Kesehatan Anak

Amankah Menggunakan Sabun Antibakteri untuk Anak?

Siti Putri Nurmayani, 03 Nov 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Untuk melindungi kulit si kecil dari bakteri dan kuman, kebanyakan orang tua memilih sabun antibakteri untuk menunjang aktivitas si kecil. Namun, amankah penggunaan sabun antibakteri untuk anak?

Amankah Menggunakan Sabun Antibakteri untuk Anak?

Memilih sabun mandi untuk anak bukanlah hal yang mudah. Semakin bertambahnya usia, khususnya di atas satu tahun, aktivitas fisik yang dilakukan si kecil akan semakin banyak. Mulai dari berlarian, melompat, memanjat, hingga bermain di luar rumah, tidak terkecuali untuk si kecil yang juga sudah mulai sekolah.

Karena buah hati yang semakin aktif, ia perlu sabun mandi yang tepat, bukan lagi menggunakan sabun bayi.

Kulit si kecil juga masih belum sempurna. Oleh karena itu, si kecil juga belum boleh pakai sabun dewasa. Hal ini yang perlu orang tua perhatikan, perawatannya kulit si kecil termasuk pemilihan sabun mandinya.

Untuk mendukung aktivitas anak, agar anak tidak bau matahari dan keringat, kebanyakan orang tua memilih sabun antibakteri untuk melindungi anak dari bakteri dan kuman.

Lantas, apakah aman menggunakan sabun antibakteri untuk anak? Yuk, simak penjelasannya di sini.

Apakah Anak Perlu Pakai Sabun Antibakteri?

Semakin besar usia si kecil, semakin banyak juga aktivitas dan mengeksplorasi sekitarnya. Tentu, kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan dapat berisiko terkena bakteri dan kuman penyakit. 

Misalnya, ketika anak bermain bersama teman-temannya, ia akan menyentuh berbagai permukaan benda yang bisa jadi ada bakteri serta virusnya. Akhirnya, bakteri, jamur, protozoa dari luar akan mungkin menempel di permukaan tubuh si kecil.

Dalam jurnal Skin Microbial Ecology, membuktikan bahwa kulit anak-anak sangat rentan terhadap infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering menempel dan menimbulkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Kedua jenis bakteri tersebut dapat dengan mudah masuk ke jaringan kulit, lalu menginfeksi tubuh si kecil.

Oleh karena itu, penggunaan sabun antibakteri sangat diperlukan untuk si kecil dengan banyak aktivitas dan senang bereksplorasi.

Namun, mengingat kulit balita juga bisa mengalami iritasi karena kulitnya masih 

belum sempurna seperti kulit orang dewasa. Penting untuk menggunakan sabun antibakteri khusus untuk anak.

Dalam jurnal Skin Pharmacol Physiol, dijelaskan bahwa skin barrier alias lapisan pelindung kulit anak masih terus berkembang hingga ia berusia 5 tahun.

Artinya, selama lapisan kulit masih berkembang dan sensitif, si kecil sangat mungkin mengalami iritasi dan ruam kulit.

Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memilih sabun antibakteri yang diformulasikan khusus anak agar kulitnya aman dari kandungan yang dapat memicu iritasi.

Berdasarkan Journal Plos One, sabun antibakteri khusus anak mengandung bahan spesifik yang dapat membunuh bakteri parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Bahan antibakteri tersebut pastinya berbeda dengan yang terdapat di sabun antibakteri dewasa.

Cara Memilih Sabun Antibakteri untuk Anak

Kendati demikian, penggunaan sabun antibakteri untuk anak berbeda dengan sabun antibakteri dewasa. 

Oleh karena itu, Mama dan Papa harus menggunakan sabun antibakteri khusus anak.

Apabila si kecil sudah perlu pakai sabun antibakteri, ada beberapa hal yang Mama harus diperhatikan. Berikut cara memilih sabun anak yang bagus:

1. Bebas Detergen SLS

Salah satu cara memilih sabun antibakteri yang aman untuk anak adalah dengan memperhatikan label deskripsi dari produk. Pastikan Mama memilih sabun yang bebas deterjen Sodium Lauryl Sulfate (SLS). 

Pada dasarnya, SLS merupakan bahan kimia yang paling banyak ditemukan dalam produk pembersih tubuh, seperti sampo, sabun mandi, pasta gigi, dan lainnya.

Zat kimia tersebut berfungsi sebagai surfaktan. Saat dikombinasikan dengan air, nantinya dapat membentuk busa dan mengemulsi zat berminyak.

Sayangnya, Mama dan Papa dianjurkan untuk menghindari penggunaan sabun mandi yang mengandung deterjen SLS.

