Kehamilan

Dampak Menelan Sperma saat Hamil, Bisa Picu Kontraksi?

Nur Budhi, 23 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu hamil yang menelan sperma katanya bisa mengalami kontraksi dini. Apakah pendapat ini sesuai dengan fakta medis yang sebenarnya?

Dampak Menelan Sperma saat Hamil, Bisa Picu Kontraksi?

Kehamilan tidak menghalangi seorang wanita untuk melakukan hubungan seksual. Selama kondisi tubuh dan janin sehat, bercinta saat hamil dapat bantu meredakan stres dan memperbaiki suasana hati.

Sayangnya, tidak sedikit ibu hamil yang khawatir saat bercinta, apalagi ketika melakukan seks oral.

Pasalnya, seks oral berpotensi membuat ibu hamil menelan sperma, yang pada akhirnya dianggap bisa memicu kontraksi dini.

Benarkah Menelan Sperma saat Hamil Picu Kontraksi?

Berdasarkan dr. Devia Irine Putri, salah satu zat yang terkandung di dalam sperma adalah prostaglandin. Senyawa ini bisa membantu membuka mulut rahim, sehingga terjadi kontraksi.

“Biasanya kalau sudah usia 37 minggu atau lebih dan posisi bayi sudah sesuai, dokter kadang menyarankan untuk dilakukan induksi alami dengan berhubungan seks agar memicu kontraksi,” kata dr. Devia.

Lantas, apakah itu artinya menelan sperma juga dapat menjadi penyebab kontraksi saat hamil? Jawabannya, tidak.

Sperma hanya bisa memicu kontraksi saat hamil apabila masuk ke tubuh wanita lewat jalur yang tepat, yaitu vagina.

“Menelan sperma tidak bisa memicu kontraksi saat hamil. Sebelum bisa memberikan efek tersebut pun, sperma akan mati karena manusia punya zat asam di dalam lambung,” ujar dr. Devia.

“Hal yang sebenarnya dapat menjadi penyebab kontraksi adalah dehidrasi, hubungan seksual, infeksi kandung kemih, dan stimulasi puting payudara,” sambung dr. Devia.

Lebih lanjut, dr. Devia pun mengatakan, menelan sperma bukannya memicu kontraksi, tapi malah meningkatkan risiko terjadinya penyakit menular seksual.

“Risiko penyakit menular seksual akibat menelan sperma bisa sangat tinggi jika kondisi rongga mulut tidak terjaga kebersihannya, dan terdapat luka atau sariawan,” ungkap dr. Devia.

Artikel Lainnya: Menelan Sperma Bisa Sebabkan Sakit Perut? Ini Faktanya

Dampak Menelan Sperma bagi Kesehatan

Seperti telah disinggung sebelumnya, menelan sperma dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit menular seksual. Beberapa penyakit yang dimaksud, misalnya berikut ini.

1. Herpes Oral

Herpes oral adalah penyakit menular seksual yang terjadi akibat virus herpes simplex (HSV). Beberapa gejalanya, yaitu lenting atau lepuh di area bibir, luka di dalam mulut, nyeri otot, demam, sakit kepala, dan nyeri saat menelan.

2. Gonore

Penyakit kencing nanah atau gonore terjadi akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Gejala yang terjadi akibat penyakit ini, misalnya nyeri saat berkemih, dan keluar nanah yang terkadang disertai darah dari ujung lubang kencing.

3. Chlamydia

Chlamydia atau klamidia merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri. Gejala yang terjadi akibat penyakit menular seksual ini, yaitu sensasi terbakar saat buang air kecil, serta bengkak dan luka di alat kelamin.

Artikel Lainnya: Hamil Karena Menelan Sperma, Apakah Hanya Mitos?

4. Sifilis

Sifilis atau raja singa adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri. Gejala yang terjadi akibat penyakit ini, misalnya muncul luka di sekitar mulut atau alat kelamin (tempat masuknya bakteri), ruam di bagian tubuh mana saja, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

5. HIV

Human Immunodeficiency Virus atau lebih dikenal HIV adalah penyakit yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Penderita penyakit ini akan lebih mudah terserang penyakit dalam kondisi apapun.

Gejala HIV meliputi demam, sakit tenggorokan, muncul ruam di tubuh, badan lemas, mudah lelah, dan nyeri otot atau sendi.

Menelan sperma terbukti tidak dapat menjadi penyebab kontraksi saat hamil. Kendati demikian, menelan sperma sebaiknya tetap harus dihindari agar Anda tidak malah mengalami penyakit menular seksual.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai dampak menelan sperma? Atau, Anda punya pertanyaan lain seputar kehamilan dan seksual? Tanyakan secara langsung pada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(AYU/ARM)

Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait