HomeIbu Dan anakKesehatan BayiBayi Menangis, Sudah Tentu Lapar?
Kesehatan Bayi

Bayi Menangis, Sudah Tentu Lapar?

dr. Dyan Mega Inderawati, 11 Mar 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Para orangtua sering kali merasa panik saat bayi mulai menangis. Mereka pun bingung mengapa bayi mereka menangis terus-menerus, serta apa yang harus dilakukan untuk menenangkannya.

Bayi Menangis, Sudah Tentu Lapar?

“Bayi saya menangis sepanjang hari, apa itu artinya ia lapar?” Sebelum terburu-buru mencapnya bayi yang rewel, berpikir ASI tidak cukup atau berpikir memberikan makanan tambahan lebih awal, yang perlu para orangtua ingat adalah: menangis adalah satu-satunya komunikasi bayi untuk semua yang ia rasakan.

Selain lapar, ternyata ada banyak alasan lain mengapa bayi menangis. Para orangtua, apalagi yang baru memiliki buah hati untuk pertama kali, sering kali merasa panik atau cemas saat bayi mulai menangis. Mereka pun bingung apa yang harus dilakukan untuk menenangkannya.

Apalagi jika bayi menangis saat kita sendiri sedang lelah, ini tentu bisa menimbulkan kemarahan dan putus asa. Pada saat-saat seperti itu, menutup telinga dan mata untuk beberapa saat dapat menjadi solusi untuk menenangkan diri kita kembali.

Enam Alasan Bayi Anda Menangis

Bayi menangis bukan hanya karena lapar, meski lapar merupakan alasan paling sering mengapa bayi menangis.

  • Menangis karena lapar

Lapar adalah alasan paling sering mengapa bayi menangis. Pada bayi baru lahir, frekuensi menyusunya masih sering, yaitu sekitar 10- 12 kali dalam 24 jam atau setiap 2-2,5 jam. Walaupun begitu, frekuensi ini amat bervariasi pada masing-masing bayi dan tidak bisa dijadikan patokan. Mengenali tanda-tanda bayi Anda mulai merasa lapar adalah cara yang paling ideal untuk mengetahui saatnya ia menyusu telah tiba.

Tanda-tanda tersebut misalnya gerakan bibirnya mencari susu, memasukkan tangannya ke dalam mulut, gerakan kepala ke kanan kiri, serta terlihat gelisah. Bila tanda-tanda yang disampaikan bayi tidak disadari orangtua, umumnya bayi akan menjadi gelisah dan menangis. Bila sudah menangis, kebanyakan bayi tidak mau langsung menyusu karena telanjur kesal. Tenangkan bayi terlebih dahulu dengan menimangnya atau menyanyikan lagu. Setelah bayi tenang, baru tawarkan ia susu.

  • Menangis karena popok kotor atau basah

Beberapa bayi sangat sensitif terhadap popok yang basah atau kotor. Sebagian lainnya dapat menoleransi hal tersebut. Untuk memastikan apakah tangisannya karena minta digantikan popok, periksalah popoknya. Beberapa jenis popok sekali pakai menyertakan strip indicator, sehingga memudahkan orangtua untuk mengetahui bahwa popok tersebut sudah harus diganti.

  • Menangis karena ruangan terlalu dingin atau panas

Perubahan suhu di lingkungan sekitar bayi juga dapat membuatnya merasa tidak nyaman. Selama dalam kandungan, suhu di dalam kandungan relatif stabil. Oleh karena itu, perubahan suhu kecil terkadang membuatnya merasa ada sesuatu yang tidak beres sehingga ia menangis. Pastikan suhu ruangan kondusif dan membuatnya nyaman. Suhu ruangan yang direkomendasikan oleh National Healthcare Service UK adalah 16-20oC, di mana 18oC dianggap sebagai suhu yang paling ideal.

  • Menangis karena mengantuk

Kebutuhan tidur setiap bayi berbeda-beda dan umunya berkurang seiring dengan pertambahan usianya. Pada minggu-minggu awal, rata-rata bayi membutuhkan 16-18 jam tidur setiap harinya. Sebagai orangtua, mengenali tanda awal bayi mengantuk dapat menjadi kunci mencegah bayi terlalu mengantuk atau kelelahan dan kemudian menjadi rewel. Mulai tidurkan bayi saat ia mulai menguap atau mengucek-ucek mata – tanda-tanda bayi mengantuk.

