Bipolar merujuk pada kondisi perubahan atau gangguan mood yang ekstrem. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali anak.
Faktanya, faktor genetik diduga turut berperan dalam menyebabkan gangguan bipolar pada anak. Artinya, riwayat bipolar dalam keluarga membuat anak berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Di sisi lain, keluarga juga memegang peran penting dalam kesembuhan anak bipolar. Jangan diabaikan, agar gangguan tersebut tidak malah menghancurkan masa depan buah hati Anda!
Mengapa Peran Keluarga Penting dalam Penanganan Anak Bipolar?
Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog., mengatakan sembuh tidaknya anak dengan gangguan bipolar bergantung besar pada peran keluarga. Jika peran tersebut tidak terpenuhi, sangat mungkin kondisi bipolar anak semakin sulit dikontrol dan dampaknya akan lebih buruk.
“Saat mengalami gangguan bipolar, ada fase depresi. Ketika dia (anak) depresi sendiri dan tidak dapat dukungan dari orang sekitar, yang ada kemungkinan untuk bunuh diri semakin besar dan malah semakin menyalahkan diri sendiri,” Ikhsan menerangkan.
Artikel Lainnya: Waspadai Gangguan Mental yang Bisa Menyerang Anak Anda
Apabila gejala bipolar pada anak sudah masuk tahap depresi, dirinya mungkin akan mengalami gejala mania alias kegirangan berlebih. Di saat seperti ini, peran keluarga sangat dibutuhkan.
Tanpa pendampingan, tidak ada yang mengendalikan anak saat bertindak impulsif atau melakukan segala hal yang dia inginkan. Sebagai contoh, belanja terus-menerus, minum alkohol, dan mengonsumsi narkoba.
Apa Saja Peran Keluarga dalam Merawat Anak Bipolar?
Ikhsan menyebut, keluarga memiliki beragam peran penting dalam merawat anak bipolar. Pertama, keluarga bisa menjadi caregiver. Maksudnya, keluarga memberikan asuhan atau memperhatikan kebutuhan anak bipolar, juga bisa sebagai support system.
“Jika keluarga bisa menjadi support system yang baik, anak akan merasa nyaman. Dan, anak percaya dengan keluarganya ketika dia sedang mengalami perubahan mood,” jelas Ikhsan.
Selain itu, keluarga juga berperan mengawasi perilaku yang muncul pada anak. Jika mood anak sudah kelihatan depresif, orang tua perlu mendekati si kecil dan mengajak mereka untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
Artikel Lainnya: Anak dengan Gangguan Mental, Apa yang Orang Tua Perlu Lakukan?
“Kalau anak ada indikasi untuk menyakiti diri, sebisa mungkin barang atau benda tajam dijauhkan,” tutur Ikhsan.
Kapan harus meminta bantuan profesional? Gangguan bipolar muncul berupa episode-episode yang berlangsung dalam beberapa hari hingga bulan. Jika keluarga sudah melihat perubahan mood signifikan dan mengganggu aktivitas anak atau orang lain, maka segeralah minta bantuan profesional.
“Jangan sampai menunggu anaknya sudah coba melakukan percobaan bunuh diri baru ke profesional. Oleh karena itu, orang tua perlu peka terhadap anak supaya dapat penanganan lebih cepat,” ujar Ikhsan.
Dengan menangani kasus bipolar pada anak secara cepat dan tepat, tahap tumbuh kembang mereka akan bisa kembali normal. Anak juga akan terbebas dari masalah kesehatan mental, seperti depresi, perilaku impulsif, dan hal-hal lain yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang di sekitarnya.
Mendeteksi gejala bipolar pada anak dan kebingungan menghadapinya? Konsultasikan lebih lanjut pada psikolog atau dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam. Cari tahu fakta menarik seputar kesehatan mental lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)