HomeInfo SehatCovid-19Fakta Seputar COVID-19 Varian XBB yang Meningkat di Singapura
Covid-19

Fakta Seputar COVID-19 Varian XBB yang Meningkat di Singapura

Siti Putri Nurmayani, 18 Okt 2022

Ditinjau Oleh dr. Theresia Yunita

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kasus COVID-19 di Singapura meningkat. Subvarian Omicron XBB jadi penyebab utamanya. Ini fakta seputar COVID XBB yang perlu kamu tahu.

Fakta Seputar COVID-19 Varian XBB yang Meningkat di Singapura

Kasus COVID-19 di Singapura meningkat. Penyebab utamanya, yaitu subvarian Omicron XBB.

Dalam waktu tiga pekan, terhitung sejak awal Oktober 2022, COVID varian XBB menyebar dengan sangat cepat. Bahkan, penularannya dinilai lebih cepat daripada subvarian Omicron lainnya. 

Di bawah ini sejumlah fakta mengenai COVID XBB yang perlu kamu tahu.

1. Telah Terdeteksi di 17 Negara

Keberadaan subvarian Omicron XBB pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022 di India. Setelahnya, varian virus corona ini ditemukan di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Jepang, Bangladesh, Denmark, Amerika Serikat, dan Singapura.

Di Singapura, kasus COVID varian XBB meningkat dalam sebulan terakhir. Kementerian Kesehatan Singapura pada Sabtu (15/10) mengumumkan bahwa XBB adalah subvarian Omicron yang paling dominan di negara itu.

Hanya dua hari berselang, Thailand mengonfirmasi temuan dua kasus Omicron XBB. COVID XBB menginfeksi seorang wanita asing berusia 60 tahun yang berasal dari Hong Kong. Infeksi juga dialami seorang pria Thailand berusia 49 tahun yang baru tiba  dari Singapura.

2. Hasil Persilangan Antara Varian BA.2

COVID XBB pada dasarnya adalah hasil persilangan antara subvarian Omicron BA.2.75 dan BA.2.10.

BA.2.75 sebelumnya adalah varian SARS-CoV-2 Omicron yang dinilai paling infeksius dan berisiko tinggi menyebabkan krisis kesehatan global. Sedangkan subvarian BA.2.10 adalah evolusi dari Omicron BA.2.

Dokter Paul Tambyah, presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, mengungkapkan bahwa COVID XBB adalah varian Omicron terbaru yang muncul di sejumlah negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

XBB sendiri bukanlah nama resmi yang ditetapkan oleh WHO. XBB adalah nama yang disematkan oleh para peneliti, sebelum virus ini menyebar ke seluruh dunia.

3. Bisa Menghindari Perlindungan Antibodi

Varian COVID XBB dinilai sanggup melawan perlindungan antibodi di dalam tubuh manusia. Kemampuannya diyakini melebihi Omicron BA.5 yang menyebabkan lonjakan kasus coronavirus di Indonesia pada pertengahan tahun 2022 lalu.

Sebuah penelitian yang dilakukan di China, menyebutkan bahwa kemampuan XBB  melawan antibodi mendekati SARS-CoV-1, yaitu jenis virus corona yang menimbulkan infeksi serius pada sistem pernapasan alias SARS.

Peneliti menemukan orang yang pernah terinfeksi virus Corona sebelumnya dan telah divaksinasi tetap bisa terinfeksi COVID XBB. 

Meski begitu, menurut dr. Amesh A.Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security, vaksinasi COVID-19 tetap penting dilakukan guna meringankan gejala infeksi.

4. Dianggap Sangat Menular

Varian XBB dianggap sangat menular. Penularannya jauh lebih cepat daripada subvarian Omicron lainnya.

Di Singapura, sebanyak 54 persen kasus COVID-19 yang dilaporkan pada 3-9 Oktober disebabkan oleh subvarian Omicron XBB. Jumlah ini meningkat sebanyak 22 persen dari pekan sebelumnya.

Meski begitu, risiko rawat inap akibat infeksi varian coronavirus XBB dinilai 30 persen lebih rendah daripada Omicron BA.5. Selain itu, dalam sebulan terakhir, belum ada laporan kematian akibat XBB di Singapura.

5. Gejalanya Serupa dengan COVID-19 Umumnya

Gejalanya Serupa dengan COVID-19 Umumnya

Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, gejala varian XBB serupa dengan varian virus corona sebelumnya. 

“Meski cara penyebarannya 2-3 kali lebih cepat dari varian sebelumnya, tetapi gejala yang ditimbulkan XBB umumnya tidak parah,” jelas dr. Theresia.

Gejala COVID-19 umumnya, antara lain: 

Artikel Lainnya: Alasan Penyintas COVID-19 Juga Perlu Divaksinasi

Guna mencegah penularan virus COVID-19 XBB, dr. There menganjurkan agar tetap #JagaSehatmu dengan melakukan vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Gunakanlah masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak, hindari kerumunan, dan batasi mobilitas, ya! 

Apabila kamu mengalami gejala mirip infeksi COVID-19, segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat. Kamu juga bisa berkonsultasi secara online lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(ADT/JKT)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait