HomeIbu Dan anakKehamilanDalam Kondisi Apa Seks saat Hamil Tidak Boleh Dilakukan?
Kehamilan

Dalam Kondisi Apa Seks saat Hamil Tidak Boleh Dilakukan?

dr. Sara Elise Wijono MRes, 09 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Berhubungan seks saat hamil memang boleh saja. Tapi, ada beberapa waktu dan kondisi yang tidak disarankan bagi ibu hamil, cek di sini.

Dalam Kondisi Apa Seks saat Hamil Tidak Boleh Dilakukan?

Terdapat beberapa larangan saat hamil bagi ibu demi menjaga kesehatan diri dan janin. Salah satunya adalah larangan berhubungan saat hamil. 

Hubungan seks saat hamil sebenarnya boleh saja dilakukan, khususnya saat kondisi ibu dan kandungannya sehat dan tidak ada keluhan.

Saat hamil, janin akan terlindungi oleh cairan ketuban dan otot rahim yang kuat. Perlindungan ini membuat janin tetap aman walaupun ibu hamil melakukan hubungan intim.

Walau demikian, tetap ada waktu dilarang berhubungan saat hamil yang berkaitan dengan kondisi tertentu. Apa saja? 

1. Perdarahan

Hubungan seks pada saat hamil harus dihindari jika terdapat perdarahan. Jika bumil mengalami perdarahan hebat, misalnya jumlah darah yang keluar sangat banyak atau disertai keluarnya jaringan-jaringan berukuran besar. Kondisi ini bisa jadi tanda berbahaya seperti keguguran.

Selain itu, larangan berhubungan saat hamil juga berlaku ketika terjadi perdarahan disertai nyeri perut, demam tinggi yang tidak kunjung membaik, serta pusing hingga pingsan. Ibu wajib mewaspadai dan segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalaminya.

Setelah diperiksa, ikutilah saran dari dokter kandungan. Patuhilah sarannya jika diminta menunda berhubungan seks untuk sementara waktu.

Artikel lainnya: Perdarahan Usai Hubungan Seks saat Hamil, Efek Solusio Plasenta?

2. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah kondisi kelainan letak plasenta. Masalah kesehatan ini ditandai dengan melekatnya plasenta di bagian bawah rahim. Jika hal ini terjadi pada ibu hamil, maka kondisi ini bisa menutup jalan lahir bayi.

Plasenta previa biasanya sudah dapat dilihat pada usia kehamilan dua puluh minggu. Umumnya kondisi ini dapat teratasi dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. 

Meski demikian, terdapat beberapa kasus ketika kelainan plasenta ini tetap bertahan selama masa kehamilan.

Bercinta dapat menyebabkan perdarahan pada ibu hamil dengan plasenta previa, khususnya pada kehamilan tua. Jadi, hubungan seks saat hamil harus dihindari jika mengalami kondisi ini.

3. Vasa Previa

Pada vasa previa, terdapat pembuluh darah janin yang terletak dekat dengan bukaan mulut rahim. Pembuluh darah ini tidak terlindungi dengan baik, sehingga rentan robek. Robekan tersebut dapat berakibat fatal bagi janin. 

Vasa previa tergolong jarang terjadi. Namun, jika kondisi ini terdiagnosis, sering kali pasangan disarankan pantang berhubungan intim.

4. Punya Riwayat Kelahiran Prematur 

Kelahiran prematur adalah sebuah kondisi persalinan yang terjadi pada kehamilan sebelum usia 37 minggu. Riwayat kelahiran prematur pada ibu hamil juga menjadi kondisi dengan larangan berhubungan saat hamil.

Karena, kelahiran prematur bisa menimbulkan banyak komplikasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Kelahiran prematur berulang perlu dicegah. Berhubungan intim justru dapat menjadi pencetus mulainya proses persalinan pada ibu hamil dengan risiko. 

Artikel lainnya: Dampak Menelan Sperma saat Hamil, Bisa Picu Kontraksi?

5. Ketuban Pecah

Ketuban pecah umumnya dialami saat proses persalinan. Ketuban yang pecah atau merembes pun dapat menjadi jalan masuknya infeksi dari luar rahim ke rahim. 

Dokter kandungan dapat melarang ibu hamil berhubungan intim saat ketuban sudah pecah atau merembes demi mencegah masuknya kuman.

6. Inkompetensi Serviks 

Inkompetensi serviks adalah kondisi ketika mulut rahim mulai mengalami bukaan sebelum waktunya. Jika terjadi bukaan lengkap, maka janin dapat lahir sebelum waktunya. 

Saat terjadi inkompetensi serviks, perlu diusahakan agar kondisi ini tidak berlanjut. Ibu hamil akan disarankan untuk menghindari berhubungan seks yang dapat lebih lanjut memicu persalinan.

7. Hernia 

Pantangan berhubungan saat hamil berikutnya adalah kondisi hernia. Ibu hamil bisa saja mengalami hernia sebelum atau saat kehamilan. Kondisi ini membuat kehamilan menjadi lebih berisiko, contohnya untuk persalinan prematur.

Untuk mengurangi risiko, dokter kandungan dapat menyarankan ibu hamil dengan hernia untuk menghindari berhubungan seksual.

Kalau tidak memiliki beberapa kondisi di atas, berhubungan seks saat hamil aman, kok, dilakukan. Akan tetapi, konsultasi dengan dokter kandungan dulu agar tidak terjadi efek buruk setelah seks. 

Lengkapi juga asupan nutrisi dan rutin kontrol kehamilan ke dokter untuk #JagaSehatmu dan sang buah hati di kandungan! Download aplikasi KlikDokter yang punya banyak info kehamilan penting lainnya.

(FR/JKT)

Seks saat hamilKehamilanSeks

Konsultasi Dokter Terkait