Kesehatan Umum

8 Cara Tepat Mengobati Luka pada Kucing Kesayangan

drh Jepriadi Kertawinata, 05 Nov 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menangani kucing yang terluka tidak boleh sembarang, karena bisa jadi infeksi dan bertambah parah. Yuk, simak cara mengobati luka kucing yang tepat berikut ini!

8 Cara Tepat Mengobati Luka pada Kucing Kesayangan

Kucing yang sehat cenderung akan bergerak aktif dan lincah. Mereka juga memiliki kebiasaan memanjat dan melompat dari tempat yang tinggi. Hal tersebut membuat kucing mudah terluka karena jatuh saat melompat atau memanjat.

Apalagi, kucing jantan juga sering berkelahi dengan kucing lain dalam memperebutkan wilayah kekuasaan, makanan, atau kucing betina. Risiko kucing terluka menjadi lebih besar.

Nah, adanya luka bisa mengurangi tampilan kucing. Bahkan, luka juga bisa menimbulkan infeksi dan membahayakan kesehatan kucing akibat tidak diobati dengan baik. Biasanya, kondisi infeksi ditandai dengan munculnya nanah, pembengkakan, dan kucing mengalami demam. Dan bila itu terjadi, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter hewan, ya!

Lantas, bagaimana cara mengobati luka pada kucing agar tidak bertambah parah? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Cara Mengobati Luka pada Kucing

Luka pada kucing biasanya ditemukan dalam dua tipe, yaitu luka yang tidak tertutup dan luka yang masih tertutup kulit.

Luka yang tidak tertutup seperti luka akibat gesekan dengan permukaan kasar dan luka gigitan. Sementara luka yang tertutup kulit, contohnya luka sayatan benda tajam dan luka cakaran.

Masing-masing luka tersebut memiliki perbedaan dalam perawatan dan teknik yang digunakan untuk menyembuhkan lukanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kamu untuk dapat memahami cara yang tepat dalam merawat dan mengobati luka pada kucing.

Cara Mengobati Luka pada Kucing

Mari bahas satu per satu cara mengobati luka pada kucing sebagai berikut:

1. Menghentikan Perdarahan

Langkah pertama yang sangat penting dalam menangani luka adalah segera menghentikan perdarahan aktif pada luka. Ini dapat dilakukan dengan penekanan langsung pada luka menggunakan tampon atau kasa steril selama 5 sampai 10 menit.

Pengamatan tipe dan tingkat keparahan luka juga penting dilakukan untuk pengambilan keputusan selanjutnya. Jika dirasa luka cukup dalam, luas dan perdarahan cukup parah segera bawa kucing ke dokter hewan terdekat.

2. Bersihkan Luka

Luka pada tubuh kucing biasanya terdapat kotoran, debu, bulu, darah yang mengering atau debris. Hal tersebut perlu dibersihkan terlebih dahulu menggunakan kasa steril dan dibilas menggunakan larutan NaCl fisiologis atau cairan antiseptik seperti povidone-iodine.

Tindakan ini memiliki tujuan untuk membersihkan kotoran yang dapat menjadi sumber infeksi bakteri dan menyebabkan komplikasi pada luka. Selain itu, juga dapat membantu memudahkan pemeriksaan yang lebih jelas dari jaringan di bawahnya.

Namun, perlu kamu perhatikan juga dalam melakukan pembilasan luka, jangan menggunakan cairan antiseptik yang bersifat mengiritasi kulit atau jaringan seperti alkohol 70% atau hydrogen peroxida.

Selain itu, saat membilas luka dengan cairan antiseptik gunakan dengan tekanan yang tidak terlalu kuat. Tekanan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang merugikan karena akan mendorong kotoran atau serpihan-serpihan luka lebih dalam ke jaringan yang sehat.

Artikel Lainnya: Penyebab Kucing Jamuran dan Cara Mengobatinya

3. Bersihkan Bulu di Sekitar Luka

Jika terdapat bulu yang menempel atau mengotori luka tersebut dapat juga dipotong dengan gunting atau pencukur bulu. Tindakan ini bertujuan untuk membuat luka tetap bersih dan mencegah timbulnya infeksi dari bakteri patogen.

Di samping itu, memudahkan kamu dalam memberikan obat dan tindakan perawatan luka selanjutnya. Akan tetapi, perlu diperhatikan untuk membersihkan bulu seperlunya saja yang dirasa dapat mengganggu luka, serta berhati-hati jangan sampai malah menimbulkan luka baru.

