Kesehatan Umum

Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum Sering Menyerang

Tim Redaksi KlikDokter, 25 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernah mendengar penyakit yang bernama autoimun? Ternyata, gangguan kesehatan ini kabarnya lebih sering terjadi pada wanita. Mengapa begitu? Ini penjelasannya!

Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum Sering Menyerang

Pernah mendengar soal penyakit autoimun? Ada yang bilang jenis gangguan kesehatan ini sulit ditebak bahkan dideteksi sejak awal. Bahkan, beberapa jenisnya dikatakan lebih sering terjadi pada wanita. Benarkah demikian?

Dilansir dari Healthline, autoimun merupakan kelompok penyakit yang disebabkan oleh respon berlebihan ataupun minim dari sistem imun tubuh Anda. Misalnya, sistem metabolisme menyerang sel-sel tubuh sendiri karena berpikir itu adalah benda asing atau infeksi.

Sedangkan, untuk respon imun yang kurang dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah atau rapuh ketika menghadapi infeksi. Bahkan, Anda jadi mudah sekali sakit  dan terkena virus ataupun bakteri. Hal inilah yang kemudian menyebabkan peradangan dan berbagai gangguan penyakit autoimun lainnya.

Biasanya, sistem imun akan memproduksi antibodi ketimbang melawan infeksi ketika ada pemicu yang tidak diketahui. Bahkan, menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Untuk mengatasi autoimun, biasanya dokter akan fokus dalam mengurangi aktivitas sistem metabolisme tubuh pengidapnya.

Jenis-Jenis Penyakit Autoimun

Sebenarnya, ada banyak sekali jenis penyakit autoimun. Ini melibatkan sistem organ yang berbeda-beda. Ada penyakit autoimun yang hanya menyerang organ tertentu saja. Misalnya, kelenjar tiroid, hati, saluran cerna, ginjal, saraf, jantung, kulit, dan sendi.

Ada juga penyakit autoimun yang bersifat sistemik, artinya melibatkan banyak sistem organ seperti penyakit lupus. Untuk mengetahui jenisnya, Anda harus melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter.

Artikel Lainnya: Hidup Sehat Meski dengan Penyakit Autoimun

Ada beberapa jenis penyakit autoimun yang sering menyerang, antara lain sebagai berikut ini.

1. Tiroiditis Hashimoto

Ini merupakan kelainan autoimun pada organ tiroid. Sistem imun menyerang sel-sel tiroid sehingga terjadi peradangan dan kerusakan sel. Hal ini menyebabkan sel tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid.

Kekurangan hormon tiroid menimbulkan gejala lemas, berat badan naik, sulit berkonsentrasi, sulit BAB, dan gejala lainnya. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita. Namun, angka kejadian pada wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.

2. Penyakit Graves

Sama seperti Tiroiditis Hashimoto, penyakit Graves juga merupakan kelainan autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Akan tetapi, pada penyakit ini, respon sel-sel kelenjar tiroid adalah memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Hal inilah yang kemudian memicu munculnya beberapa gejala lain. Misalnya, gejala seperti mudah berkeringat, berat badan turun, jantung berdebar, tangan mudah tremor, diare, sulit tidur, dan gejala lainnya.

Artikel Lainnya: Penyakit Autoimun Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan Bernama Akalasia?

Lupus dan Rematik Termasuk Jenis Autoimun

3. Penyakit Lupus

Penyakit lupus atau dalam istilah kedokteran dikenal sebagai systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun yang menyerang berbagai organ. Misalnya, kulit, jaringan mukosa, jantung, paru, perut, sendi, darah, saraf, dan ginjal.

4. Penyakit Rematik pada Sendi

Penyakit rematik pada sendi (rheumatoid arthritis) merupakan kelainan autoimun yang menyerang sendi. Terutama sendi-sendi kecil pada tubuh. Misalnya, sendi pada tangan dan kaki.

Umumnya, penderita autoimun ini akan menemukan gejala berupa kemerahan, hangat, pembengkakan dan nyeri pada sendi tersebut. Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.

5. Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis merupakan penyakit autoimun yang menyerang otot-otot. Hal ini ditandai dengan melemahnya otot ketika sore hari. Salah satu gejala yang khas dari penyakit ini adalah kelopak mata atas yang tampak turun pada sore dan malam hari.

Artikel Lainnya: Benarkah Kurang Vitamin D Bisa Sebabkan Penyakit Autoimun?

Jenis Autoimun Psoriasis dan Sindrom Sjogren

6. Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit. Gejala utamanya berupa timbul sisik tebal di kulit di berbagai tempat. Sisik ini berwarna putih perak dengan dasar kulit kemerahan. Jumlah sisik umumnya bertambah dalam keadaan stres, infeksi, atau ada luka di kulit.

