Kehamilan

Ketakutan yang Dialami Calon Ibu Menjelang Melahirkan

Endah Murniaseh, 12 Des 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak hal yang dikhawatirkan ibu hamil menjelang proses melahirkan. Apa saja ketakutan dan kekhawatiran tersebut? Simak di sini.

Ketakutan yang Dialami Calon Ibu Menjelang Melahirkan

Rasa takut, khawatir, dan cemas menjelang melahirkan sangat normal dialami oleh calon ibu. Kondisi ini dapat muncul karena ibu khawatir dengan risiko tindakan medis atau persiapan melahirkan lainnya.

Ketahui apa saja ketakutan saat ibu hamil hendak melahirkan dan bagaimana cara mengatasinya lewat ulasan berikut ini.

1. Telat Sampai ke Rumah Sakit

Kekhawatiran ini muncul bila jarak antara tempat tinggal dan rumah sakit terlampau jauh.

Untuk meminimalkan risiko ini, Mama bisa menghubungi bidan ataupun dokter kandungan setelah tanda-tanda persalinan muncul. Dokter dan bidan dapat mengetahui bila waktu persalinan akan tiba.

Bidan atau dokter akan memberi tahu ibu hamil apakah memerlukan kunjungan rumah sakit atau tidak berdasarkan konsultasi lewat telepon.

Selain itu, mungkin Mama perlu mempertimbangkan untuk memilih rumah sakit bersalin yang lebih dekat dengan tempat tinggal.

Artikel Lainnya: Harus Siap, Inilah Tanda Ibu Hamil Mau Melahirkan Bayi

2. Takut Buang Air Besar Saat Mengejan

Beberapa ibu hamil dapat tidak sengaja buang air besar saat mengejan. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena sangat umum terjadi.

Dokter dan perawat yang menangani persalinan juga sudah terbiasa menghadapi hal ini serta dengan sigap langsung membersihkannnya.

3. Takut Saat Disuntik Epidural

Beberapa ibu hamil memiliki ketakutan saat hendak diberikan suntik epidural. Sebab, dilansir dari What To Expect, beberapa wanita melaporkan rasa nyeri setelah diberikan suntik epidural. Rata-rata nyeri akibat suntik mulai berkurang setelah 10 hingga 15 menit.

Suntik epidural merupakan bius lokal yang berfungsi membuat sebagian area tubuh mati rasa. Sebenarnya suntikan ini tidak terlalu terasa nyeri jika dibandingkan dengan kontraksi melahirkan.

Namun, jika ibu hamil tidak mau menggunakan suntik epidural, dokter dapat memberikan pilihan lain untuk mengatasi nyeri persalinan.

Artikel Lainnya: Mengenal Alat Forceps untuk Bantu Proses Persalinan Normal

4. Episiotomi

Episiotomi merupakan tindakan menggunting area perineum atau otot yang berada di antara vagian dan anus.

Menurut dr. Theresia Rina Yunita, prosedur ini berfungsi memperlebar vagina agar proses melahirkan menjadi lebih mudah. Selain itu, episiotomi dapat mencegah robekan parah pada vagina.

Mama bisa berdiskusi dengan dokter untuk mencari alternatif prosedur persalinan lainnya jika takut melakukan prosedur episiotomi.

5. Takut Vagina Robek

Hal lain yang dikhawatirkan calon ibu saat proses persalinan adalah terjadinya robekan vagina. Masih diwartakan dari What to Expect, beberapa wanita melahirkan dapat mengalami vagina robek.

Umumnya, persalinan dapat berisiko membuat lapisan vagina robek. Kondisi ini biasanya tidak perlu ditangani dengan jahitan atau tindakan khusus.

Untuk mencegah hal ini, dr. Theresia menyarankan ibu hamil melakukan pijat perineum yang dapat meminimalkan robekan parah di vagina.

“Pijat perineum membantu otot-otot di sekitar vagina menjadi lebih elastis. Sehingga saat persalinan normal, kepala bayi akan lebih mudah keluar tanpa menyebabkan robekan vagina yang parah,” jelas dr. Theresia.

Artikel Lainnya: Mungkinkah Melahirkan Normal Setelah Pernah Caesar?

6. Rasa Sakit

ibu hamill

Semua proses atau tindakan medis, termasuk melahirkan, umumnya menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Untuk menghalau kekhawatiran terhadap rasa sakit tersebut, ibu hamil bisa mempelajari bagaimana proses melahirkan berlangsung.

Ibu bisa mendapatkan informasi mengenai persalinan dengan membaca buku, mengunduh platform aplikasi KlikDokter, mengikuti kelas prenatal, menonton video persalinan di internet, atau berbagi pengalaman dengan kerabat atau ibu lainnya.

Biasanya, rasa sakit saat melahirkan bisa diatasi dengan pemberian suntik epidural atau metode Complementary and Alternative Medicine (CAM). Sebaiknya Mama berkonsultasi kepada dokter kandungan atau bidan yang menangani kehamilan.

7. Operasi Caesar Darurat

Operasi caesar dapat dilakukan pada beberapa kondisi persalinan, misalnya kehamilan dengan komplikasi preeklampsia.

Mama bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui alasan dilakukannya operasi caesar, kapan pembedahan ini perlu dilakukan, serta risikonya.

8. Khawatir tidak Menjadi Orang Tua yang Baik

Khawatir Berbuat Memalukan

Ketakutan yang terjadi menjelang melahirkan mungkin berkaitan dengan bagaimana Mama nantinya akan menjadi orang tua.

Mama mungkin berpikir bagaimana nanti anak menjadi bagian dari kehidupan baru, apakah Mama mampu untuk mendidik, mendisiplinkan, dan merawat anak dengan baik.

Oleh karena itu kekhawatiran tentang kemampuan menjadi orang tua yang baik dan memenuhi kebutuhan bayi juga sering muncul.

Artikel Lainnya: 12 Penyebab Keguguran yang Mesti Bumil Tahu

9. Ketidakpastian Persalinan 

Beberapa ibu hamil mungkin merasa cemas karena ketidakpastian mengenai bagaimana persalinan akan berlangsung. Cemas akan sakitnya kontraksi, tindakan dokter, dan ketidakpastian proses kelahiran bukanlah sesuatu yang aneh.

Tetapi bagi beberapa perempuan, ketakutan hamil dan melahirkan bisa sangat memberatkan, melampaui kehamilan itu sendiri.

Ketakutan itu bisa juga ada kaitannya dengan melihat proses persalinan yang sulit, atau mendengarkan cerita atau menonton TV yang mengesankan persalinan sebagai proses memalukan atau berbahaya.

Artikel Lainnya: 7 Penyebab Diare saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Berdiskusi dengan dokter dapat memberikan Mama informasi mengenai persalinan yang lengkap. Dokter juga dapat memberikan rekomendasi metode persalinan yang sesuai dengan kondisi ibu hamil.

Itu dia ketakutan yang kerap menghantui ibu hamil menjelang persalinan. Mama bisa berkonsultasi secara langsung kepada dokter tentang topik kehamilan lainnya lewat fitur Tanya Dokter online  melalui KlikDokter.

operasi caesar
Kehamilan
melahirkan