Obat Antinyeri

Tradosik

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 07 Feb 2023

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Tradosik merupakan obat yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Apa kandungannya? Simak di sini.

Tradosik

Tradosik 

Golongan

Obat Keras

Kategori obat

Obat Antinyeri

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak > 12 tahun

Bentuk obat

Kapsul dan injeksi

Tradosik untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, tapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil

Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Tradosik dapat terserap ke dalam ASI. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Pengertian 

Tradosik adalah sediaan obat dengan kandungan zat aktif tramadol yang berguna untuk mengobati nyeri sedang hingga berat. 

Tradosik juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri setelah operasi. Tradosik atau Tramadol bekerja dengan cara menghambat penghantaran sinyal rasa nyeri ke otak dan sistem saraf yang pada akhirnya mengurangi sensasi rasa sakit.

Keterangan 

Tradosik Kapsul

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas terapi: Analgetik Opioid
  • Kandungan: Tramadol Hydrochloride 50 mg
  • Kemasan: Dus, strip @ 10 kapsul
  • Farmasi: Sanbe Farma
  • Harga Tradosik kapsul: Rp 40.000 per strip

Tradosik Injeksi

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas terapi: Analgetik Opioid
  • Kandungan: Tramadol Hydrochloride 50 mg/ml
  • Kemasan: Dus, ampul @ 2 ml
  • Farmasi: Sanbe Farma
  • Harga Tradosik injeksi: Rp 20.060 per ampul

Artikel lainnya: Kiat Mengatasi Nyeri Luka Operasi Caesar 

Kegunaan 

Tradosik digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.

Dosis dan Aturan Pakai 

Tradosik termasuk obat keras. Setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Penggunaan Tradosik harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebab dosis dapat berbeda tiap individu.

Aturan penggunaan Tradosik menurut indikasi adalah sebagai berikut.

Tujuan: Nyeri sedang hingga berat

Bentuk: Kapsul

  • Dewasa dan anak >12 tahun: dosis 50 – 100 mg diminum tiap 4 – 6 jam dengan dosis maksimal 400 mg per hari.

Tujuan: Nyeri post pembedahan

Bentuk: Injeksi

  • Dewasa dan anak >12 tahun: dosis awal 100 mg melalui suntikan intravena/ intramuskuler/ subkutan. Diikuti dosis 50 mg tiap 10 – 20 menit dengan dosis total 250 mg termasuk dosis awal pada 1 jam pertama pemberian. Dosis 50 – 100 mg diberikan tiap 4 – 6 jam dengan dosis maksimal 600 mg per hari.

Tujuan: Nyeri sedang hingga berat

Bentuk: Injeksi

  • Dewasa dan anak >12 tahun: dosis 50 – 100 mg tiap 4 – 6 jam melalui suntikan intravena lambat selama 2 – 3 menit dengan dosi maksimal 600 mg per hari.

Artikel lainnya: Keputihan Disertai Nyeri Perut, Awas Terkena PID 

Cara Menggunakan 

  • Gunakan Tradosik sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Jangan mengurangi/melebihkan dosis tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini dapat mengurangi efektivitas obat atau peningkatan risiko efek samping
  • Jika lupa menggunakan Tradosik, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Abaikan jika jedanya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis
  • Tradosik kapsul sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Konsumsi Tradosik kapsul dengan segelas air
  • Tradosik injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis profesional lain dibawah pengawasan dokter
  • Hentikan penggunaan apabila gejala telah membaik
  • Hentikan pengobatan dan segera hubungi dokter apabila gejala tidak membaik atau justru semakin memburuk

Cara Penyimpanan

Baca instruksi penyimpanan yang tertera pada kemasan. 

Simpan Tradosik pada suhu di bawah 30 derajat celcius, di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak

Efek Samping 

Setiap orang bisa mengalami efek samping yang berbeda-beda, tergantung pada respons tubuh terhadap obat tersebut. 

