Kesehatan Umum

Apa Itu Pemeriksaan MRI? Kenali Tujuan Hingga Prosedurnya

MRI (magnetic resonance imaging) adalah pemeriksaan yang menampilkan gambar detail tentang struktur tubuh secara akurat, mulai dari otak hingga bagian organ lain.

Apa Itu Pemeriksaan MRI? Kenali Tujuan Hingga Prosedurnya

MRI singkatan dari magnetic resonance imaging atau pencitraan resonansi magnetik merupakan prosedur pemeriksaan medis yang dilakukan dengan menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer. 

Lalu, apa sebenarnya tujuan dilakukannya prosedur MRI? Adakah efek samping dari tindakan ini? Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang pemeriksaan MRI lewat artikel di bawah ini.

Apa Itu MRI?

Tes MRI atau MRI scan adalah pemeriksaan yang berfungsi untuk menampilkan gambar secara detail tentang struktur dalam tubuh. 

Pemeriksaan magnetic resonance imaging ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang dihasilkan komputer untuk membuat gambar detail organ dan jaringan di tubuh. Selain itu, mesin MRI juga dapat menghasilkan gambar 3D yang bisa dilihat dari berbagai sudut. 

Jenis tes yang satu ini dapat mendeteksi penyakit secara akurat. Oleh karenanya, dokter sering menggunakan pemeriksaan ini guna mengidentifikasi kondisi medis yang gagal dideteksi lewat pemeriksaan lain, seperti sinar-X atau CT scan.

Artikel Lainnya: Jangan Keliru Lagi, Ini Perbedaan CT Scan dan MRI

Tujuan dan Fungsi MRI

Syarat Pemeriksaan MRI yang Mesti Diketahui Calon Pasien

Tujuan utama dari MRI adalah pemeriksaan mendalam tentang kondisi tubuh. Nantinya, kamu akan mendapatkan informasi visual tentang berbagai kondisi kesehatan. 

Hasil gambar pemeriksaan MRI umumnya sangat akurat, sehingga dokter bisa membuat diagnosis yang lebih akurat. Dengan begitu, nantinya perencanaan perawatan akan lebih tepat dan efektif. 

Kendati demikian, ada beberapa syarat pemeriksaan MRI yang perlu dipatuhi oleh pasien. Biasanya, pasien yang memiliki alat medis atau logam yang ditanamdalam tubuh tidak dianjurkan untuk melakukan prosedur MRI. 

Pasalnya, tarikan dari medan magnet bisa menyebabkan alat medis dan logam mengalami kerusakan. Bahkan, bisa juga menyebabkan luka di sekitar area tubuh yang ditanami benda tersebut. 

Selain itu, penderita gangguan ginjal juga sebaiknya tidak dianjurkan untuk melakukan tes MRI dengan tambahan pewarna kontras untuk meningkatkan akurasi gambar. 

"Penggunaan pewarna kontras dalam pemindaian MRI dapat memperberat kerja ginjal," tutur dr. Devia Irine Putri.

Dampaknya, pasien gangguan ginjal bisa mengalami fibrosis sistemik nefrogenik yang memicu penebalan pada jaringan kulit, sendi, dan organ.

Organ yang Dapat Diperiksa Lewat MRI

Mungkin beberapa dari kita penasaran, MRI untuk periksa apa? Dikutip dari National Health Service UK, pemindaian MRI dapat dilakukan untuk memeriksa hampir semua bagian tubuh, di antaranya:

Otak dan Sumsum Tulang Belakang

Jenis tes MRI yang paling sering digunakan adalah tes pencitraan otak dan sumsum tulang belakang. 

Umumnya, ini dilakukan untuk membantu mendiagnosis aneurisma pembuluh otak, gangguan pada mata dan telinga bagian dalam, sklerosis ganda, gangguan sumsum tulang belakang, stroke, tumor, dan cedera otak akibat trauma. 

Nantinya, pemeriksaan ini menghasilkan gambar aliran darah ke otak tertentu. Ini dapat digunakan untuk memeriksa anatomi otak dan menentukan bagian otak yang menangani fungsi kritis. 

Selain itu, MRI kepala juga dapat membantu mengidentifikasi area kontrol gerakan di otak yang sering dipertimbangkan untuk operasi otak. MRI juga dapat digunakan untuk menilai kerusakan akibat cedera kepala atau kelainan seperti penyakit Alzheimer.

