Kehamilan

Perawatan Setelah Melahirkan yang Harus Ibu Lakukan

dr. Devia Irine Putri, 20 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setelah melahirkan, ada perawatan yang harus ibu lakukan demi menjaga kesehatan. Yuk, simak berbagai perawatan pascamelahirkan di sini.

Perawatan Setelah Melahirkan yang Harus Ibu Lakukan

Selain mengetahui seluk-beluk perawatan bayi, ibu juga perlu pengetahuan dasar perawatan pascamelahirkan.

Perawatan ini tak hanya spesifik untuk ibu yang melahirkan secara normal, melainkan juga persalinan caesar. Setelah hamil, ibu akan mengalami perubahan fisik di bagian kulit maupun alat reproduksi.

Untuk itu, ibu perlu perawatan setelah melahirkan selama masa nifas (sekitar 6 minggu atau 40 hari). Perawatan ini bisa dilakukan oleh ibu sesegera mungkin.

Tujuan perawatan pascamelahirkan adalah membantu mempercepat pemulihan ibu. Tak hanya mempercepat penyembuhan luka dan pengecilan rahim.

Namun juga, mencegah komplikasi setelah melahirkan. Beberapa perawatan pascamelahirkan yang perlu Anda lakukan, antara lain:

1. Merawat Luka Persalinan

Setelah melahirkan, hal utama yang menjadi perhatian tentunya luka persalinan. Bila Anda melahirkan secara normal, mungkin terjadi robekan pada jalan lahir atau ada tindakan episiotomi yang menyebabkan adanya jahitan.

Luka ini perlu dijaga kebersihannya agar tidak mudah terinfeksi. Untuk itu, jangan lupa membersihkan vagina dan area anus setelah BAK atau BAB.

Apabila nyeri muncul, Anda bisa mengompresnya dengan air dingin di sekitar luka. Selain itu, hindari duduk terlalu lama pada alas yang keras. Sebaiknya gunakan bantal atau alas duduk.

Biasanya dokter akan memberikan obat antinyeri. Bila ada obat tersebut, Anda bisa mengonsumsinya sesuai anjuran dokter.

Kalau Anda melahirkan secara caesar, luka sayatan di perut biasanya sudah tertutup kasa steril yang sifatnya kedap air. Biasanya, kasa akan dibuka sekitar seminggu setelah melahirkan.

Anda bisa mandi seperti biasa. Namun, hindari menggosok terlalu keras area sekitar kasa. Ini karena cara itu bisa saja menyebabkan pembentukan celah sehingga air bisa masuk.

2. Pencegahan Infeksi Pascamelahirkan

Infeksi pasca melahirkan sangat mungkin terjadi, sehingga diperlukan pencegahan. Infeksi usai melahirkan bisa meliputi organ reproduksi seperti rahim, serviks, vagina, maupun perineum.

Perawatan luka yang tidak baik umumnya menjadi penyebab paling sering terjadinya infeksi pasca melahirkan.

Kondisi ini bisa ditandai dengan luka persalinan yang tidak kunjung sembuh (bahkan muncul nanah), demam, sakit pada perut bagian bawah, dan muncul bau atau cairan yang tidak sedap dari vagina.

Apabila ibu mengeluhkan salah satu tanda tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

3. Perawatan Payudara

Beberapa hari setelah proses melahirkan, payudara yang awalnya lembut akan berubah menjadi lebih padat, kencang, bahkan mulai nyeri. Hal ini menandakan kelenjar ASI mulai berproduksi.

Untuk menghindari pembengkakan payudara pascamelahirkan, sebaiknya rutinkan untuk menyusui si kecil. Anda juga bisa memompa payudara untuk membantu mengeluarkan ASI apabila bayi belum mau menyusu.

Kalau payudara mulai nyeri dan bengkak, kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui. Anda juga bisa memijat payudara yang sakit menggunakan breast oil.

Cara ini membantu “membuka” kelenjar-kelenjar payudara, sehingga ASI bisa lancar. Apabila sedang tidak menyusui, usahakan tidak memakai bra yang menekan atau terlalu sempit.

4. Perawatan Gangguan Buang Air Kecil

Kehamilan dan proses persalinan, khususnya persalinan normal, bisa menyebabkan peregangan atau kerusakan pada saraf dan otot dasar panggul yang menyangga uterus, kandung kemih, dan rektum.

Kondisi ini bisa menyebabkan inkontinensia urine, yaitu kondisi tidak bisa menahan kencing. Umumnya, hal ini bisa membaik dalam beberapa waktu. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menetap.

Untuk membantu mempercepat pemulihan ini, Anda bisa melakukan senam kegel agar otot dasar panggul terlatih dan kandung kemih terkontrol.

5. Perawatan untuk Kontraksi yang Muncul

Kontraksi yang muncul setelah melahirkan wajar terjadi. Rasanya mirip dengan nyeri saat haid.

