Kehamilan

Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 26 Minggu

Siti Nurmayani Putri, 22 Agu 2022

Ditinjau Oleh dr. Cherry Kumalasari, M. Ked(OG), Sp.OG

Pada kehamilan 26 minggu, mata bayi mungkin mulai terbuka, lho. Ketahui selengkapnya perkembangan janin 26 minggu di sini.

Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 26 Minggu

Hari demi hari, janin di kandungan semakin berkembang! Ketika usia kehamilan 26 minggu atau 6 bulan 2 minggu, artinya kurang lebih tinggal 3 bulan lagi menjelang fase melahirkan.

Pada minggu terakhir trimester kedua ini, janin semakin berkembang dan beratnya juga ikut bertambah. Penasaran dengan perkembangan janin 26 minggu? Yuk, baca selengkapnya berikut ini.

Bagaimana Perkembangan Janin pada Usia 26 Minggu?

Menjelang 3 bulan sebelum kelahiran, terdapat sejumlah perkembangan janin usia 26 minggu, seperti:

1. Tubuh Bayi Sepanjang Daun Bawang

Perkembangan janin 26 minggu ditandai dengan tubuhnya yang kira-kira sudah sepanjang daun bawang atau sekitar 35 cm. Berat janin 26 minggu adalah berkisar pada angka 0,91 kg.

2. Mata Bayi Bisa Terbuka

Menariknya, mata kecil yang tertutup selama beberapa bulan terakhir bisa saja mulai terbuka pada kehamilan 26 minggu. Itu artinya, bayi bisa melihat apa yang ada di sekitarnya, khususnya di dalam rahim.

Pada fase ini, iris atau bagian mata yang berwarna masih belum memiliki banyak pigmentasi. Jadi, terlalu dini untuk mulai menebak warna mata si kecil.

3. Bisa Mendengar dan Merespons Suara

Kabar baiknya, janin 26 minggu sudah bisa mendengar dan merespons suara. Bayi merespons dengan peningkatan denyut nadi atau gerakan.

Bahkan, USG juga bisa menangkap perubahan ekspresi wajah bayi ketika sedang mendengarkan musik!

4. Testis Mulai Turun

Jika ibu hamil memiliki anak laki-laki, American Pregnancy Association mengatakan testisnya sudah mulai turun ke dalam skrotumnya. Umumnya hal ini akan memakan waktu sekitar 2-3 bulan untuk testis turun sepenuhnya ke skrotum.

5. Paru-Paru Berkembang Cepat

Perkembangan janin usia 26 minggu juga ditandai dengan paru-paru yang masih belum matang tetapi berkembang cepat.

Bahkan, menurut Pregnancy Birth & Baby Australia, jika bayi lahir dalam usia kehamilan 26 minggu, ia bisa memiliki sekitar 80 persen peluang untuk bertahan hidup dalam perawatan intensif meski bantuan napas tetap dibutuhkan.

6. Bayi Mulai Mencari Posisi Lahir

Pada minggu terakhir trimester kedua, biasanya bayi mulai mencari posisi untuk lahir. Umumnya posisi janin 26 minggu sudah berputar, sehingga kepala menghadap ke bawah.

Mama jangan heran, bayi bisa berbaring arah horizontal di perut pada masa ini.

Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hamil 26 Minggu?

Apa yang Dirasakan Ibu Saat Hamil 26 Minggu

Ibu hamil 26 minggu dapat mengalami beberapa keluhan, di antaranya:

1. Nyeri Punggung Bawah

Sebagian besar wanita hamil mengalami nyeri punggung bawah. Akibatnya, bumil bisa sulit tidur dan beraktivitas sehari-hari.

Salah satu cara mengatasi nyeri punggung saat hamil adalah olahraga kardio ringan seperti berjalan atau renang, sehingga tubuh lebih relaks. Lakukan juga peregangan dan meditasi untuk mengatasi ketegangan dan ketidaknyamanan.

2. Mengalami Braxton Hicks

Sebelum memasuki fase kelahiran, ibu hamil juga bisa mengalami Braxton hicks. Kontraksi rahim yang tidak teratur ini terasa seperti kram menstruasi atau perut kencang.

Kemungkinan kontraksi ini semakin intens ketika mendekati akhir kehamilan. Dehidrasi, kelelahan, dan posisi duduk atau berbaring tertentu dapat memicu kontraksi Braxton hicks.

Biasanya kontraksi ini akan berhenti setelah ibu hamil minum air putih yang cukup, istirahat, atau mengubah posisi. Jika terasa menyakitkan, segera konsultasi dengan dokter atau bidan.

Baca juga: Ini Cara Menghitung Gerakan Janin yang Aktif

3. Sembelit

Peningkatan kadar progesteron selama kehamilan dapat memperlambat pencernaan selama kehamilan. Hal ini bisa menyebabkan ibu hamil sembelit.

Tak hanya itu, tingkat aktivitas yang lebih rendah dan rahim yang membesar juga dapat menyebabkan kebiasaan buang air besar jarang atau sulit.

Hati-hati, sembelit yang tidak diatasi dan parah dapat berisiko menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di sekitar rektum atau usus besar. 

