manusia, larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan bisa bertahan di dalam usus 12 jari selama bertahun-tahun.

3. Infeksi Cacing Tambang

Parasit usus yang satu ini biasanya ditemukan pada anjing dan kucing. Telur dan larva cacing tambang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi melalui tinja.

Manusia dapat terinfeksi apabila melakukan kontak langsung dengan tinja yang berisi telur atau larva cacing, misalnya karena tidak menggunakan alas kaki saat berjalan di luar rumah.

Penyakit akibat hewan peliharaan yang dapat terjadi pada manusia akibat infeksi ini adalah infeksi kulit yang menyebabkan rasa sakit dan gatal, serta nyeri perut.

4. Infeksi Cacing Gelang

Cacing gelang ditularkan melalui kotoran hewan dan dalam bentuk ookista atau telur. Jika telur cacing tidak sengaja termakan, cacing akan bertumbuh di dalam usus dan menyebar ke seluruh tubuh.

Namun, penularannya bukan hanya melalui makanan saja. Cacing dalam bentuk larva bisa masuk ke dalam tubuh lewat kulit maupun mata.

Artikel Lainnya: Waspada Infeksi Cacing Mata, Kenali Penyebab dan Gejalanya!

Gejala penyakit akibat hewan peliharaan ini dapat berupa demam, batuk, asma, atau pneumonia. Jika masuk melalui mata, cacing ini menyebabkan penyakit toxocariasis okuler yang pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

5. Leptospirosis

Penyakit akibat hewan peliharaan ini sering disebarkan melalui mamalia berukuran kecil, seperti hamster dan guinea pig. Penyebabnya adalah bakteri Leptospira yang dapat menulari manusia melalui kontak dengan urine hewan yang terinfeksi.

Pada manusia, leptospirosis dapat menimbulkan gejala sakit kepala, menggigil, serta nyeri otot.

6. Campylobacteriosis

Campylobacteriosis disebabkan oleh bakteri Campylobacter spp yang menyebar melalui air, makanan yang terkontaminasi (terutama telur dan daging), serta kontak dengan kotoran hewan yang terinfeksi.

Penyakit yang disebabkan oleh binatang peliharaan ini bisa ditularkan lewat anjing, kucing, hamster, dan burung. Hewan bisa saja tanpa gejala, atau hanya mengalami diare ringan. Namun, pada manusia dapat timbul gejala demam, diare, nyeri, serta kram perut.

7. Cryptococcosis

Cryptococcosis disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans, yang dapat ditemukan pada kotoran burung yang terinfeksi. Umumnya, burung yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.

Artikel Lainnya: Anda Mudah Berkeringat? Hati-hati Infeksi Jamur!

Pada manusia, gejala yang muncul dapat menyerupai pneumonia, yaitu sesak napas, batuk, dan demam. Komplikasi serius, seperti meningitis, dapat muncul pada anak-anak, lansia, serta mereka dengan kekebalan tubuh yang menurun.

8. Salmonellosis

Penyakit akibat hewan peliharaan ini disebabkan oleh bakteri salmonella dan pernah menyebabkan wabah melalui makanan yang terkontaminasi dan telur mentah. Binatang yang terinfeksi penyakit ini (kadal, hamster, kambing, anjing, kucing, ular) tidak memiliki gejala apapun.

Anda bisa terinfeksi dan merasakan berbagai gejala apabila tidak mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda atau lingkungan sekitar tempat tinggal hewan tersebut.

Pada manusia, gejalanya berupa demam, diare, mual, muntah, dan nyeri perut. Biasanya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

9. Psittacosis

Penyakit akibat hewan peliharaan lainnya adalah psittacosis. Penyakit ini disebabkan oleh Chamydia psittaci, bakteri yang ditemukan pada kotoran burung, terutama parkit, macaw dan cockatiel, yang ditularkan ke manusia.