  • Menangis karena ingin dipeluk

Ada saatnya bayi menangis karena ia hanya ingin sebuah pelukan atau buaian yang menenangkan. Setelah bayi dipastikan kenyang, popoknya bersih, suhu ruangan nyaman, maka mungkin bayi butuh ditimang-timang. Bagi bayi baru lahir, lingkungan di sekitarnya masih menjadi hal yang asing dan terkadang membuatnya tidak nyaman. Salah satu yang dapat membuatnya nyaman adalah buaian dan belaian yang menenangkan. Mendekatkan telinganya ke dada ibu juga dikatakan dapat membantu menenangkannya, karena suara ibu dan detakan jantung ibu adalah dua suara yang familiar untuknya saat dalam kandungan.

  • Menangis karena kolik atau kembung

Biasakan menyendawakan bayi setelah ia menyusu. Dengan bersendawa, udara yang masuk saat bayi menyusu dapat dikeluarkan dan bayi terhindar dari keluhan kembung. Bayi yang menangis terus-menerus juga lebih rentan menjadi kembung karena banyak udara yang masuk ke perutnya.

Secara garis besar, kembung memang banyak dialami bayi terutama di bawah usia 3 bulan karena pencernaannya yang belum sempurna. Keluhan ini perlahan akan berkurang setelah bayi berusia 3-4 bulan. Salah satu cara yang dapat membantu mengurangi keluhan kembung adalah dengan melakukan pijatan lembut di area perutnya. Usapkan sedikit minyak atau losion di tangan dan pastikan tangan Anda hangat. Lakukan pijatan di perut bayi searah dengan jarum jam. Arah pijatan ini penting untuk mengikuti arah pencernaan di usus. Mintalah bantuan bidan atau dokter untuk melatih Anda memijat bayi dengan tepat.

Bagaimana Jika Bayi Tetap Menangis?

Apabila kiat-kiat di atas telah dilakukan dan bayi masih tetap menangis, Anda dapat mencoba beberapa hal berikut ini:

  • Pasang bunyi-bunyian dengan ritme konstan

Di dalam rahim, bayi terbiasa mendengar bunyi detak jantung ibu yang berirama konstan atau teratur. Untuk menenangkan buah hati, dekatkan telinganya ke dada ibu agar ia dapat mendengar kembali suara yang biasa ia dengarkan selama di dalam rahim. Suara lain yang menyerupai bising yang biasa ia dengarkan di dalam rahim adalah suara vacuum cleaner, pengering rambut, dan mesin cuci. Bising konstan dari mesin tersebut menyerupai bising dalam rahim.

  • Mengayun-ayun bayi

Ayunan lembut ditambah senandung yang menenangkan juga bisa menjadi pereda tangis bayi saat ia merasa resah. Selain dengan gerakan tangan, mengayun-ayun bayi juga dapat dilakukan dengan membawanya berkeliling menggunakan kereta dorong bayi, kursi ayun, dan ayunan untuk bayi.

  • Memandikan bayi dengan air hangat

Mandi air hangat mungkin dapat menjadi salah satu solusi untuk menenangkan bayi. Selalu cek temperatur air saat akan memandikan bayi. Temperatur air mandi yang dianggap ideal adalah 37-38oC. Walau demikian, perlu diingat bahwa tidak semua bayi menyukai kegiatan mandi. Seiring dengan waktu, Anda akan mulai mengenal kegiatan apa saja yang disukai dan tidak disukainya.

Ada saatnya segala cara sudah dilakukan, namun bayi masih saja menangis. Untuk menghindari frustrasi karena tangisannya tidak kunjung reda, Anda dapat mengambil waktu sesaat untuk menenangkan diri namun pastikan Anda menaruh bayi di tempat yang aman dan nyaman.

Jangan mengambil keputusan apa pun saat pikiran Anda sedang tidak tenang. Bila situasi tidak kunjung mereda, Anda dapat meminta bantuan orang terdekat untuk membantu Anda menenangkan bayi, dan tentunya menenangkan Anda juga.

Bayi MenangisSerba-Serbi Makanan Balita

Konsultasi Dokter Terkait