Mengutip dari beberapa penelitian, bahan kimia ini dapat mengiritasi mata dan kulit, menimbulkan kulit kering hingga bersisik, menyebabkan rambut rontok dan kebotakan, serta merusak pelindung mukosa mulut.

Mengingat bahwa kulit anak yang belum sempurna dan deterjen SLS dapat memicu iritasi serta masalah kulit lainnya, maka ada baiknya untuk memilih produk yang bebas SLS.

2. Bersifat Antibakteri

Meningkatnya polusi udara saat ini tentu membuat anak rentan terkena penyakit. Apalagi, jika anak sering bepergian atau aktivitas di luar rumah yang membuatnya rentan terpapar bakteri, kuman, polusi, debu, dan kotoran.

Belajar dari kasus COVID-19, penting untuk menjaga kebersihan tubuh seluruh anggota keluarga, termasuk si kecil agar terhindar dari virus dan bakteri. Salah satu caranya dengan mandi secara rutin.

Untuk melindungi tubuh dan kulit si kecil, orang tua dapat memilih sabun antiseptik khusus anak yang memiliki sifat antibakteri yang mengandung SymOcide C.

Umumnya, SymOcide C merupakan o-Cymen-5-ol murni yang dapat membersihkan kulit secara menyeluruh dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Berdasarkan Sabinet African Journals, SymOcide C memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang bisa melindungi tubuh dari bakteri.

Artikel Lainnya: Bolehkah Memandikan Bayi dengan Sabun Antiseptik?

3. Extra Moisturizer

Anak-anak masih memiliki kulit yang rentan kering, sehingga perlu mandi dengan sabun khusus yang bukan hanya dapat membunuh bakteri tetapi juga tetap menjaga kelembapannya.

Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa memilih sabun antibakterial dengan kandungan pelembap yang tinggi, yang dapat menjaga kulit anak tetap lembut dan lembab seharian. Tentunya anak bisa tetap beraktivitas, bebas dari bakteri dan kuman.

4. Dermatology Tested

Disarankan untuk memilih produk sabun antibakterial yang telah teruji secara dermatologis. Pasalnya, produk tersebut berarti telah teruji sensitivitas, keamanan, dan kualitas lainnya.

Selain itu, dermatology tested bisa juga menandakan bagaimana reaksi kulit ketika dilakukan uji tempel dari bahan-bahan yang terkandung di dalam produk.

5. Mengandung Bahan Alami

Carilah produk yang mengandung bahan-bahan alami. Soalnya, kebanyakan bahan alami dapat membantu menjaga kadar minyak di kulit dan bisa melindungi kulit sensitif.

Coba pilih sabun antibakterial yang mengandung provitamin B5, vitamin E, dan daun minyak zaitun. 

Menurut penelitian yang dimuat dalam Official Publication of The College of Family Physicians of Canada, vitamin E memiliki peran dalam membantu menghilangkan bekas luka pada anak. Ini berkat kandungan antioksidan yang ada di dalamnya.

Selain itu, penelitian dalam Journal of Cosmetic Science membuktikan bahwa kandungan provitamin B5 mampu jaga lapisan pelindung kulit (skin barrier), sehingga membuat kulit lebih lembap dan lembut.

Dari kiat memilih sabun anak antibakterial di atas, Mama dan Papa bisa coba menggunakan produk.

Artikel Lainnya: Tips Memandikan Bayi Berkulit Sensitif

PUREKIDS Natural Shower Bath.

Sabun antibakteri dari PUREKIDS ini diformulasikan khusus anak tanpa deterjen SLS dan mengandung SymOcide C sebagai antiseptik yang dapat melindungi kulit anak dari kuman dan bakteri.

Sabun mandi ini juga memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang berasal dari bahan-bahan alami.

Kandungan aloe vera, vitamin E, olive leaf, dan provitamin B5 yang ada di dalam sabun antibakterial ini juga mampu melembapkan, melembutkan, sekaligus menjaga skin barrier. Tentunya, ini sangat cocok untuk anak yang sudah punya banyak aktivitas dan beralih dari sabun bayi.

Yang pasti, PUREKIDS Natural Shower Bath juga sudah Dermatologycally Tested dan teruji membunuh kuman tanpa menghilangkan kelembapan kulit anak. Oleh karenanya, Mama dan Papa tak perlu khawatir lagi dalam memilih sabun antibakteri khusus untuk si kecil.

Jika Mama ingin tahu bagaimana cara tepat menjaga kesehatan kulit si kecil, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter anak lewat layanan Tanya Dokter dan booking dokter anak lewat layanan Temu Dokter.

#JagaSehatmu dan buah hati dengan mengunduh aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan anak yang lengkap.

(NM)

Konsultasi Dokter Terkait