HomeIbu Dan anakTips ParentingAnak Bercita-cita Jadi Dokter, Dukung dengan Cara Ini
Tips Parenting

Anak Bercita-cita Jadi Dokter, Dukung dengan Cara Ini

Ayu Maharani, 31 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mau keinginan si kecil terwujud dan jadi kebanggaan keluarga? Ayah dan ibu bisa lakukan beberapa langkah untuk mendukung cita-cita anak berikut ini.

Anak Bercita-cita Jadi Dokter, Dukung dengan Cara Ini

Ketika anak punya cita-cita menjadi dokter, mungkin itu hal yang mainstream alias cukup umum. Ketika Anda masih kecil, pasti juga banyak anak yang ingin jadi dokter. Tapi sayang, cita-cita tersebut kandas ketika mulai ada penjurusan IPS dan IPA di SMA.

Meski cita-cita menjadi dokter itu umum, tetapi tak semua anak berhasil mewujudkannya.

Survei dari LinkedIn tahun ini melaporkan, 60 persen profesional muda mengaku tidak bekerja sesuai dengan cita-cita mereka semasa kecil.

Penyebabnya? Sebagian besar karena akses pendidikan dan kemampuan yang dimiliki.

Karena itulah, Anda sebagai orang tua tentu ingin sekali membantu dan mendukung anak agar profesi yang dilakoni nanti sesuai dengan impiannya, dalam hal ini sebagai dokter.

Kata Psikolog, Dukung Cita-cita Anak Jadi Dokter dengan Cara Ini

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, (Ivon), pengarahan dari orang tua memang sangat penting agar anak bisa mencapai impiannya secara positif. Nah, ketika anak ingin menjadi dokter, yang perlu dilakukan orang tua antara lain:

  • Hargai Pilihan Minatnya

Meski orang tua bukan dari kalangan ahli sains, hindari meremehkan cita-citanya yang ingin menjadi dokter. Tetap berikan respons positif agar anak merasa dihargai dan tidak patah semangat sejak awal.

  • Kenalkan Profesi Dokter Sejak Dini

“Pada anak yang terbilang masih kecil, orang tua dapat mendukungnya dengan memperkenalkan dunia kedokteran sejak dini. Misalnya, lewat mainan, film, dan lain-lain,” saran Ivon.

  • Fasilitasi Anak dengan Hal yang Dibutuhkan

Semangat anak dalam mencapai cita-cita menjadi dokter dapat terhambat karena kurangnya akses pendidikan dan kemampuan yang dimiliki.

Nah, untuk mengasah kemampuan tersebut, orang tua bisa memberikan buku-buku, mendaftarkan les tambahan, dan bahkan bisa menyarankannya untuk mengikuti lomba dokter kecil di sekolah.

Les tambahan juga bisa membantu anak yang agak sulit memahami pelajaran matematika dan fisika agar menjadi lebih pandai.

Artikel Lainnya: Anak Cerdas vs Anak Pintar, Mana Lebih Baik?

  • Saat Remaja, Lakukan Diskusi soal Cita-citanya

“Orang tua dapat membantu anak membuat pertimbangan matang atas cita-citanya. Contohnya mencari tahu alasan anak, membantunya memiliki skema masa depan dan proses yang harus dilalui, memilih universitas, dan lain-lain,” ucap Ivon.

Karena terkadang, anak hanya memikirkan sisi enak atau kerennya saja tapi tidak sampai memikirkan risiko atau konsekuensi lain yang mesti dihadapi.

Dengan berdiskusi, bisa membantu anak siap dengan berbagai tantangan. Apalagi pendidikan dokter tidak sebentar.

  • Punya dan Dekat dengan Role Model-nya

Memang akan lebih mudah kondisinya ketika orang tua memiliki profesi yang sama dengan cita-cita si kecil. Tapi, kalau profesinya berbeda, tak jadi masalah.

“Orang tua dapat berdiskusi dan meminta arahan dari orang dewasa, bisa teman atau anggota keluarga lain, yang berpengalaman di bidang kedokteran,” sarannya lagi.

Artikel Lainnya: Imunisasi Teratur Bisa Bikin Anak Cerdas?

Cita-cita Jadi Dokter, Apa Saran dari Dokter?

Langkah untuk mendukung cita-cita anak menjadi dokter tentunya tak lengkap bila belum ada saran langsung dari seorang dokter. Karena itulah, dr. Sepriani Timurtini Limbong memberikan beberapa rekomendasi dukungan, seperti:

  • Kunjungi Museum Anatomi

Ketika masih kecil, selain memberikan buku-buku atau mengenalkan lebih lanjut tentang profesi dokter, Anda juga bisa membawa si kecil ke museum anatomi yang dibuka untuk anak-anak.

  • Mulai Sering Ajak ke Tempat Praktik

“Buat yang orang tuanya juga berprofesi sebagai dokter, sedari kecil anak juga bisa diajak ke rumah sakit, tempat praktik, dan laboratorium. Jadi, dia bisa lihat langsung praktik dokter seperti apa,” kata dr. Sepri.

  • Dampingi, tetapi Bukan Memaksa

“Berdasarkan Harvard University’s Center on the Developing Child, salah satu faktor penting untuk membuat anak menjadi tahan banting, telaten, dan konsisten adalah hubungan yang suportif antara orang tua dan anak.”

“Jadi, anak memang harus selalu didampingi. Tetapi, bukan berarti dipantau terus-menerus, ya, apalagi sampai dipaksa. Rutinkan saja waktu untuk berinteraksi dengan anak,” sarannya.

Artikel Lainnya: Tips Agar Anak Makin Cerdas dan Kreatif

  • Kenali Sejauh Mana Niat Anak

Mungkin Anda sebagai orang tua sudah siap sedia dalam melakukan berbagai langkah untuk mendukung cita-cita anak.

Namun, semuanya tak akan berjalan lancar bila anak sendiri kurang memiliki pengetahuan dan tekad yang cukup untuk menjadi seorang dokter.

“Cobalah untuk cari tahu apa yang anak ketahui tentang profesi dokter. Lalu, sudah sejauh mana dia tahu risiko pekerjaan ini? Apakah cita-cita ini karena dorongan dari eksternal semata atau memang dari internal dalam diri anak?” tutur dr. Sepri.

Dikhawatirkan, bila hanya berdasarkan faktor eksternal (disuruh orang tua, keluarga besar, atau mengikuti temannya), niatnya bisa terhenti di tengah jalan dan pekerjaannya cuma dilakukan setengah hati. Hasilnya pun jadi kurang baik.

Pada akhirnya, semua hal yang diberikan orang tua untuk membantu anak yang bercita-cita menjadi dokter dikembalikan lagi ke anak itu sendiri.

Apabila memang akhirnya impian atau profesinya berubah, orang tua tidak perlu kecewa berlebihan. Selama itu masih baik untuknya, tetaplah berikan support.

Penasaran seputar pola asuh dan dukungan orang tua untuk anak lainnya? Yuk, konsultasi kepada ahlinya lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa cari tahu bakat si kecil lewat kuis ini.

(FR/AYU)

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait