HomeInfo SehatKesehatan UmumBenarkah Badan Lemas Pertanda Kelebihan Berat Badan?
Kesehatan Umum

Benarkah Badan Lemas Pertanda Kelebihan Berat Badan?

dr. Rio Aditya, 30 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada banyak penyebab badan lemas. Benarkah kelebihan berat badan adalah salah satu penyebabnya? Simak ulasan berikut ini.

Benarkah Badan Lemas Pertanda Kelebihan Berat Badan?

Berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap keluhan badan lemas atau kurangnya energi. Mulai dari adanya penyakit tertentu seperti kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), kekurangan sel darah merah atau anemia, aktivitas terlalu berlebihan, kurangnya waktu tidur, dan masih banyak lagi. Dari berbagai penyebab, mungkin jarang terpikir dalam benak bahwa badan lemas dan kelebihan berat badan memiliki hubungan yang erat.

Pada orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, diperlukan tenaga ekstra untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga atau sekadar berjalan kaki. Tak hanya itu, berat badan berlebih juga dikaitkan dengan sleep apnea, kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi, serta aktivitas fisik yang kurang. Kombinasi dari seluruh faktor ini sangat berpengaruh terhadap tingkat energi Anda.

Kaitan erat antara berat badan berlebih, sleep apnea, dan badan lemas

Sleep apnea merupakan kondisi ketika seseorang dapat berhenti bernapas saat sedang tidur. Pada orang yang punya kelebihan berat badan, distribusi lemak di leher dan perut biasanya lebih banyak. Kondisi ini dapat membuat beban paru-paru untuk bernapas menjadi bertambah, dan ini dapat meningkatkan terjadinya henti napas.

Respons normal tubuh ketika henti napas terjadi adalah dengan terbangun. Jika ini berulang kali terjadi, kualitas tidur seseorang dapat terganggu, sehingga menyebabkan badan lemas, lelah, dan terus merasa mengantuk keesokan harinya. Tak berhenti sampai di sini, sleep apnea juga dapat membuat niat untuk berolahraga pada keesokan hari menjadi berkurang.

Jika yang dirasakan adalah badan lemas dan mengantuk, tentunya yang Anda inginkan adalah  jam tidur ekstra, bukan? Ini bisa menjadi lingkaran setan yang dapat memperparah kondisi Anda. Perlu untuk diketahui bahwa sleep apnea juga merupakan faktor risiko untuk penyakit serius seperti gagal jantung dan stroke.

Apabila anda memiliki berat badan berlebih akibat dari kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori seperti minuman bersoda, makanan atau minuman manis, atau camilan dan makanan cepat saji, Anda mungkin tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup untuk menyokong kesehatan tubuh.

Jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang yang memiliki berat badan berlebih adalah yang tinggi akan karbohidrat sederhana atau simpleks seperti nasi putih, roti, dan pasta yang sangat mudah dicerna oleh tubuh. Hal ini bisa membuat gula darah di tubuh melonjak dalam waktu cepat, tapi akan hilang dalam waktu yang cepat juga (biasanya sekitar 1-2 jam).

Untuk menghindari hal ini, konsumsi lebih banyak sayuran segar, buah-buahan, susu rendah lemak, protein tanpa lemak, dan gandum utuh. Jenis makanan tersebut merupakan contoh makanan sehat dan seimbang dan kaya nutrisi yang dapat menyokong kesehatan, sekaligus menjaga tubuh tetap berenergi.

Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti gandum, granola, oatmeal, atau ubi-ubian, maka karbohidrat akan lebih lama dicerna oleh tubuh. Dengan demikian, gula darah di dalam tubuh akan meningkat secara perlahan dan bertahan lebih lama. Kondisi inilah yang dapat membuat Anda kenyang lebih lama dan juga memiliki energi yang lebih stabil dalam beraktivitas sepanjang hari.

Badan lemas memang bisa merupakan sebuah pertanda bahwa Anda memiliki kelebihan berat badan. Ini bisa menjadi alarm untuk Anda segera memulai gaya hidup sehat, sebelum timbul gangguan kesehatan yang lebih serius. Mengontrol berat badan agar tetap ideal dan meningkatkan aktivitas fisik merupakan kunci untuk mendapatkan tubuh yang sehat, bugar, dan berenergi!

[RN/ RVS]

Kelebihan Berat BadanBerat BadanJantungStrokeSleep ApneaBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait