Masalah Pencernaan

Cacingan

dr. Valda Garcia, 23 Feb 2022

Ditinjau Oleh dr. Valda Garcia

Penyakit cacingan merujuk pada infeksi cacing dalam tubuh manusia. Mari ketahui penyebab, gejala, dan pengobatan cacingan berikut.

Cacingan

 Cacingan

Dokter Spesialis

Spesialis Penyakit Dalam

Gejala

Sakit perut, diare, konstipasi, lemas, perut kembung

Faktor Risiko

Tidak menjaga kebersihan tangan dan kaki

Cara Diagnosis

Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan feses

Pengobatan

Antihelmintik

Obat

Albendazole, Mebendazole, Pirantel Pamoat

Komplikasi

Malnutrisi, anemia, gangguan tumbuh kembang

Kapan Harus ke Dokter?

Lemas, sulit beraktivitas, diare dan konstipasi berat

Pengertian Cacingan

Cacing adalah salah satu parasit yang bisa masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala penyakit. Kondisi ini disebut cacingan.

Cacingan sendiri secara umum merujuk pada infeksi cacing dalam tubuh manusia.

Jenis Cacingan

Ada tiga kelompok cacing yang dikenal dapat menginfeksi manusia, yaitu:

1. Platyhelminthes atau cacing pipih

Kelompok cacing ini terdiri dari:

  • Trematode, misalnya Schistosima japonicum. Pada manusia umumnya hidup dalam darah dan sering ditemukan di daerah tropis yang panas.
  • Cestoda, misalnya Taenia solium, Taenia Saginata. Parasit ini hidup dalam saluran pencernaan manusia dan memakan asupan yang sudah tercerna sebagian dalam usus manusia.

2. Acanthocephalins

Kelompok ini umumnya menyerang sistem gastroinstestinal (pencernaan) manusia.

3. Nematoda

Kolompok cacing ini dapat menyerang saluran gastrointestinal, darah, sistem limfatik, dan jaringan subkutan manusia.

Contohnya adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura.

Cacing kelompok ini sering ditemukan pada hewan peliharaan, misalnya anjing dan kucing. Hewan peliharaan tersebut kemudian dapat menularkannya kepada manusia.

Artikel Lainnya: Penyebab Cacingan yang Tak Disadari pada Anak

Penyebab Cacingan

Penyebab cacingan adalah infeksi parasit cacing ke dalam tubuh. Cara cacing masuk ke dalam tubuh beragam, antara lain:

  • Menyentuh benda/objek yang terkontaminasi telur cacing (terlebih jika kamu tak mencuci tangan)
  • Konsumsi makanan ataupun cairan yang mengandung telur cacing
  • Menyentuh tanah dan tidak mencuci tangan
  • Berjalan tanpa menggunakan alas kaki di atas tanah yang mengandung cacing
  • Konsumsi makanan mentah atau kurang matang yang mengandung cacing

Faktor Risiko Cacingan

Ada beberapa faktor risiko cacingan, seperti:

  • Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang rendah
  • Tidak menjaga kebersihan diri dengan baik
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS

Gejala Cacingan

Gejala cacingan sangat beragam, bergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.

Namun, beberapa hal berikut bisa menjadi pertanda adanya cacingan:

  • Menemukan cacing dalam feses atau saat buang air besar
  • Memiliki ruam kemerahan, gatal, dan berbentuk seperti cacing pada kulit
  • Mengalami diare atau sakit perut selama lebih dari dua minggu
  • Konstipasi atau sembelit
  • Perut yang terlihat bengkak atau kembung
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
  • Gatal hebat pada area anus, terutama pada malam hari
  • Reaksi pada kulit, seperti ruam, biduran, dan reaksi alergi lainnya pada kulit
  • Rasa gelisah dan kecemasan, timbul karena adanya iritasi akibat zat beracun dan sisa metabolisme cacing kepada sistem saraf pusat manusia
  • Merasa lelah dan kurang tenaga
  • Nyeri sendi dan otot
  • Pada anak dapat timbul gejala tumbuh kembang yang terhambat dan malnutrisi
  • Kaki gajah

Artikel Lainnya: Bunda Hati-Hati, Cacingan Bisa Sebabkan Stunting pada Anak?

Diagnosis Cacingan

Bagaimana cara mengetahui kamu mengalami masalah kesehatan ini? Untuk diagnosisnya, akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan informasi dari penderita.

Setelah itu, tindakan selanjutnya adalah menemukan sampel cacing. Hal ini akan membantu proses penentuan diagnosis. Biasanya, sampel tinja diperlukan untuk pemeriksaan telur-telur cacing.

Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan sampel darah, misalnya pada kasus filariasis (kaki gajah).

Metode diagnosis yang dilakukan dapat berbeda-beda, bergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.

Pengobatan Cacingan

Pengobatan yang dilakukan pada penderita cacingan umumnya dilakukan dengan mengonsumsi obat cacing yang diminum selama 1-3 hari.

Penghuni rumah yang sama dengan penderita cacingan bisa saja memerlukan konsumsi obat cacing juga.

Jenis obat cacingan tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi, seperti albendazole, mebendazole, dan pirantel pamoat.

Pencegahan Cacingan

Untuk mencegah cacingan, perlu kamu perhatikan beberapa hal berikut.

  • Menjaga kebersihan serta membiasakan diri untuk mencuci tangan, utamanya setelah memakai kamar kecil, dan sebelum makan, atau mempersiapkan makanan. Bawalah cairan desinfektan untuk digunakan sewaktu-waktu.
  • Cuci buah dan sayur hingga bersih sebelum dimasak.
  • Masak makanan hingga matang. Perhatikan bahwa berbagai sumber protein perlu suhu tertentu untuk mencapai kematangan masing-masing.
  • Konsumsi air putih dalam kemasan atau air putih yang matang.
  • Berikan obat cacing pada hewan peliharaan secara rutin, terutama untuk anjing dan kucing.
  • Buang kotoran hewan peliharaan di tempat sampah secepatnya. Gunakan masker dan sarung tangan saat melakukan hal ini.
  • Selalu gunakan alas kaki.
  • Simpan alas kaki yang digunakan untuk aktivitas luar ruangan di luar rumah.

Artikel Lainnya: Memberi Makan Bayi di Malam Hari Bikin Cacingan, Benarkah?

Komplikasi Cacingan

Infeksi cacing yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

Jika kondisi ini berlangsung cukup lama pada anak, misalnya, akan dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksa ke dokter jika cacingan yang diderita menyebabkan lemas, terlihat pucat, dan sulit beraktivitas.

Dapatkan layanan konsultasi online langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter dan Temu Dokter di aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)

  • National Health Service UK. Diakses 2022. Worms in Humans.
  • World Health Organization. Diakses 2022. Intestinal Worms.