Berikut beberapa risiko efek samping Tradosik: 

  • Pusing
  • Mengantuk
  • Lelah
  • Sakit kepala
  • Keringat berlebih
  • Gangguan pencernaan, seperti mulut kering, mual, muntah, nyeri perut, diare, konstipasi
  • Kesemutan

Overdosis

Penggunaan Tradosik yang melebihi anjuran dapat menimbulkan gejala miosis, muntah, kulit dingin dan lembab, depresi pernapasan, lesu, otot rangka lembek, koma, kejang, bradikardia, hipotensi, henti jantung, kolaps jantung.

Bila muncul tanda-tanda tersebut, segera pergi ke Instalasi Gawat Darurat atau fasilitas kesehatan terdekat. 

Kontraindikasi

Sebaiknya hindari penggunaan Tradosik apabila memiliki kondisi, seperti:

  • Hipersensitif pada Tramadol atau golongan opioid lainnya.
  • Keracunan akut akibat pemberian hipnotik atau obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat lainnya
  • Epilepsi yang tidak terkontrol
  • Asma bronkial akut atau berat
  • Gangguan ginjal dan hati berat
  • Terapi dengan MAOI atau dengan 2 minggu setelah penarikan MAOI

Interaksi Obat 

Penggunaan obat dengan kandungan Tradosik sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan obat-obatan berikut:

  • Meningkatkan risiko kejang atau sindrom serotonin jika diberikan bersamaan dengan SSRI, serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI), TCA dan obat penurun ambang kejang lainnya (misalnya: Bupropion, mirtazapine, tetrahydrocannabinol)
  • Konsentrasi serum menurun jika diberikan bersamaan dengan carbamazepine
  • Dapat mempotensiasi efek antidepresan norepinefrin, agonis 5-HT atau litium
  • Meningkatkan INR dan ekimosis jika diberikan bersamaan dengan turunan kumarin (misalnya: Warfarin)
  • Berpotensi Fatal: Meningkatkan risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan MAOI

Daftar di atas tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Tradosik. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan dikonsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Tradosik, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu. 

Artikel lainnya: Posisi Tidur yang Nyaman untuk Mengurangi Nyeri Haid 

Peringatan dan Perhatian 

  • Hindari penggunaan apabila memiliki alergi terhadap Tramadol atau golongan opioid lainnya 
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi ketergantungan sehingga perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter
  • Informasikan pada dokter jika sedang mengonsumsi obat lain, baik herbal maupun kimia, untuk mencegah interaksi obat.
  • Informasikan pada dokter mengenai riwayat kesehatan, terutama: 
  • Trauma kepala
  • Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat
  • Hipersekresi bronkus
  • Informasikan pada dokter apabila sedang hamil, menyusui, atau dalam program hamil sebelum menggunakan Tradosik
  • Penggunaan selama kehamilan harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya, baik terhadap janin maupun ibu
  • Hati-hati penggunaan Tramadol pada ibu menyusui karena dapat terserap ke dalam ASI
  • Tramadol dapat menyebabkan kantuk dan sakit kepala, hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kesadaran, seperti mengemudi dan menjalankan mesin
  • Tidak dianjurkan penggunaan pada anak <12 tahun karena keamanan dan khasiat yang belum ditetapkan
  • Tidak dianjurkan untuk pasien yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan penyalahgunaan obat atau mempunyai riwayat ketergantungan obat

Kategori Kehamilan

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. 

Peringatan Kehamilan

Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu apabila akan menggunakan obat ini saat hamil atau merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Kandungan zat dalam Tradosik dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan mengonsumsi Tradosik saat sedang menyusui.

Penyakit Terkait 

  • Nyeri
  • Nyeri akut
  • Nyeri berat

Rekomendasi Obat Sejenis 

#JagaSehatmu jangan tunggu sakit. Yuk download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter.

[HNS][LUF]

Nyeri akut

Brosur Kemasan

Gunawan SG dkk (2016). Farmakologi dan Terapi Edisi 6 Balai Penerbit FKUI

MIMS Indonesia (2022). Tramadol

MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2022) Tradosik