4. Evaluasi Luka

Cara mengobati luka pada kucing ini harus dilakukan dengan petunjuk atau arahan dokter hewan. Seleksi jaringan kulit di sekitar luka yang masih bisa dipertahankan atau harus dibuang karena sudah mati dan bisa menjadi sumber infeksi.

Selain itu, penting juga untuk mengambil keputusan apakah akan menutup luka atau merawatnya sebagai luka yang tidak tertutup kulit. Beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan seperti ketersediaan kulit untuk menutup luka, lokasi luka, dan tingkat kontaminasi atau infeksi.

Jika memutuskan untuk dibiarkan terbuka, luka harus dirawat dengan baik agar penyembuhannya dapat berjalan dengan optimal.

Artikel Lainnya: Cara Mengobati Kucing Flu

5. Pemberian Antibiotik dan obat-obatan

Berikan antibiotik spektrum luas pada luka kucing seperti gentamicin salep dan dapat juga diberikan obat untuk mempercepat persembuhan luka seperti bioplacenton gel.

Selain itu, luka juga diobati dengan obat analgesik untuk mengurangi rasa sakit dari luka yang dialami kucing.

Konsultasikan cara, durasi, dan dosis pemberian obat-obatan tersebut dengan dokter hewan, ya. Dengan begitu, obat yang diberikan dapat sesuai dan tepat untuk mengobati luka kucing.

6. Penutupan luka

Tindakan ini sangat perlu dilakukan terutama jika luka dibiarkan terbuka. Luka tersebut seperti luka yang menyebabkan kehilangan kulit yang membuat penutupan tidak mungkin dilakukan atau luka yang terinfeksi parah sehingga cukup beresiko jika luka ditutup.

Penutupan luka terbuka dapat dilakukan dengan pembalutan berlapis sesuai kebutuhan hingga luka sembuh. Namun, tindakan ini perlu juga disertai dengan tindakan debridement atau prosedur pengangkatan jaringan mati (nekrotik) untuk membantu proses penyembuhan luka.

Perawatan ini dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan bahan yang bersifat proteolitik seperti gula, madu, perak atau agen enzimatik yang dioleskan pada luka.

Penutupan luka dapat dilakukan menggunakan kasa dan perban. Penggantian kasa dan perban dilakukan tergantung dengan kondisinya.

Idealnya penggantian dapat dilakukan setiap hari, namun pada luka yang cukup parah atau jika perban sudah terlihat kotor dan terlihat rembesan darah penggantian dapat dilakukan 2 kali sehari.

Artikel Lainnya: Kucing Kamu Cacingan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

7. Mencegah Kucing Menjilati atau Menggigiti Luka

Kucing biasanya akan menjilati tubuhnya untuk melakukan grooming. Termasuk, jika terdapat luka pada tubuhnya. Kucing akan menjilati atau bahkan menggigit lukanya, terutama jika luka akan mulai mengering karena mulai muncul rasa gatal dan tidak nyaman.

Jika dibiarkan, hal ini akan membuat luka kembali berdarah atau semakin parah. Untuk mencegahnya, kamu bisa pakaikan kucingmu corong leher atau Elizabethan collar untuk mencegah kucing menjilati atau menggigit lukanya.

8. Memberikan Nutrisi Tambahan

Nutrisi merupakan komponen penting dalam proses penyembuhan luka pada kucing. Beberapa nutrisi yang diperlukan untuk membantu penyembuhan luka pada kucing seperti protein, glukosa, zink, dan zat besi.

Kekurangan protein diduga berkaitan erat dengan lambatnya proses penyembuhan luka. Protein juga membantu mencegah terjadinya edema (penumpukan cairan pada jaringan).

Sementara, glukosa membantu menyediakan energi untuk leukosit dan fibroblast yang merupakan komponen penting dalam pembentukan kolagen dan menguatkan penyembuhan luka. Jadi, berilah kucing pakan seperti telur dan daging yang sudah terlebih dahulu direbus.

Artikel Lainnya: Mengenali Penyebab, Ciri, dan Cara mengobati Kucing yang Muntah Busa

Nah, sudah paham cara mengobati luka pada kucing yang benar? Jika kamu masih bingung atau kesulitan, jangan ragu untuk mengunjungi dokter hewan.

Kamu juga bisa menggunakan layanan Tanya Dokter Hewan untuk konsultasi lebih mudah. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dan hewan peliharaan kesayanganmyu ya!

(APR/NM)

Kesehatan Hewan

Konsultasi Dokter Terkait