Kesehatan Umum

Ibu Merasa Bisa Lakukan Segalanya, Kenali Supermom Syndrome!

Ayu Maharani, 13 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berusaha jadi yang terbaik untuk keluarga memang wajar. Tapi, kalau keinginan itu sampai seperti obsesi, jangan-jangan ibu kena supermom syndrome!

Ibu Merasa Bisa Lakukan Segalanya, Kenali Supermom Syndrome!

Pernah dengar soal supermom syndrome? Sepertinya tanpa disadari banyak ibu mengalami sindrom yang satu ini. Dari urusan suami, anak-anak, rumah, kantor, hingga segala perintilannya, semua mesti dilakoni dengan baik.

Banyaknya kewajiban yang ada bikin seorang wanita yang sudah berkeluarga secara tidak langsung dituntut jadi ibu segala bisa. 

Namun hati-hati, jika Anda sampai terobsesi untuk mewujudkan gelar itu secara sempurna, bisa jadi Anda kena supermom syndrome!

1 dari 4

Apa Itu Supermom Syndrome?

Simpelnya, supermom syndrome merupakan keinginan dan keyakinan yang kurang masuk akal dari ibu untuk bisa melakukan apa pun dengan sempurna.

Padahal di dalam dunia nyata, khususnya dalam dunia pernikahan, tidak ada yang sempurna. 

Obsesi ini lama-kelamaan akan menyiksa mental dan fisik ibu sendiri. Meski banyak hal yang beres, sikap perfeksionisnya itu akan membuat dirinya temperamental serta merasa sangat kecewa jika ada hal kecil yang keliru atau tak selesai tepat waktu.

Ibu yang mengalami supermom syndrome umumnya juga tidak suka dibantu oleh anggota keluarganya yang lain. Meski tubuhnya sudah lelah sekali, ia bakal menutup-nutupi, seakan semuanya baik-baik saja. 

Sikap temperamental yang dimiliki ibu dengan supermom syndrome disebabkan oleh stres yang tidak tersalurkan.

Karena dipendam terus dan gengsi kalau sampai terlihat lemah, hal itu justru berimbas tak enak ke orang lain.

Artikel Lainnya: Efektif dan Efisien, Ini Cara Mengasuh Anak untuk Ibu Bekerja

2 dari 4

Penyebab Supermom Syndrome dan Gejalanya 

Menurut Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi seorang ibu mengalami sindrom ini. Adapun faktor yang datang dari sendiri, antara lain:

  • Ibu memang punya karakter atau kepribadian yang pencemas, perfeksionis, atau Negativistic merupakan keraguan atau ketidakpercayaan terhadap sesuatu karena ketidaktahuannya. Orang itu akan menolak meski belum mencoba. 
  • Ada faktor lingkungan yang membuatnya jadi ibu segala bisa. Sebagai contoh, suami yang suka mengeluh, mertua yang selalu protes, anak yang manja dan rewel, pengaruh media, serta pengaruh masyarakat terkait citra seorang ibu. 

Dari penjelasan yang sebelumnya sudah tampak beberapa ciri dari seorang ibu yang terkena supermom syndrome. Namun untuk lebih detailnya, ini dia tanda seorang wanita terobsesi jadi ibu segala bisa:

  • Selalu mengatakan “iya” dan “oke”, meski pekerjaannya berat dan menyiksa diri sendiri.
  • Punya kekhawatiran dan ketakutan berlebih terhadap segala sesuatunya. 
  • Tidak mudah percaya dengan orang lain.
  • Selalu punya rencana cadangan yang sangat banyak.
  • Tidak pernah memikirkan kebutuhan, kesehatan, dan keselamatan diri sendiri, hanya fokus pada tugas-tugasnya.
  • Mudah tersinggung.
  • Jika ada satu hal saja yang tidak sempurna, dia akan sangat kecewa.

Artikel Lainnya: Hal Sederhana yang Membuat Ibu Anda Bahagia

3 dari 4

Bagaimana Dampak yang Dihasilkan?

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Tak cuma berdampak buruk buat keluarganya, seperti yang sudah disinggung di atas, ini juga akan berdampak buruk buat dirinya sendiri. 

“Ya, tuntutan terhadap diri sendiri sebagai supermom bisa berdampak negatif bagi kesejahteraan psikologis ibu. Ibu bisa saja terus-menerus merasa tidak sempurna dan merasa bersalah karena ekspektasinya yang tidak realistis,” jelas Gracia. 

“Atau secara umum, hal ini membuat emosi ibu tidak stabil karena kurang istirahat, kurang mengapresiasi diri. Terlebih jika orang-orang di sekitarnya tidak memberikan apresiasi atau validasi atas usaha ibu,” dia menambahkan. 

Ibu mungkin akan melampiaskan emosi negatifnya kepada orang-orang terdekatnya. Bukannya semakin erat, relasi antara ibu dengan anak dan ibu dengan suaminya menjadi renggang.

Bahkan, berlebihan mengerjakannya justru membuat hal yang dikerjakan jadi tak oke. 

Artikel Lainnya: Cara Anak Menghadapi Ibu dengan Gangguan Narsistik

4 dari 4

Bagaimana Cara Mengatasi Supermom Syndrome?

Untungnya, sindrom pada ibu ini masih bisa diatasi. Adapun cara mengatasi supermom syndrome yang direkomendasikan oleh psikolog Gracia sebelum dampaknya semakin buruk, yaitu:

  • Kenali dan pahami dulu batas kemampuan diri sendiri.
  • Buat ekspektasi dan target yang realistis sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
  • Diskusikan dengan suami terkait apa yang ibu rasakan dan apa yang dibutuhkan.
  • Sebisa mungkin mendelegasikan tugas atau peran. Ibu tidak melulu menjadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga. Ibu bisa ajak suami untuk terlibat dalam mengasuh anak atau hal lainnya. 
  • Selalu sisakan waktu untuk me time. Lakukan hobi dan kegiatan positif lainnya yang disukai. Tetap terhubung dengan lingkungan sosial yang positif, istirahat cukup, dan menjaga pola hidup sehat. 
  • Jangan lupa untuk apresiasi diri sendiri.
  • Diskusikan hal yang memberatkan hati dengan sahabat atau orang terdekat yang bijak dan bisa dipercaya.
  • Jika merasa kesulitan untuk menangani berbagai dampak negatifnya sendiri, jangan ragu untuk bertanya dan meminta bantuan penanganan dari profesional.

Itu dia penjelasan tentang supermom syndrome. Ingat ya, Bu, menjadi ibu yang baik tak mesti sempurna dan bisa mengerjakan segala sesuatunya sendiri. 

Tak ada salahnya meminta bantuan serta bekerja sama dengan suami dan anak untuk menyelesaikan urusan rumah.

Untuk pertanyaan lain seputar kesehatan mental, Anda bisa berkonsultasi langsung pada psikolog kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Tips Kesehatan