Kesehatan Umum

Benarkah Sedotan Stainless Steel Lebih Baik untuk Kesehatan?

Ayu Maharani, 16 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain baik untuk lingkungan, ada yang mengatakan bahwa sedotan stainless steel juga lebih baik untuk kesehatan. Bagaimana faktanya?

Benarkah Sedotan Stainless Steel Lebih Baik untuk Kesehatan?

Pengurangan limbah plastik kini tengah digalakkan. Hal ini dilakukan karena melihat kondisi laut yang kian hari kian memprihatinkan dan kotor, akibat begitu banyak sampah plastik yang secara tidak langsung juga sudah membunuh banyak hewan laut. Untuk itu, sebagian orang yang peduli dengan kondisi tersebut berupaya mengurangi sampah dan limbah plastik dengan cara mengganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan stainless steel.

Tak cuma bermanfaat bagi lingkungan, sebagian kalangan berpendapat bahwa sedotan stainless steel ini juga lebih baik untuk kesehatan manusia. Dilansir Healthwithfood.org, makin banyak orang yang sadar bahwa penggunaan plastik tidak baik untuk lingkungan dan juga kesehatan manusia.

Oleh sebab itu, muncullah beragam alternatif nonplastik yang terbuat dari stainless steel, kaca, ataupun bambu alami untuk mengurangi risiko paparan negatif dari racun seperti BPA (bisphenol A) dan phthalates.

Sayangnya, karena belum terlalu populer, belum banyak supermarket yang menjual sedotan yang ramah lingkungan dan lebih sehat tersebut. Tapi jika Anda sering berselancar daring, pasti Anda tidak akan kesulitan mencarinya dengan harga dan paket yang bervariasi.

Kelebihan sedotan stainless steel

Dari ketiga alternatif nonplastik, sedotan stainless steel-lah yang memiliki ketahanan paling baik dan tidak mudah rapuh seperti sedotan kaca yang sewaktu-waktu bisa retak atau bahkan pecah lalu serpihannya tertelan. Ataupun, sedotan bambu alami yang memiliki pori-pori sehingga jika tidak dibersihkan dan dikeringkan secara benar, bisa ditumbuhi jamur dan seratnya yang terpisah bisa melukai bibir.

Dikutip dari Greenssteel.com, pada dasarnya stainless steel merupakan varian baja yang tahan karat. Ia mampu menahan efek korosif dari alam dan bersifat food grade. Selain itu, stainless steel juga sangat mudah dibersihkan dan tidak memberikan reaksi apa pun terhadap makanan dan minuman Anda.

Ketika logam lain bereaksi terhadap zat asam, misalnya ketika Anda sedang mengonsumsi air lemon ataupun cuka, stainless steel dirancang untuk menahan reaksi asam lemah sehingga tidak akan menimbulkan reaksi kimia yang berbahaya untuk tubuh.

Saat Anda ingin mempertahankan suhu dan rasa, bahan stainless steel juga tidak akan mengubah apa pun. Bahkan, dapat mempertahankan suhu lebih lama ketimbang bahan-bahan lainnya.

Minum pakai sedotan bikin perut kembung?

Sebenarnya, di beberapa kafe atau restoran, sudah ada yang menggunakan sedotan berbahan dasar karton sebagai alternatif pengganti plastik. Meski motifnya menarik dan bermacam-macam, pada kenyataannya orang-orang tidak terlalu menyukai sedotan karton karena bahannya yang kurang tahan terhadap air. Belum lagi tinta atau pewarna kimia yang digunakan untuk membuat motif sedotan karton bisa ikut terminum oleh Anda.

Kendati demikian, bila minuman yang Anda miliki itu memang bisa diminum tanpa sedotan, sebaiknya memang diminum saja tanpa sedotan.

Dilansir Dailymail.co.uk, minum pakai sedotan bisa membuat Anda kembung dan mengalami kram perut. Dr. Jennifer Inra, seorang ahli pencernaan dari Brigham and Women’s Hospital, Boston, Amerika Serikat, mengatakan bahwa saat Anda minum dari sedotan, Anda juga menghirup udara sehingga menyebabkan kembung.

Lagi pula, terlalu sering minum menggunakan sedotan juga dapat meningkatkan risiko munculnya kerutan di sekitar mulut. Namun, apabila minuman tersebut harus diminum dengan sedotan karena beberapa faktor, sebaiknya gunakan saja sedotan stainless steel. Sebab, tak cuma baik untuk kelestarian lingkungan, sedotan stainless steel juga lebih aman untuk kesehatan Anda.

[RS/ RVS]

plastikSedotanSedotan Stainless SteelSedotan Ramah LingkunganPerut Kembung

Konsultasi Dokter Terkait