Obat Antinyeri

Kamaflam

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 28 Des 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Kamaflam merupakan obat dengan kandungan kalium diklofenak yang digunakan untuk meredakan rasa sakit ringan hingga berat dan inflamasi. Tergolong obat keras untuk dewasa dan anak > 14 tahun.

Kamaflam

Kamaflam

Golongan
obat keras
Kategori obat
obat antinyeri
Dikonsumsi oleh
dewasa dan anak > 14 tahun

Bentuk obat

tablet
Kamaflam untuk ibu hamil dan menyusui

Pengertian Kamaflam

Kamaflam adalah obat dengan kandungan kalium diklofenak dan termasuk dalam golongan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS) yang bermanfaat untuk meredakan rasa sakit tingkat ringan hingga sedang, dan membantu mengatasi inflamasi (peradangan), seperti sakit gigi dan gusi bengkak. Selain itu, obat Kamaflam memiliki manfaat untuk mengobati rheumatoid arthritis (peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian), osteoartritis (nyeri sendi), penyakit asam urat, nyeri punggung, terkilir.

Obat Kamaflam bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin sehingga Kamaflam dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Kamu ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai Kamaflam? Yuk cek di sini.

Keterangan Kamaflam

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antiinflamasi non steroid (OAINS)
  • Kandungan Kamaflam: diclofenac potassium 50 mg
  • Kemasan: dus, strip @ 10 tablet salut gula
  • Farmasi: Kalbe Farma
  • Harga Kamaflam tablet: Rp 13.500-Rp 21.000 per strip 

Artikel lainnya: Sakit Gigi Bisa Sembuh Sendiri?

Kegunaan Kamaflam

Kamaflam memiliki kegunaan sebagai pengobatan jangka pendek untuk mengatasi nyeri, seperti:

  • Sakit gigi
  • Gusi bengkak
  • Rheumatoid arthritis baik akut maupun kronik
  • Osteoarthritis atau pengapuran sendi
  • Gout akut
  • Pasca bedah
  • Peradangan pada tendon, ligamen, otot dan persendian yang disebabkan terkilir dan memar

Dosis dan Aturan Pakai Kamaflam

Kamaflam termasuk obat keras. Setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Penggunaan Kamaflam harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebab dosis dapat berbeda tiap individu.

Berikut adalah dosis dan aturan penggunaan Kamaflam secara umum:

Tujuan: nyeri akut ringan-sedang

Bentuk: tablet

Dosis yang disarankan:

  • Dewasa: Dosis 50 mg diminum 2 – 3 kali sehari
  • Anak > 14 tahun: Dosis 25 mg diminum 3 kali sehari atau dosis 50 mg diminum 2 kali sehari.

Tujuan: nyeri haid

Bentuk: tablet

Dosis yang dianjurkan:

  • Dewasa: Dosis 50 mg diminum 3 kali sehari

Tujuan: migrain

Bentuk: tablet

Dosis yang dianjurkan:

  • Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Apabila gejala timbul setelah 2 jam, dapat diberikan dosis tambahan 50 mg. dosis dapat diulang tiap 5–6 jam bila perlu. Dosis maksimal 200 mg per hari.

Artikel lainnyaObat untuk Mengatasi Gusi Bengkak dan Nyeri 

Cara Menggunakan Kamaflam

Gunakan Kamaflam sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi Kamaflam optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai Kamaflam:

  • Jangan mengurangi/melebihkan dosis tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini bisa mengakibatkan obat jadi tidak efektif atau risiko efek samping meningkat
  • Jika lupa menggunakan Kamaflam, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Abaikan jika jedanya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis
  • Kamaflam tablet sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Minum Kamaflam tablet dengan segelas air

Cara Penyimpanan Kamaflam

Baca instruksi penyimpanan yang tertera pada kemasan. Simpan Kamaflam pada suhu antara 20-25° Celsius, di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Kamaflam

Setiap orang bisa mengalami efek samping yang berbeda beda, tergantung pada respons tubuh orang terhadap obat tersebut.

Berikut beberapa risiko efek samping Kamaflam:

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan pada Kamaflam meningkatkan risiko timbulnya efek samping, seperti: 

  • Tubuh lemas
  • Rasa kantuk
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Diare (buang air terus menerus)
  • Pendarahan saluran cerna
  • Tubuh kejang 
  • Reaksi anafilaksis
  • Hipertensi
  • Koma 

Bila ditemukan gejala di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Kamaflam dengan Obat Lainnya

Penggunaan obat dengan kandungan kalium diklofenak sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan obat-obatan berikut:

  • Penggunaan bersama asam asetil salisilat akan menurunkan konsentrasi kalium diklofenak dalam darah
  • Meningkatkan toksisitas digoksin, methotrexate, cyclosporine, lithium
  • Menurunkan efektivitas obat diuretik seperti furosemide
  • Obat pengencer darah seperti warfarin dan OAINS lain dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna

Peringatan dan Perhatian

Hindari penggunaan apabila kamu punya alergi terhadap kalium diklofenak, mengonsumsi alkohol dan merokok karena dapat meningkatkan risiko efek samping.

Informasikan pada dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, baik herbal maupun kimia untuk mencegah interaksi obat. Hal ini penting untuk mencegah interaksi antar obat.

Informasikan dokter riwayat kesehatan kamu terutama:

  • Gangguan hati
  • Tukak lambung
  • Gangguan ginjal
  • Hipertensi dan gangguan jantung lain

Informasikan pada dokter apabila kamu sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan, sebelum menggunakan Kamaflam. Hal ini penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. 

Kamaflam tidak direkomendasikan untuk ibu hamil trimester akhir karena dapat menghambat kontraksi uterus

Kontraindikasi

Selain itu, perhatikan pula adanya kontraindikasi. Orang dengan riwayat kesehatan berikut sebaiknya menghindari penggunaan Kamaflam, seperti:

Artikel lainnya:Sakit Gigi Terasa Nyut-nyutan? Coba Cara Mudah Ini!

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Kamaflam masuk dalam kategori C sebelum usia kehamilan 30 minggu. Ini artinya, studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya.

Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi kamaflam saat hamil atau dalam masa program kehamilan

Sedangkan pada usia kehamilan 30 minggu, Kamaflam masuk dalam kategori D. Ini artinya, Studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin.

Obat hanya diberikan pada kondisi darurat atau mengancam jiwa ketika obat yang lebih aman tidak tersedia bagi ibu hamil.

Kandungan dalam Kamaflam dapat terserap ke dalam ASI. Apabila kamu sedang menyusui konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi Kamaflam. 

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis Kamaflam

Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Segera periksakan kesehatanmu agar sakit tidak berlanjut melalui fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya dalam sentuhan jari di KalStore.

[LUF]


  • Gunawan SG dkk (2016). Farmakologi dan Terapi Edisi 6 Balai Penerbit FKUI
  • MIMS Indonesia. Juni 2023. Diclofenac
  • Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 53 (2021) Kamaflam