Kesehatan Umum

Benarkah Alergi Bisa Akibatkan Badan Lemas?

dr. Arina Heidyana, 24 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Biasanya, alergi memunculkan gejala seperti batuk, bersin, iritasi kulit, meler, hingga gatal-gatal. Apakah badan lemas termasuk?

Benarkah Alergi Bisa Akibatkan Badan Lemas?

Gejala umum yang biasa dialami saat seseorang mengalami alergi antara lain mata gatal, batuk, bersin, dan hidung tersumbat. Namun, beberapa orang juga kerap merasakan badan lemas saat alergi.

Ya, efek samping alergi juga dapat berupa badan lemas. Ada banyak cara alergi dapat memengaruhi tingkat energi Anda dan menyebabkan lemas. 

Bahkan, ada nama untuk lemas yang disebabkan oleh alergi yaitu "kabut otak" atau brain fog. Kondisi ini dapat mempersulit kegiatan sehari-hari.

Kok, bisa alergi menjadi penyebab badan lemas? Mari simak ulasan berikut.

Bagaimana Alergi Menyebabkan Lemas?

Alergi menyebabkan seseorang lemas karena kekurangan tidur. Kebanyakan orang yang mengalami hidung tersumbat dan kepala terasa berat akibat alergi tidurnya akan terganggu. 

Reaksi alergi juga bisa melepaskan zat kimia yang membuat penderita merasa lelah. Senyawa kimia ini sebenarnya membantu melawan alergi, tapi juga menyebabkan pembengkakan jaringan hidung yang bisa bikin gejala memburuk. 

Kurang tidur dan hidung tersumbat terus-menerus dapat membuat badan lemas.

Singkatnya, rhinitis alergi adalah penyebab badan lemas yang kerap ditemui. Rhinitis ditandai dengan bersin-bersin pada pagi hari.

Selain itu, alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu juga bisa ditandai dengan badan lemas. Mulai sekarang, coba perhatikan apakah rasa lemas yang Anda rasakan didahului oleh konsumsi makanan tertentu.

Beberapa ahli menyebutkan badan lemas yang diakibatkan alergi sebagai brain fog, yaitu kondisi sulit konsentrasi, tidak fokus, atau perhatian mudah teralihkan. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu aktivitas harian.

Artikel lainnya: Penyebab Alergi Anda Memburuk di Malam Hari

Mencegah Badan Lemas Akibat Alergi

Jika Anda pernah atau sering mengalami brain fog, ada beberapa cara untuk mengurangi atau mengatasinya. Pertama, hentikan siklus gejala alergi dan kelelahan. Anda bisa mencoba:

1. Menemukan Pemicu Alergi

Cari tahu apa pemicu alergi terlebih dulu. Dengan begitu, Anda bisa menghindarinya sebagai langkah awal untuk mencegah gejala alergi muncul. 

Jika sampai detik ini Anda masih belum tahu apa pemicu alergi, kunjungi dokter spesialis alergi. 

Nantinya, tes akan dilakukan untuk mengetahui zat atau bahan apa yang memicu gejala alergi Anda. Umumnya tes alergi berupa:

  • Uji Cukit Kulit

Ekstrak dari alergen tertentu yang sudah dilarutkan akan dicukitkan pada kulit. Ekstrak bisa berasal dari serbuk sari, tungau debu, lateks, bulu hewan, dan makanan tertentu. 

Tes tersebut dinilai positif apabila muncul bentol berdiameter di atas 2 mm. 

Meskipun positif, hasil tersebut perlu dicocokkan lagi dengan kondisi pasien, apakah relevan atau tidak. Pasalnya, hasil positif palsu mungkin terjadi.

  • Tes Darah

Jika Anda memiliki alergi, akan terkandung sel-sel tertentu di dalam darah yang menunjukkan Anda sensitif terhadap alergen tertentu. Biasanya tes ini menjadi alternatif jika uji cukit tidak bisa dilakukan. 

  • Tes Fisik

Ada banyak tanda fisik terjadinya alergi, mulai dari iritasi kulit hingga masalah hidung dan pernapasan. Reaksi-reaksi tersebut dapat membantu dokter mendiagnosis penyebab alergi Anda.

2. Batasi Paparan Alergen

Jika Anda sudah mengetahui bahan atau zat pemicu alergi, sebisa mungkin hindari. Misalnya, jika Anda alergi terhadap suhu dingin, hindari paparan segala sesuatu yang bersifat dingin. Selalu siap sedia jaket, khususnya jika Anda akan menghabiskan waktu di tempat atau ruangan dingin. 

Selain itu, hindari konsumsi air es atau air dingin terlalu banyak. Ada kadar yang masih memungkinkan bagi Anda untuk tetap bisa mengonsumsi minuman dingin atau es batu.

Artikel lainnya: Waspada, Alergi Dingin Bisa Sebabkan Kematian!

3. Konsumsi Obat Alergi

Ada banyak jenis obat alergi yang dijual bebas tanpa resep dokter. Beberapa menargetkan alergi spesifik, sementara sebagian lainnya lebih general.

Obat alergi ada dua macam, yaitu antihistamin seperti yang mengandung CTM (chlorpheniramine), difenhidramin, cetirizine, dan loratadine, serta golongan steroid seperti dexametasone atau metilprednisolon.

Untuk menghindari badan lemas akibat alergi, antihistamin kerap diandalkan. Obat ini dapat meredakan pembengkakan, yang secara sementara mengurangi gejala alergi. 

Satu-satunya cara mengurangi gejala alergi sepenuhnya adalah menghindari alergen.

Di sisi lain, beberapa antihistamin bisa menyebabkan kelelahan. Bila Anda masih harus beraktivitas dan di saat yang bersamaan perlu mengonsumsi antihistamin, pilihlah obat berlabel “non-drowsy” alias tidak menyebabkan kantuk. 

Jika alergi kambuh pada malam hari, Anda dianjurkan mengonsumsi antihistamin yang bisa memicu kantuk, sehingga bisa membantu tidur.

4. Gunakan Neti Pot

Beberapa orang dengan alergi dapat mengurangi gejala dengan penggunaan neti pot, yaitu wadah yang dirancang untuk membilas kotoran atau lendir dari rongga hidung. 

Umumnya, wadah diisi cairan saline yang dituangkan melalui satu lubang hidung. Cairan ini dapat membantu membersihkan saluran hidung dan mengurangi pembengkakan akibat alergi. Langkah ini bermanfaat untuk mengurangi keluhan badan lemas.

Alergi bisa membuat Anda sulit tidur pada malam hari, sehingga muncul keluhan badan lemas pada keesokan harinya. Kabar baiknya, badan lemas akibat alergi bisa dicegah dengan mengetahui pemicu alergi, selanjutnya sebisa mungkin Anda menghindarinya. 

 

Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai obat-obatan alergi yang sesuai kebutuhan dan kondisi. Konsultasi dokter online gratis di Live Chat, download aplikasi KlikDokter sekarang!

(FR/JKT) 

Referensi:

Healthline. Diakses 2022. Can Allergies Make You Tired?

brain fogBadan LemasAlergi

Konsultasi Dokter Terkait