Daerah kulit yang sering terkena adalah kulit kepala, siku, lutut, telapak tangan, dan kaki. Selain itu, kuku penderita psoriasis biasanya mengalami gangguan berupa kuku menjadi lebih tebal, berwarna kekuningan, dan permukaannya bergerigi.

Penyakit psoriasis ditangani oleh dokter spesialis kulit. Bila kulit yang mengalami psoriasis tidak terlalu luas, dokter akan memberikan pengobatan berupa krim steroid yang dioleskan pada area yang sakit. Bila kulit yang terkena cukup luas, pasien biasanya memerlukan pengobatan dengan DMARD (disease modifying anti rheumatic drugs).

7. Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren merupakan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar yang menghasilkan air mata dan air liur. Penyakit ini menyebabkan kelenjar tersebut rusak dan kesulitan menghasilkan air mata dan air liur.

Karena kondisi tersebut, penderita sindrom Sjogren mengalami kondisi mata kering (xeroftalmia). Gejalanya biasanya berupa rasa tidak nyaman atau mengganjal di mata, dan gatal atau perih. Lantas, mata bisa mengalami iritasi, sehingga menjadi merah dan dapat terjadi gangguan penglihatan.

Gangguan pada kelenjar air liur juga menyebabkan mulut menjadi kering dan mudah mengalami sariawan. Selain itu, sindrom Sjogren juga bisa menyerang organ tubuh lain dan menimbulkan gejala kulit kering, nyeri-nyeri sendi, diare, pembesaran kelenjar getah bening, gangguan ginjal, dan sebagainya.

Pengobatan penyakit ini tergantung pada gejala yang terjadi. Bila gejala yang dialami mata kering, maka pengobatannya dengan memberikan air mata buatan. Bila kulit kering, maka diberikan pelembap.

Artikel Lainnya: 3 Penyebab Penyakit Autoimun yang harus Diwaspadai

Sirosis dan Skleroderma Jangan di Sepelekan

8. Sirosis

Sirosis bilier primer adalah kondisi peradangan pada saluran empedu hati sehingga terjadi sumbatan. Empedu memainkan peran penting dalam mencerna makanan, menyaring sel darah merah yang sudah tidak layak, serta kolesterol dan racun-racun tubuh.

Akibat sumbatan tersebut, terjadi penumpukan zat-zat racun yang pada akhirnya menyebabkan sirosis hati. Penyakit autoimun jenis yang satu ini biasa ditemukan pada wanita berusia 30-60 tahun.

9. Skleroderma

Skleroderma atau sklerosis sistemik adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan ikat sehingga terbentuk jaringan parut dan penebalan. Peradangan ini terjadi pada kulit, pembuluh darah, dan organ dalam.

Skleroderma sering terjadi pada wanita usia 30-50 tahun. Selain menyerang kulit, penyakit autoimun ini juga umum menyerang organ, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal. Tentunya gejala yang ditimbulkan lebih serius. Misalnya, kesulitan bernapas, hipertensi, hipertensi pulmonal, dan lain-lain.

Artikel Lainnya: Benarkah Cegah Penyakit Autoimun Bisa dengan Cek Kesehatan?

Penyakit Celiac dan Diabetes Tipe 1

10. Penyakit Celiac

Penyakit yang menyerang saluran pencernaan ini juga lebih banyak dialami wanita dibandingkan pria. Faktanya, dilansir dari laman Beyond Celiac, wanita dalam populasi umum yang terdiagnosis penyakit celiac jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada pria.

Penelitian yang ada mengindikasikan, 60-70 persen orang-orang yang terdiagnosis penyakit celiac adalah wanita. Penyakit celiac adalah penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh reaksi sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang tidak normal terhadap gluten.

Gluten itu sendiri merupakan protein yang ditemukan pada makanan yang mengandung gandum, gandum hitam, dan jelai. Selain pada makanan, gluten juga dapat ditemukan pada beberapa obat, vitamin, dan lipstik.

11. Diabetes Tipe 1

Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh pada sel pankreas yang seharusnya bermanfaat untuk menghasilkan insulin. Karena produksi insulin tidak berjalan normal, maka tubuh kesulitan untuk mengontrol kadar gula darah.

Risiko dari penyakit ini adalah rusaknya berbagai organ penting dalam tubuh, seperti mata, otak, jantung, ginjal, dan pembuluh darah.

Nah, kini Anda telah mengetahui jenis-jenis penyakit autorimun yang sering dan paling umum menyerang. Ketika merasa ada anomali di tubuh Anda, ada baiknya segera konsultasi ke dokter. Ini agar masalah autoimun ini bisa segera teratasi dan tidak menjadi parah. Semoga bermanfaat.

Autoimun

Konsultasi Dokter Terkait