Jantung dan Pembuluh Darah

Jenis tes MRI selanjutnya adalah pemindaian yang fokus pada jantung atau pembuluh darah. Tes ini bisa membantu menilai beberapa hal, seperti:

  • Ukuran dan fungsi bilik jantung
  • Ketebalan dan pergerakan dinding jantung
  • Tingkat kerusakan akibat serangan jantung atau penyakit jantung
  • Masalah struktural pada aorta, seperti aneurisma atau diseksi
  • Peradangan atau penyumbatan pada pembuluh darah

Tulang dan Sendi

Jenis MRI ini dapat membantu mengevaluasi beberapa hal, seperti:

  • Kelainan sendi akibat cedera traumatis atau berulang, seperti robeknya tulang rawan atau ligamen
  • Kelainan diskus di tulang belakang
  • Infeksi tulang
  • Tumor tulang dan jaringan lunak

Payudara

MRI adalah pemeriksaan untuk seluruh tubuh, termasuk area payudara. Tindakan MRI ini dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara, khususnya pada wanita yang memiliki jaringan payudara padat atau berisiko tinggi terhadap penyakit tersebut. 

Organ Dalam Lainnya

MRI jenis ini dapat memeriksa tumor atau kelainan lain di beberapa organ tubuh, seperti:

  • Saluran hati dan empedu
  • Ginjal
  • Limpa
  • Pankreas
  • Rahim
  • Ovarium
  • Prostat

Artikel Lainnya: Mengenal Fungsi dan Prosedur MRI Payudara

Prosedur MRI

Sebelum melakukan pemeriksaan MRI, biasanya kamu akan mendapatkan informasi mengenai langkah-langkah pemeriksaan. Prosesnya melibatkan:

  1. Pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dan meletakkan barang-barang di tempat penyimpanan, termasuk barang berbahan logam.
  2. Saat pemeriksaan dilakukan, pasien akan diminta untuk berbaring pada ranjang yang nantinya akan bergerak otomatis ke dalam tabung MRI.
  3. Untuk melindungi telinga dari pemindaian MRI yang sangat bising, pasien akan diberikan penyumbat telinga atau headphone
  4. Petugas medis nantinya akan memantau kondisi tubuh selama pemeriksaan dan memberikan instruksi lewat pengeras suara
  5. Selama mesin MRI beroperasi, pasien perlu tetap berbaring dalam posisi yang ditentukan.

Di dalam tabung pemeriksaan, medan magnet dan pancaran gelombang radio akan bereaksi dengan proton tubuh. Ini akan menghasilkan sinyal yang nantinya akan ditangkap oleh mesin pemindai MRI. Setelahnya, sinyal akan diolah pada komputer sehingga menghasilkan tampilan gambar struktur tubuh.

Lantas, pemeriksaan MRI berapa lama? Pemindaian magnetic resonance imaging ini akan berlangsung selama 15 hingga 90 menit, bergantung pada area yang akan dipindai dan jumlah gambar yang akan diambil. 

Hal yang Harus Dilakukan Sebelum MRI 

Untuk memastikan pemeriksaan MRI berjalan lancar, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh pasien. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan sebelum MRI:

  • Beritahu dokter terkait kondisi medis atau alergi yang dimiliki sebelum menjalani MRI
  • Jangan memakai perhiasan atau pakaian dengan aksesoris logam yang dapat memengaruhi medan magnet
  • Bila sedang hamil, penting untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani MRI

Dikutip dari Health Direct, mungkin dokter atau perawat juga akan memintamu untuk berpuasa beberapa jam sebelumnya.

Artikel Lainnya: Ragam Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker di Tubuh

Komplikasi dan Efek Samping MRI

Pada dasarnya, tidak ada efek samping dari pemindaian MRI. Namun, bila kamu tengah melakukan pengobatan selama pemindaian, maka ada kemungkinan akan muncul rasa ngantuk setelah dilakukan MRI. 

Sama seperti pemeriksaan lainnya, ada komplikasi yang mungkin bisa terjadi setelah melakukan pemindaian MRI. Komplikasi yang bisa terjadi di antaranya adalah:

  • Bahaya fisik apabila terdapat logam di dalam tubuh
  • Reaksi alergi terhadap pewarna logam
  • Memburuknya fungsi ginjal setelah pewarna kontras

Nah, itu dia serba-serbi dari pemindaian MRI yang perlu kamu ketahui. Supaya lebih aman, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum dilakukannya prosedur MRI. 

Untuk MRI scan biaya yang perlu dikeluarkan akan berbeda-beda. Biasanya, bergantung dengan organ tubuh yang diperiksa dan fasilitas kesehatan yang dikunjungi.

Yuk, booking layanan radiologi elektromedik lewat aplikasi KlikDokter. Bila punya pertanyaan lain seputar pemindaian MRI, jangan sungkan untuk konsultasi dengan manfaatkan layanan Tanya Dokter yang lebih praktis. 

(NM)

  • National Health Service UK. Diakses 2023. MRI Scan.
  • Health Direct. Diakses 2023. MRI Scan.