Cara mengatasi sembelit saat hamil yang mudah adalah minum air putih yang cukup dan makan makanan tinggi serat serta cobalah untuk lebih aktif bergerak.

Jika sembelit tidak sembuh juga, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan. Pasalnya, bila Mama memaksakan untuk mengejan terlalu kuat, bisa menimbulkan ambeien.

4. Sakit Kepala

Selain perubahan hormon, penyebab sakit kepala saat hamil yang umum lainnya antara lain kelelahan, kelaparan, dan dehidrasi. Perubahan penglihatan dan alergi juga bisa menyebabkan ibu hamil sakit kepala.

Cara mengatasi sakit kepala saat hamil yang bisa mama lakukan misalnya tidur cukup dan makan teratur. Supaya tidak sakit kepala, Mama juga harus memenuhi kebutuhan cairan di masa kehamilan sesuai dengan anjuran, agar tetap terhidrasi.

Jika tidak kunjung membaik bahkan terasa menyakitkan, mungkin ini bisa menjadi tanda preeklampsia. Namun jenis sakit kepala yang diakibatkan oleh preeklampsia adalah nyeri kepala hebat seperti tertekan. Oleh karenanya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendeteksi penyebab sakit kepala.

5. Stretch Mark Semakin Terlihat

Ketika perut semakin membesar, kulit juga ikut meregang dengan cepat untuk mengikutinya. Jangan heran jika stretch mark semakin terlihat di area perut, payudara, dan paha.

Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah stretch mark. Akan tetapi, ibu hamil bisa menjaga kelembapan kulit di perut dengan sering mengoleskan pelembab yang aman untuk ibu hamil. Dengan begitu, kulit yang kering akibat semakin membesarnya usia kehamilan bisa jadi lebih elastis.

Kemudian, ibu hamil perlu menghindari kenaikan berat badan yang cepat atau berlebihan demi mengurangi stretch mark pada kulit.

Artikel Lainnya: Deretan Minyak Esensial untuk Mencegah Stretch Mark

Tips Menjaga Kehamilan 26 Minggu

Berikut sejumlah tips menjaga kehamilan 26 minggu dan seterusnya yang bisa dilakukan ibu hamil:

Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 31 Minggu

1. Tes Darah

Jika mama belum mengetahui golongan darah Rhesus (Rh), maka sebaiknya melakukan tes darah untuk memeriksa apakah bayi membutuhkan perlindungan terhadap penyakit rhesus.

Apabila ibu hamil memiliki Rh-negatif sedangkan bayi Rh-positif, bisa jadi terdapat risiko komplikasi serius bagi bayi. Bila rhesus bumil negatif, maka bisa memerlukan suntikan khusus pada kehamilan minggu-minggu tertentu.

2. Kelola Diabetes Gestasional

Ketika bumil menderita diabetes gestasional, maka perubahan pola makan dan gaya hidup sangat dibutuhkan. 

Lakukan diet khusus dan olahraga teratur untuk mengelola kadar gula darah. Selain itu, makan makanan yang bergizi seimbang merupakan kunci utama. 

Artikel Lainnya: Risiko Diabetes pada Wanita Hamil yang Menggunakan IVF

3. Konsumsi Makanan Matang

Pastikan mengonsumsi makanan apa pun yang matang. Kalau makan daging, pastikan bagian tengah daging tidak berwarna merah.

Menghindari makanan setengah matang atau mentah saat hamil sangat penting untuk mencegah risiko keracunan makanan akibat bakteri yang mengontaminasi.

4. Berlatih Postur yang Baik

Perut membuncit atau punggung sakit memang membuat ibu hamil sulit berdiri. Namun, cobalah untuk tidak mendorong pinggul dan perut ke depan karena dapat memperburuk rasa sakit.

5. Hati-hati Berhubungan Seks

Pada akhir trimester kedua, tidak masalah berhubungan seksual ketika kondisi kehamilan sehat. Berhubungan seks aman saat hamil selama tidak ada cairan ketuban merembes, flek perdarahan, dan kontraksi terus-menerus.

Hindari melakukan hubungan seksual ketika ibu hamil mengalami keputihan yang tidak normal, seperti berbau dan berubah warna. Sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan mengenai kondisi tubuh sebelum berhubungan intim.

Artikel Lainnya: Dalam Kondisi Apa Seks saat Hamil Tidak Boleh Dilakukan?

Menjelang kelahiran, sudah banyak perkembangan yang terjadi pada buah hati. Oleh karena itu, tetap #JagaSehatmu agar bayi di dalam kandungan terus tumbuh dengan baik!

Apabila mengalami gejala kehamilan yang tidak nyaman, segera konsultasi dokter kandungan melalui aplikasi KlikDokter. Gunakan juga kalender kehamilan untuk mengetahui lebih lanjut terkait perubahan tubuh dan perkembangan janin.

Penasaran dengan perkembangan janin di minggu ke-27? Yuk, baca informasi lengkapnya di KlikDokter.

(FR/JKT)

KehamilanJaninTrimester 2

Konsultasi Dokter Terkait