Ginjal dan Saluran Kemih

4 Jenis Tes dan Pemeriksaan Ginjal yang Perlu Diketahui

Zahra Aminati, 14 Jun 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Untuk membantu mendiagnosis penyakit, dokter dapat menyarankan pemeriksaan fungsi ginjal. Ketahui empat jenis pemeriksaan ginjal berikut ini.

4 Jenis Tes dan Pemeriksaan Ginjal yang Perlu Diketahui

Pemeriksaan fungsi ginjal penting untuk dilakukan, bagi orang-orang yang mengalami gejala kesehatan tertentu. Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya dalam bentuk urine. 

Apabila terdapat gangguan atau kerusakan ginjal, kesehatan tubuh secara keseluruhan akan ikut terdampak. Untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal, kamu dapat melakukan beberapa tes atau pemeriksaan. 

Berikut empat macam-macam pemeriksaan dan tes fungsi ginjal yang perlu kamu ketahui.

1. Urinalisis

Urinalisis umumnya dilakukan menggunakan strip dipstick. Dipstick merupakan kertas strip dengan bahan kimia yang akan dicelupkan ke dalam sampel urine. 

Apabila ada kelainan pada ginjal, strip yang dicelupkan ke urine akan berubah warna. Perubahan warna strip dipstick dapat menandakan adanya kelebihan protein, darah, bakteri, dan gula di urine.

Selain itu, urinalisis juga dapat dilakukan dengan melihat sampel urine menggunakan mikroskop. Urinalisis dapat membantu mendeteksi gangguan ginjal dan saluran kemih, termasuk penyakit ginjal kronis, diabetes, infeksi kandung kemih, serta batu ginjal


2. Tes Serum Kreatinin

Pemeriksaan ginjal ini dapat mengukur kadar kreatinin dalam darah dan urine. Kreatinin merupakan limbah yang dihasilkan otot saat beraktivitas sehari-hari. 

Umumnya, ginjal akan menyaring kreatinin dari dalam darah dan mengeluarkannya melalui urine. 

Kadar kreatinin tinggi dapat menandakan adanya gangguan atau masalah pada ginjal. 

Melansir dari National Kidney Foundation, kadar kreatinin wanita dikatakan tinggi apabila lebih dari 1,2 milligram/desiliter (mg/dL) dan 1,4 mg/dL untuk pria.

3. Blood Urea Nitrogen (BUN)

Blood Urea Nitrogen (BUN) merupakan tes yang memeriksa jumlah nitrogen dalam darah.

Melansir laman University of Michigan Health, urea dihasilkan ketika protein dipecah di dalam tubuh. Urea diolah di dalam organ hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine. 

Perlu diketahui, tidak semua kadar BUN tinggi disebabkan oleh kerusakan ginjal. Dokter Atika mengatakan, “Peningkatan BUN juga bisa disebabkan oleh dehidrasi, sumbatan aliran urine, gagal jantung, syok, luka bakar luas hingga makanan tinggi protein, dan konsumsi obat-obatan tertentu.”

Sebelum melakukan tes ini, penting untuk memberi tahu dokter mengenai obat atau suplemen yang sedang kamu konsumsi. 

Dokter mungkin menyarankan kamu untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut selama beberapa hari sebelum tes. Konsumsi obat-obatan atau suplemen dapat memengaruhi hasil tes BUN. 

Artikel Lainnya: Tes Kesehatan Saat Haid Mengapa Tidak Dianjurkan?

4. Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)

Organ ginjal memiliki filter kecil yang disebut glomerulus. Untuk mengetahui seberapa baik filter ginjal bekerja membuang limbah dari darah, dokter dapat menganjurkan pemeriksaan glomerular filtration rate (GFR) atau laju filtrasi glomerulus. 

Tes ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ginjal atau jika dokter ingin menguji efektivitas pengobatan tertentu.

Itu dia beberapa tes umum untuk cek fungsi ginjal. Biasanya, dokter akan merekomendasikan salah satu tes di atas sesuai dengan gejala yang pasien alami. Kamu bisa membaca informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter

Kamu juga bisa melakukan berbagai tes fungsi ginjal di fasilitas kesehatan terdekat, dengan menggunakan fitur Layanan Medis dan Lab di KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

(OVI/JKT)

ginjaltes ginjalPenyakit Ginjal

Konsultasi Dokter Terkait