Kontraksi setelah melahirkan merupakan tanda dari penciutan rahim untuk mencegah terjadinya perdarahan. 

Penciutan rahim terjadi pada hari pertama sampai hari ke-9 setelah melahirkan. Hal ini dapat diketahui dengan cara meraba bagian bulat agak keras di bawah pusat.

Pada hari ke-10 sampai 14, rahim tidak teraba lagi namun tetap terjadi proses pengecilan rahim ke ukuran semula.

Penciutan rahim dibantu oleh oksitosin, yaitu hormon yang mengontraksikan otot-otot rahim yang keluar saat menyusui.

Jadi, tak heran apabila sedang menyusui bayi, ibu mengeluhkan rasa sakit atau tak nyaman di perut bawah.

6. Perawatan Kulit 

Selama kehamilan, tubuh ibu ikut berubah tak terkecuali kulit. Kemunculan selulit atau stretch mark bisa menyebabkan ibu kehilangan rasa percaya diri.

Selulit adalah penumpukan sel-sel lemak yang berlebihan pada jaringan kulit. Permukaan kulit pun jadi tampak tidak rata.

Penumpukan ini terjadi akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis.

Sementara, stretch mark adalah garis-garis putih vertikal yang timbul akibat rusaknya jaringan pada lapisan dermis kulit. Hal ini disebabkan oleh peregangan kulit secara drastis dan mendadak.

Untuk membantu menyamarkan selulit atau stretch mark parah, lakukan olahraga secara teratur, seperti senam, berenang, atau bersepeda.

Selain itu, ibu dapat menggunakan krim khusus untuk membantu mengembalikan elastisitas dan mengencangkan kulit setelah melahirkan. Pilihlah krim yang mengandung minyak zaitun agar kulit lebih halus.

7. Perawatan untuk Hemoroid yang Muncul

Muncul hemoroid pascamelahirkan sangat mungkin terjadi. Hal ini disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah vena di anus akibat mengejan atau tekanan.

Untuk membantu meringankan keluhan nyeri akibat hemoroid, upaya yang bisa dilakukan adalah mengompresnya dengan air hangat selama 10-15 menit sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Lalu, salep atau obat hemoroid yang dijual bebas bisa digunakan untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

8. Atasi Sembelit

Ibu yang baru melahirkan bisa saja mengalami sembelit. Biasanya kondisi ini muncul karena takut buang air besar.

Beberapa faktornya, yaitu luka di sekitar kemaluan, masalah hemoroid, dan jarang bergerak karena nyeri luka persalinan.

Untuk membantu meringankan keluhan ini, konsumsi makanan kaya serat seperti buah dan sayuran. Jangan lupa cukupi kebutuhan cairan setiap harinya.

Hindari terlalu lama berbaring atau duduk. Sebaiknya tetaplah aktif misalnya berjalan-jalan di dalam rumah. Dengan bergerak aktif, pergerakan usus juga ikut aktif sehingga sembelit dapat dicegah.

9. Kesehatan Mental Ibu

Banyak ibu baru yang merasa cemas, mengalami perubahan suasana hati, atau menangis tanpa sebab setelah melahirkan. Keadaan ini dikenal dengan istilah baby blues syndrome

Jika kondisi ini berlanjut lebih dari dua minggu dan muncul gejala lebih parah seperti tidak nafsu makan hingga muncul keinginan bunuh diri, hal ini disebut depresi pascamelahirkan.

Kesehatan mental ibu sangat perlu diperhatikan. Apabila mulai merasa lelah, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada orang sekitar dan istirahatlah sejenak.

Yakinlah, setiap ibu pasti berusaha semaksimal mungkin untuk merawat anaknya. Meminta bantuan orang lain bukan berarti Anda menelantarkan anak.

Artikel Lainnya: Selain Infeksi, Ini 9 Potensi Masalah Saat Masa Nifas

10. Kontrol ke Dokter Kandungan

Meski sudah melahirkan, bukan berarti Anda tidak akan bertemu dengan dokter kandungan. Tetap disarankan mengunjungi dokter kandungan untuk melihat kondisi setelah melahirkan.

Biasanya, dokter akan menyarankan untuk datang 1 atau 2 minggu setelah persalinan dan seusai masa nifas.

Namun, tidak menutup kemungkinan apabila saat masa nifas ibu mengalami masalah dan jadi datang lebih sering.

Selain berbagai perawatan pascamelahirkan di atas, ibu juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat memulihkan kondisi.

Perbanyak sumber protein, lemak, dan makanan sehat bergizi lainnya untuk mempercepat proses pemulihan sekaligus meningkatkan kualitas ASI.

Apabila Anda masih bingung seputar pemulihan pasca melahirkan, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter kandungan melalui fitur Tanya Dokter.

Anda juga bisa menggunakan fitur yang lain seperti Temu Dokter, Layanan Medis & Lab, KALStore dan jangan lupa download aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

melahirkanPasca Melahirkan

Konsultasi Dokter Terkait