Berapa Kebutuhan Mineral si Kecil Setiap Hari?

Dalam pola makan sehari-hari, si Kecil harus mendapatkan gizi yang seimbang. Artinya, konsumsi makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak harus sesuai proporsi yang dianjurkan, dengan tidak lupa mengonsumsi makanan yang mengandung mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

Sebagai mikronutrien, mineral seperti kalsium, zink, zat besi, dan sebagainya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit dari asupan sehari-hari. Walaupun begitu, kebutuhan mineral tetap tidak boleh terlupakan.

Fungsi mineral untuk pertumbuhan si Kecil

Salah satu perbedaan antara anak dan orang dewasa adalah bahwa anak sedang menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan.

Mineral merupakan salah satu elemen penting dalam proses tumbuh kembang. Oleh sebab itu, kebutuhannya dalam makanan sehari-hari harus tercukupi sesuai dengan asupan harian yang direkomendasikan. Terdapat berbagai jenis mineral, dan sebagian sangat penting untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Sumber mineral

Lalu, dari mana saja si Kecil bisa mendapatkan mineral? Salah satu sumbernya adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hampir setiap jenis makanan mengandung mineral. Sayur-sayuran dan buah-buahan seperti bayam, wortel, apel, pisang, dan sebagainya mengandung serangkaian mineral yang baik bagi tubuh.

Makanan lain seperti gandum, oat, ikan, telur, ayam, dan sebagainya juga mengandung mineral dalam jumlah yang bervariasi.

Bahaya kekurangan cairan pada si Kecil

Kekurangan cairan dapat berdampak pada kesehatan si Kecil, salah satunya adalah dehidrasi. Dehidrasi merupakan suatu kondisi kekurangan cairan di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan keluhan seperti nyeri kepala dan rasa lelah.

Karena cairan dibutuhkan oleh setiap anak untuk dapat melakukan aktivitas sehari-harinya, sangat penting untuk memastikan kebutuhan cairan si Kecil terpenuhi dengan baik sesuai dengan kelompok usianya. Juga penting untuk memperhatikan aktivitas dan lingkungan sekitarnya. Pada anak yang sedang berolahraga, atau anak yang melakukan aktivitas di luar (outdoor), kehilangan cairan melalui keringat dapat lebih banyak sehingga kebutuhan cairannya bisa bertambah.

Kebutuhan air minum pada si Kecil berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan tersebut dapat dihitung sesuai dengan berat badan, tinggi badan, dan aktivitas dari masing-masing anak. 

Menurut rekomendasi dari European Food Safety Authority (EFSA), kebutuhan air minum per hari adalah sekitar 1,1-1,3 liter pada anak usia 4 hingga 8 tahun, 1,3-1,5 liter pada anak perempuan usia 9 hingga 13 tahun, dan 1,5-1,7 liter pada anak laki-laki usia 9 hingga 13 tahun. Setelah usia 13 tahun, kebutuhan airnya mendekati kebutuhan dewasa, yakni sekitar 2 liter setiap harinya.

Apakah air minum sehari-hari dapat memenuhi asupan mineral si Kecil?

Air merupakan pilihan minuman yang terbaik untuk melepas dahaga dan mengatasi rasa haus. Penting untuk memastikan bahwa sebagian besar kebutuhan cairan si Kecil terpenuhi oleh air.

Disarankan untuk menghindari minuman yang terlalu manis, seperti soda, minuman dengan perasa buatan, minuman dengan bahan pengawet, dan sebagainya. Minuman-minuman tersebut dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Risiko diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung, dan berbagai masalah kesehatan lainnya juga bisa terjadi pada masa mendatang.

Sebenarnya, air minum yang dikonsumsi sehari-hari belum terbukti memenuhi kebutuhan mineral si Kecil karena mineral bisa juga didapat dari susu, bubur, dan makanan sehari-hari si Kecil. Air mineral khusus diberikan untuk si Kecil biasanya pada saat si Kecil diare atau pada kondisi-kondisi di mana si Kecil terkena dehidrasi berat.

Oleh karena mineral merupakan salah satu elemen yang dibutuhkan oleh setiap orang, termasuk si Kecil. Karena itu, cukupilah kebutuhan mineral si Kecil setiap harinya dengan menyajikan berbagai makanan yang mengandung mineral. Pastikan sayur, buah, ikan, telur, ayam, dan sebagainya selalu ada di menu sehari-hari si Kecil.

[RS/ RH]