Anak Sering Mengigau, Apa Penyebabnya?
dr. Dyah Novita Anggraini, 17 Jun 2020
Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter
Kejadian anak mengigau tak jarang membuat orang tua khawatir. Apa sebenarnya penyebab anak mengigau?
Pada satu waktu, pernahkah Anda mendapati anak tengah berbicara sendiri saat ia tertidur? Lalu, ketika Anda bertanya tentang hal itu keesokan harinya, si Kecil tidak ingat bahwa ia berbicara saat tidur? Kondisi tersebut menandakan anak mengigau.
Ketika anak mengalami hal ini, tentu Anda menjadi bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab anak mengigau? Apakah hal ini menandakan kondisi medis serius?
Sekilas tentang Kondisi Anak Mengigau
Mengigau, atau disebut juga dengan sleep talking atau somniloquy, bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Kejadian ini normal dan tidak berbahaya, mengingat ada banyak anak yang mengalaminya.
Studi menemukan bahwa lebih dari 50 persen anak berusia 3-10 tahun pernah mengigau saat tidur. Bahkan, 1 dari 10 anak mengigau sampai beberapa kali dalam seminggu.
Selain mengucapkan kata-kata yang jelas saat terlelap, saat anak mengigau bisa saja ia menguap, bersuara, tertawa terbahak-bahak, cekikikan, atau hanya mengeluarkan gumaman yang tak jelas.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Mengapa Anda Mengigau Saat Tidur
Tahapan Tidur Saat Anak Mengigau
Mengigau berkaitan dengan fase atau tahapan tidur seseorang. Secara umum, saat seseorang tidur, akan terjadi tahap non-REM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement). Berikut penjelasannya:
-
Tahap non-REM
Pada tahap ini, sebagian besar bagian otak sudah beristirahat dan tertidur. Namun, ada bagian kecil yang masih terbangun. Pada tahap ini anak bisa saja mengigau.
-
Tahap REM
Pada tahap REM, sebagian anak sering kali bermimpi. Selain itu, anak juga bisa mengigau dengan mengucapkan kata-kata salah seorang karakter dalam mimpinya.
Saat anak mengigau pada tahap non-REM maupun tahap REM, ia tak akan sadar atau mengingat kejadian tersebut.
Penyebab Anak Mengigau Saat Tidur
Sebagian kasus mengigau merupakan bagian dari proses tidur yang normal. Namun, memang ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak menjadi lebih rentan mengalaminya. Berikut ini penyebab anak mengigau:
-
Lelah
Terlalu lelah beraktivitas dapat menjadi penyebab anak mengigau saat tidur, misalnya jika anak banyak melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga dari pagi hingga sore hari.
Artikel Lainnya: Anak Sering Mengigau, Haruskah Khawatir?
-
Stres atau Depresi
Anak bisa mengigau ketika ia sedang mengalami stres atau depresi. Stres dan depresi pada anak dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya jika anak menjadi korban bullying di sekolah.
-
Kurang Istirahat
Waktu yang optimal untuk tidur malam adalah selama 8 jam. Jika anak tidur kurang dari waktu tersebut atau terbangun beberapa kali saat tidur, maka risiko anak mengigau juga dapat meningkat.
-
Demam
Kualitas tidur seorang anak dapat terganggu karena demam. Hal ini bisa memicu anak tidur gelisah dan mengigau.
-
Obat-obatan
Saat demam atau sedang menjalani pengobatan tertentu, adanya efek samping dari obat-obatan tersebut dapat menjadi penyebab anak berbicara saat tidur di malam hari.
-
Genetik
Bagi orang tua yang memiliki kebiasaan berbicara saat tidur, hal ini dapat diturunkan pada anak mereka.
Artikel Lainnya: Sederet Fakta di Balik Mengigau Saat Tidur
Kondisi Mengigau yang Tidak Normal pada Anak
Meski tak perlu dikhawatirkan, orang tua tetap perlu waspada. Ada sekitar 10 persen kasus anak mengigau yang tidak normal dan perlu penanganan khusus, di antaranya:
- REM sleep behaviour disorder (RBD), di mana anak mengalami fase kelumpuhan sehingga ia menjadi marah dan bertindak kasar saat bermimpi.
- Nocturnal sleep-related eating disorder (NS-RED), yaitu kondisi yang membuat anak sering terbangun untuk mencari makanan.
- Anak berbicara sendiri saat tidur selama lebih dari 1 menit.
- Kejadian mengigau berlangsung setiap malam.
- Anak terlihat mengantuk keesokan harinya.
- Bukan hanya mengigau, anak juga makan atau berjalan saat tidur (sleepwalking).
- Anak berteriak-teriak saat tidur sampai mengganggu orang lain yang tidur dengannya (sleep terror).
- Anak mengigau disertai mimpi buruk yang membuatnya terbangun ketakutan di tengah malam.
- Mengigau disertai dengan kaku otot atau kejang.
- Obstructive sleep apnea syndrome, yaitu kondisi anak mengigau disertai dengan mendengkur yang tidak teratur.
Cara Atasi Mengigau pada Anak
Sebenarnya tak ada obat apa pun yang perlu diberikan untuk mengatasi anak yang mengigau. Namun, kondisi ini tak jarang membuat orang tua khawatir. Oleh karena itu, orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Membiasakan anak tidur di jam yang sama setiap malam.
- Membiasakan anak tidur setidaknya 8 jam setiap malam.
- Menghindari penggunaan gawai pada anak saat menjelang jam tidur.
- Menghindari konsumsi kafein seperti kopi atau teh pada malam hari.
- Melatih anak untuk kembali tidur saat terbangun di malam hari.
- Tidak memberikan makanan berat sebelum tidur.
Selain itu, ketika anak bersemangat atau khawatir mengenai suatu hal, misalnya sedang menghadapi ulangan, pentas seni, atau liburan yang sudah ia nantikan, Anda bisa berbicara dengan anak dan menenangkannya secara suportif. Hal ini dapat mengurangi risiko anak mengigau.
Jika kondisi anak tidur gelisah dan mengigau tetap berlangsung meski Anda sudah melakukan berbagai cara, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut serta memberikan terapi yang optimal.
[WA/RS]
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait