Kesehatan Anak

7 Cara Mengobati Eksim pada Anak

Ayu Maharani, 04 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski gatal dan mengganggu, jangan biarkan anak menggaruknya! Catat, begini cara mengobati eksim pada anak dengan benar.

7 Cara Mengobati Eksim pada Anak

Eksim (istilah medisnya disebut eksem atau dermatitis atopik) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan ruam kulit kemerahan dan gatal. Meski bisa sangat mengganggu, tetapi jangan biarkan anak menggaruknya. Ada beberapa cara mengobati eksim pada anak yang mesti orang tua catat dan ingat selalu.

Konsumsi obat alergi terlebih dulu

Pada bayi dan anak, pencetus utama eksim adalah alergi makanan. Untuk mengatasi masalah alergi tersebut, antihistamin atas anjuran dokter bisa dikonsumsi.

Setelahnya, dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter mengatakan untuk menghindari pemicu lainnya selain makanan, misalnya bulu hewan, seprai yang kotor, dan lain-lain.

Saat eksim anak kambuh, rumah harus dalam keadaan bersih. Jika ingin membersihkan rumah, pastikan anak tidak berada di dalam rumah agar alerginya tidak semakin parah.

Sebisa mungkin jangan berkeringat

Bila eksim anak kambuh, hindari dulu aktivitas dan suhu panas yang bisa memicu keluarnya keringat. Pasalnya, berkeringat bisa membuat gatal makin menjadi-jadi.

“Supaya tetap sejuk, beri anak pakaian berbahan katun tipis. Selain itu, usahakan juga rumah memiliki suhu udara yang sejuk, terutama kamar tidurnya. Bila perlu, nyalakan AC,” jelas dr. Alvin.

Berikan kompres dingin

Dari sekian banyak gejala, mungkin rasa gatal adalah gejala yang paling menyiksa, yang membuat anak ingin terus-terusan menggaruk kulitnya. Padahal, menggaruk dapat memperburuk eksim dan menjadikan ruam semakin banyak.

Supaya tidak terjadi infeksi, jaga agar kuku anak tetap pendek. Selain itu, berikan kompres dingin di area yang terasa gatal selama beberapa menit. Sensasi dingin dapat meredakan gatal, sehingga hasrat menggaruk pun akan perlahan sirna.

Pakai pelembap setelah mandi

Penderita eksim memang disarankan tak boleh jauh-jauh dari pelembap. Karena, kondisi tersebut dapat membuat kulit si Kecil sangat kering, sehingga butuh krim, losion, atau gel pelembap untuk mengurangi efek kering tersebut. Ingat, makin kering kulit, maka akan makin gatal.

Pelembap pada dasarnya akan memberikan efek yang maksimal jika digunakan sehabis mandi, karena pori-pori masih dalam keadaan terbuka, sehingga nutrisinya mudah terserap.

Hindari penggunaan sabun antiseptik karena bisa membuat kulit semakin kering. Pilih sabun yang berbahan lembut dan ringan, misalnya sabun bayi.

Suhu air saat mandi juga mesti diperhatikan. Boleh mandi dengan air dingin maupun air hangat. Selain itu, mencampurkan oatmeal ke dalam air mandi dipercaya dapat meredakan gatal.

Kurangi kadar stres si Kecil

Punya kulit yang bermasalah bisa bikin anak sedih dan stres. Padahal, stres dapat memperparah gejala eksim. Karenanya, orang tua wajib membantu mengurangi stres pada anak, misalnya dengan bermain bersama, mengajaknya menonton film, dan sebagainya.

Gunakan krim atau salep kortikosteroid

Ini bisa Anda dapat setelah memeriksakan anak ke dokter. Perlu diingat, penggunaan krim atau salep kortikosteroid harus dengan dosis yang tepat. Karena bila berlebihan, ada efek samping seperti penipisan kulit.

Dressing basah

Dressing basah dilakukan dengan membungkus area kulit yang bermasalah dengan kortikosteroid oles. Dokter atau petugas medis lainnya akan membantu memasangkan perban pada awal pengobatan. Perhatikan cara memasang perbannya agar Anda bisa mempraktikkan kepada anak di rumah.

Mencegah kekambuhan eksim

Juga dari KlikDokter, dr. Sepriani Timurtini Limbong mengatakan bahwa eksim dapat dicegah dengan cara menjaga kelembapan kulit anak.

“Gejala eksim mudah muncul ketika kulit anak kering. Karena itu usahakan untuk selalu menjaga kelembapan kulitnya dengan menggunakan produk pembersih tubuh yang bebas pewangi dan menggunakan pelembap segera setelah mandi,” ia menyarankan.

Selain itu, hindari juga bahan-bahan yang sifatnya iritan seperti sabun dengan wangi tertentu, bahan pakaian yang tidak menyerap keringat, deterjen dengan pewarna, dan sebagainya.

Langkah penting lainnya adalah menghindari pencetus eksim.

“Kenali dan hindari pencetus eksim pada anak. Dengan demikian, gejala eksim tidak akan sering kambuh,” pungkas dr. Sepriani.

Eksim memang tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup anak. Karenanya, orang tua mesti memahami dan menguasai cara mengobati eksim pada anak sekaligus cara mencegah kekambuhannya. Bila gejala terlihat berat, sebaiknya bawa anak ke dokter.

Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.

(RN/RPA)

EksimAnakEksemDermatitis AtopikAlergi

Konsultasi Dokter Terkait