Peluang Kehamilan Berdasarkan Usia Wanita

Umur wanita menjadi salah satu faktor penting dalam program hamil. Pasalnya, seiring bertambahnya usia, kesuburan umumnya cenderung semakin menurun.

Kondisi ini disebabkan berkurangnya folikel sel telur. Padahal, diperlukan banyak folikel agar terbentuk sel telur yang sehat dan kuat, sehingga mampu bertahan sampai proses pembuahan dan kehamilan terjadi.

Usia remaja umumnya menjadi masa di mana terdapat banyak folikel sel telur. Memasuki umur 30-40 tahun, jumlah folikel berkurang.

Untuk lebih jelasnya, mari simak lebih lanjut peluang hamil berdasarkan usia wanita berikut ini.

Rentang umur ini dianggap sebagai waktu terbaik atau umur produktif wanita untuk hamil. Menurut dr. Arina Heidyana, pada usia tersebut kualitas sel telur wanita berada dalam fase terbaik dan menurunkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

“Risiko cacat pada bayi lebih kecil jika dibandingkan dengan usia sebelum 18 atau setelah 25 tahun,” kata dr. Arina.

Artikel Lainnya: Bumil, Ini Cara Agar Bayi Tak Lahir Cacat

Melansir Healthline, kehamilan pada usia ini juga dinilai mengurangi risiko masalah kromosom dan gangguan kesuburan lainnya.

Menurut Journal of Human Reproductive Sciences, antara umur 20 dan 30, tingkat kesuburan wanita tiap bulannya menurun sekitar 25 persen. Lalu, angka tersebut menurun hingga kurang dari 10 persen setelah umur 35 tahun.

Peluang hamil secara alami setiap tahunnya dapat menurun. Tapi, ketika umur 20-an akhir, peluang kehamilan tanpa bantuan medis tetap cukup stabil.

Menurut Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development, pasangan berusia di bawah 30 tahun dan sehat memiliki peluang hamil 40-60 persen setelah melakukan program hamil selama 3 bulan.

Setelah umur 30 tahun, peluang kehamilan berkurang setiap tahunnya. Meskipun begitu, Anda mungkin masih memiliki kesempatan karena persediaan sel telur umumnya masih cukup. 

Artikel Lainnya: Peluang Hamil Saat Perimenopause dan Risikonya

Memasuki usia awal 30-an, peluang kehamilan masih tinggi. Pasalnya, masih terdapat banyak sel telur berkualitas. Akan tetapi, jika dibandingkan usia-usia sebelumnya, kesempatan mulai menurun.

Pada umur 30-an, tingkat kesuburan sekitar setengah dari tingkat kesuburan di awal 20-an. Sementara, tingkat kesuburan di usia 32 tahun mulai menurun bertahap.

Melansir Healthline, peluang kehamilan usia 30 tahun adalah 23 persen. Namun, angka ini akan menurun drastis pada usia 37 tahun.

Ini merupakan rentang usia saat tingkat kesuburan menurun sangat besar. Peluang kehamilan saat akhir 30-an adalah sekitar setengah dari tingkat kesuburan awal 20-an.

Selain itu, risiko masalah kromosom pada sel telur, keguguran, dan kehamilan tidak normal juga lebih besar. 

Artikel Lainnya: Risiko dan Manfaat Elderly Pregnancy, Hamil di Usia Tua

Melansir Parents, peluang kehamilan pada wanita berusia 45 tahun tidak lebih dari 3 atau 4 persen. Angka ini menunjukkan kesulitan wanita untuk hamil di usia tersebut.

Pasalnya, di umur ini tubuh wanita sedang bersiap untuk menopause. Ovarium akan kehabisan folikel atau hanya sedikit folikel yang tersisa.

Selain itu, menstruasi juga tidak lancar dan cenderung berhenti. Hingga mencapai awal 50-an, hampir tidak ada folikel tersisa.

Sekali pun kehamilan terjadi, risikonya juga besar. Anda berisiko memiliki komplikasi kehamilan seperti diabetes, hipertensi, preeklampsia, dan keguguran. Pada bayi, ia mungkin bisa mengalami kelainan kromosom dan cacat lahir.  

Jika Anda memang sangat mendambakan kehamilan, sebaiknya jaga kesehatan dan lakukan perawatan kesuburan untuk meningkatkan peluang hamil.

Konsultasi dengan dokter kandungan lebih mudah via LiveChat. Dapatkan info lengkap seputar program hamil lainnya di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)