Memiliki tubuh yang sehat dan bugar tentu jadi impian banyak orang. Tidak heran bila berbagai macam metode diet, contohnya diet vegan, akan dilakukan untuk mendapat tubuh impian.
Sama seperti halnya aktor Hollywood Liam Hemsworth yang melakukan diet vegan selama empat tahun. Tapi siapa sangka, diet yang dikiranya baik untuk tubuh ternyata membuatnya mengalami penyakit batu ginjal!
Liam Hemsworth Hentikan Diet Vegan setelah Kena Batu Ginjal
Melansir Daily Mail, Liam diketahui telah berhenti melakukan diet vegan setelah masalah medis menimpanya. Aktor film The Last Song itu mengaku telah melakukan diet vegan selama empat tahun.
Dalam pernyataannya melalui majalah Men's Health edisi Mei 2020, Liam mulai mengeluhkan rasa lesu yang sering dialaminya.
Artikel Lainnya: 4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelaku Diet Vegan
Tidak lama setelah itu, Liam pun didiagnosis memiliki batu ginjal dan harus menjalankan operasi untuk mengangkat batu ginjal yang dimilikinya.
Batu ginjal yang dimiliki oleh Liam adalah batu ginjal kalsium oksalat. Dokter Theresia Rina Yunita menjelaskan, batu ginjal kalsium oksalat adalah batu ginjal yang paling umum dialami banyak orang.
Batu ginjal jenis ini disebabkan oleh adanya penumpukan kalsium oksalat akibat ekskresi yang tinggi dari dalam tubuh.
Oksalat sendiri juga ditemui pada banyak sayuran seperti bayam, lalu almond, bit, dan kentang. Makanan-makanan ini memang sering dikonsumsi Liam.
Artikel Lainnya: Efektivitas Diet Vegan untuk Atasi Asam Urat Tinggi
Mengapa Batu Ginjal Bisa Terbentuk?
Seperti yang disinggung sebelumnya, makanan-makanan yang mengandung oksalat tinggi bisa jadi pemicu utama munculnya batu ginjal di dalam tubuh.
Meski sayur-sayuran memang baik untuk dikonsumsi, tapi ini juga sebaiknya diimbangi dengan makanan lainnya, seperti daging-dagingan. Terlebih lagi bila sebelumnya Anda bukanlah seorang vegan.
“Makanan seperti bayam, ubi, bit, kacang kedelai, tempe, dan tahu sebenarnya sehat untuk dikonsumsi. Meski demikian, apabila dikonsumsi berlebihan, deretan makanan tinggi oksalat tersebut dapat memicu penyakit batu ginjal,” jelas dr. Theresia.
Lalu, faktor apa lagi yang bisa menyebabkan seseorang terkena batu ginjal? Berikut penjelasannya.
-
Sering Mengonsumsi Makanan Asin
Dokter Karin Wiradarma mengatakan, peningkatan kadar sodium di dalam urine bisa menghambat penyerapan kalsium ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, kalsium akan menumpuk di dalam urine dan dapat memicu terbentuknya batu kalsium pada saluran kemih. Jadi, hindarilah mengonsumsi terlalu banyak keripik atau camilan asin.
Artikel Lainnya: Beda Diet Vegan dan Vegetarian yang Perlu Anda Tahu
-
Kurang Minum Air Putih
Tidak hanya menyebabkan dehidrasi, kurang minum air putih juga bisa menimbulkan masalah lainnya pada tubuh seperti batu ginjal.
Dokter Arina Heidyana menjelaskan ketika dehidrasi, tidak ada cairan urine yang keluar dari dalam tubuh. Jika ini terus terjadi, maka pembentukan batu ginjal bisa terjadi dan tidak bisa dihindari.
-
Olahraga Terlalu Ekstrem
Apa pun yang berlebihan memang tidak baik untuk tubuh, termasuk olahraga. Olahraga ekstrem bisa memicu pengeluaran cairan tubuh lebih banyak dari biasanya.
Jika hal ini tidak diimbangi dengan asupan cairan yang memadai, maka cepat atau lambat pembentukan batu ginjal akan terjadi.
-
Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka batu ginjal bisa jadi masalah kesehatan yang mungkin akan dihadapi. Suplemen kalsium dan vitamin C dengan jumlah berlebihan bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Bila sedang mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter mengenai dosis yang tepat.
Artikel Lainnya: Konsumsi Buah Berefek Buruk pada Penderita Batu Ginjal?
Harus Operasi, Batu Ginjal Bisa Muncul Lagi
Pengobatan batu ginjal bergantung pada ukuran batu. Untuk ukuran batu kecil yang masih bisa melewati saluran kemih, dokter hanya akan menyarankan untuk mengonsumsi air putih sesuai anjuran. Diharapkan, batu dapat keluar sendiri bersama dengan keluarnya urine.
Jika ukuran batu ginjal terlalu besar (diameter minimal 6-7 mm), maka untuk bisa dikeluarkan secara alami, dokter akan menyarankan terapi khusus.
Dokter Arina menjelaskan pengobatan batu ginjal sendiri tidak selalu harus dengan operasi. Namun, jika ukurannya membesar dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, maka operasi jadi salah satu tindakan yang paling pas untuk mengobatinya.
“Tidak hanya operasi, bisa dengan obat atau tindakan yang bisa memecahkan batunya. Kalau nanti sudah pecah batunya, diharapkan bisa keluar dari air kencing,” ujarnya.
Selain itu, dr. Arina juga mengatakan bahwa kemungkinan batu ginjal itu muncul lagi akan tetap ada. Karena, ini bisa muncul dari mana saja termasuk dari makanan yang dikonsumsi penderita batu ginjal. Jika penderita tidak mengurangi pemicunya, maka batu ginjal bisa muncul lagi.
Artikel Lainnya: Menu Sehat untuk Penderita Batu Ginjal
Liam Hemsworth: Pikir Ulang sebelum Diet
Dikutip dari People, Liam menyarankan banyak orang agar sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu apa yang terbaik untuk tubuhnya.
Jangan langsung memutuskan ingin menggunakan metode diet yang mana. Ada baiknya bila Anda berkonsultasi terlebih dahulu pada ahli gizi atau dokter.
Diet selalu identik dengan upaya untuk menurunkan berat badan. Padahal, diet memiliki definisi yang luas, yaitu kelompok makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh seseorang.
Selain itu, diet memiliki beragam jenis tergantung tujuannya. Ada yang untuk menurunkan berat badan, menaikkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, dan masih banyak lagi.
Metode diet yang dijalankan dengan sesuai, tidak hanya dapat memperlancar harapan untuk memiliki tubuh yang ideal, tetapi juga bermanfaat untuk mencegah penyakit bersarang di tubuh Anda.
Pola makan sangat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan. Jadi, pastikan diet yang dijalani mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh.
Sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk menentukan program diet yang sesuai untuk Anda, karena kondisi tubuh masing-masing orang berbeda. Ingin tahu lebih lanjut tentang diet vegan dan penyakit batu ginjal? Chat dokter pakai LiveChat dari KlikDokter!
(FR/AYU)