Infeksi pada burung biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada manusia bisa muncul gejala batuk kering, lendir berdarah, lemas, demam, nyeri sendi, dan sesak.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Jangan Sepelekan Kehujanan, Ini Efeknya

10. Demam Q

Bakteri Coxiella burnetii adalah penyebab dari demam Q. Bakteri ini terutama menyerang sapi, domba dan kambing. Namun, bakteri ini bisa juga menginfeksi hewan rumahan.

Organisme ini ditemukan pada susu, urine, dan feses dari binatang yang terinfeksi dan ditularkan ke manusia lewat inhalasi mikroorganisme, gigitan kutu, atau konsumsi produk susu yang tidak terpasteurisasi.

11. Rabies

Rabies adalah penyakit akibat hewan peliharaan yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Hewan-hewan yang paling sering menularkan rabies, antara lain anjing, kucing, kelelawar, rakun, dan rubah.

Virus rabies menyerang sistem saraf pusat sehingga terjadi kerusakan otak dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Gejala awal dari rabies sama seperti penyakit infeksi pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, dan lemas. Seiring dengan berkembangnya penyakit, akan muncul gejala insomnia, gelisah, kelumpuhan, halusinasi, sulit menelan, dan takut pada air (hidrofobia).

Untuk mencegah penularan rabies, sebaiknya lakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan Anda.

Artikel Lainnya: Mitos dan Fakta Rabies yang Perlu Anda Tahu

12. Demam Kucing

Penyakit akibat hewan peliharaan berikutnya adalah demam kucing. Penyakit ini muncul akibat infeksi bakteri Bartonella henselae pada luka bekas cakaran atau gigitan kucing.

Demam kucing memiliki gejala, berupa demam, nyeri kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, dan penurunan nafsu makan.

13. Pes

Penyakit pes atau sampar (plague) disebabkan oleh bakteri Yersenia pestis. Penyakit ini ditularkan melalui kutu yang membawa bakteri tersebut dari kucing atau tikus yang terinfeksi.

Gejala penyakit yang disebabkan oleh binatang peliharaan ini berupa demam, anoreksia, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lemas.

14. Kurap

Kurap merupakan penyakit infeksi jamur yang cukup mudah ditularkan dari hewan peliharaan hanya dengan menyentuh hewan atau barang yang terinfeksi. Gejalanya berupa ruam yang menyerupai cincin atau botak pada kulit kepala.

Salah satu penyakit akibat hewan peliharaan ini cukup sering ditemukan pada anak-anak dan menyebabkan area botak.

15. Penyakit Lyme

Penyakit Lyme disebabkan oleh gigitan kutu yang ada pada tikus, burung, dan rusa yang menyerang sistem imun. Setelah digigit, akan muncul ruam merah kecil yang tidak sakit sehingga sering kali tidak disadari oleh kebanyakan orang.

Ruam dapat hilang dalam 1–2 minggu disertai demam tinggi, nyeri otot, dan sendi bengkak. Pada kasus berat bisa terjadi kelumpuhan, meningitis, dan ensefalitis.

Nah, sudah tahu kan apa saja penyakit yang disebabkan oleh binatang peliharaan? Namun, jangan takut untuk memelihara hewan. Penyakit tersebut bisa dicegah selama Anda menjaga hewan peliharaan Anda selalu bersih. Pastikan pula mereka mendapatkan vaksin sesuai jadwalnya.

Anda juga perlu melindungi diri dari penyakit akibat hewan peliharaan ini. Caranya, cuci tangan setelah kontak dengan hewan peliharaan, area tinggal hewan, serta kotoran hewan. Gunakan sabun antibakteri untuk membantu membunuh kuman penyakit yang terdapat pada hewan peliharaan.

Masih punya pertanyaan seputar penyakit akibat hewan peliharaan? Tanyakan langsung dengan dokter melalui aplikasi KlikDokter. Caranya, unduh aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play. 

[WA]

Hewan PeliharaanPenyakit

Konsultasi Dokter Terkait