Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Saraf dan Otak

Meningitis

dr. Theresia Yunita, 20 Januari 2023

Ditinjau Oleh KlikDokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meningitis adalah peradangan dari meninges, lapisan yang tipis yang meliputi otak dan jaringan saraf yang berada pada tulang punggung. Apa penyebabnya?

Meningitis

Meningitis

Dokter spesialis

Spesialis saraf

Gejala

Leher kaku, sakit kepala parah, mual atau muntah, kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi, kejang

Faktor risiko

Berusia di bawah 5 tahun, sistem kekebalan tubuh lemah, menjalani pengobatan steroid jangka panjang, tinggal berkelompok

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

Mempertahankan fungsi jalan napas, mempertahankan kestabilan alat vital, resusitasi cairan, dan pemberian antimikroba yang adekuat, antibiotik

Komplikasi

Kerusakan otak, kebutaan, gangguan pendengaran, gangguan ingatan, sepsis, bahkan kematian.

Kapan harus ke dokter?

Adanya gejala-gejala meningitis

Pengertian Meningitis

Meningitis berasal dari kata meninges yang berarti ‘selaput otak’; dan –itis yang berarti ‘peradangan’. 

Jadi, meningitis adalah peradangan pada meninges, lapisan tipis yang meliputi otak dan jaringan saraf yang berada pada tulang punggung.

Peradangan akibat meningitis biasanya memicu keluhan seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.

Kebanyakan kasus meningitis atau sering disebut radang selaput otak disebabkan oleh infeksi virus. Namun, beberapa kasus radang selaput otak disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit. 

Selain itu, beberapa kondisi, termasuk rendahnya daya tahan tubuh, dapat pula menyebabkan meningitis.

Penanganan medis segera perlu dilakukan apabila kamu atau orang terdekat terkena meningitis untuk mencegah komplikasi yang serius.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Mencegah Penyakit Meningitis 

Penyebab Meningitis

Infeksi meningitis disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Penyebarannya dapat terjadi melalui kontak jarak dekat, batuk, bersin, atau lingkungan yang tidak higienis.

Meningitis akibat virus adalah kasus yang tersering ditemukan, meskipun paling tidak serius. Sementara itu, radang selaput otak akibat bakteri terhitung jarang terjadi, tetapi bisa sangat serius jika tidak diobati.

Beberapa virus dan bakteri yang dapat menyebabkan meningitis antara lain:

  • Bakteri meningokokus ada beberapa jenis yang berbeda, yang disebut A, B, C, W, X, Y dan Z
  • Bakteri pneumokokus
  • Bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib)
  • Enterovirus 
  • Virus gondongan
  • Virus herpes simpleks

Sementara itu, kasus meningitis jamur cukup jarang ditemukan. Seseorang bisa terkena bila menghirup spora jamur yang mungkin terdapat di tanah, kayu busuk, dan kotoran burung.

Kondisi ini sering mengenai orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien AIDS

Adapun, meningitis parasit dapat disebabkan oleh parasit, seperti infeksi cacing pita di otak atau malaria serebral.

Ada juga meningitis amuba yang meski amat langka tertular melalui berenang di air tawar dan dapat dengan cepat mengancam jiwa. Meningitis parasit tidak menyebar di antara orang-orang.

Gejala Meningitis

Gejala meningitis tahap awal dapat serupa dengan infeksi virus biasa, seperti demam tinggi. 

Keluhan tersebut dapat berkembang selama beberapa jam atau hari, yang bisa semakin serius atau memburuk.

Salah satu gejala khas dari meningitis adalah adanya kaku kuduk yang dapat menunjukkan adanya peradangan pada meninges.

Ciri-ciri meningitis lainnya dapat meliputi:

  • Leher kaku
  • Sakit kepala parah
  • Mual atau muntah
  • Kebingungan dan sulit berkonsentrasi
  • Kantuk ataupun kesulitan untuk bangun
  • Kejang
  • Tidak nafsu makan atau minum
  • Penurunan kesadaran
  • Ruam kulit pada beberapa kasus, seperti pada meningitis meningokokus

Sementara itu, meningitis pada bayi dan bayi baru lahir dapat meliputi:

  • Demam tinggi
  • Menangis terus-menerus
  • Sangat mengantuk
  • Kesulitan bangun dari tidur
  • Menjadi tidak aktif atau lamban
  • Sulit makan
  • Muntah
  • Tonjolan di titik lunak di atas kepala bayi
  • Kekakuan pada tubuh dan leher

Artikel Lainnya: Sempat Sembuh, Kenapa Meningitis Bisa Kambuh Lagi? 

Faktor Risiko Meningitis

Siapa pun sebenarnya berpotensi terkena penyakit meningitis. Akan tetapi, risiko penyakit akan lebih tinggi pada:

  • Orang berusia di bawah 5 tahun. Sekitar 70 persen dari semua kasus meningitis bakteri menyerang anak di bawah usia 5 tahun.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Misalnya, penderita HIV, kanker, atau jika kamu menerima transplantasi organ atau sumsum tulang.
  • Pengobatan steroid jangka panjang yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh
  • Tinggal berkelompok, seperti di asrama.
  • Tinggal di area penyakit menular yang menyebabkan meningitis sering terjadi. Kamu yang bepergian ke sana juga berisiko tertular.
  • Memiliki infeksi darah yang meluas.

Diagnosis Meningitis

Beberapa tahap dokter menegakkan diagnosis meningitis adalah sebagai berikut.

1. Anamnesis 

Penentuan diagnosis meningitis dapat diawali dengan wawancara medis saat didapati seorang nyeri kepala, demam dan penurunan kesadaran.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang mungkin dapat ditemukan adanya kaku kuduk (kekakuan pada leher), gangguan neurologi dan tanda infeksi.

3. Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk memastikan adanya radang pada selaput otak, seperti: 

  • Tes Darah

Pemeriksaan darah akan melihat apakah adanya tanda-tanda infeksi. 

  • CT Scan atau MRI 

Dengan CT scan dan MRI (magnetic resonance imaging), dapat diketahui adakah peradangan pada otak.

  • Pemeriksaan Cairan Sumsum Tulang Belakang

Untuk memastikan penyebab pasti dari meningitis, diperlukan pemeriksaan cairan sumsum tulang belakang.

Cairan sumsum tulang belakang diambil dengan proses yang disebut pungsi lumbal (lumbar puncture).

Sebuah jarum ditusukkan pada daerah tertentu pada pertengahan tulang belakang, dan cairan tulang belakang akan diisap. Cairan ini kemudian akan dianalisis dan memberikan petunjuk penyebab meningitis.

Artikel Lainnya: Pahami Gejala Meningitis pada Anak

Pengobatan Meningitis

Bentuk pengobatan yang paling penting pada penderita meningitis adalah mencegah kerusakan otak lebih lanjut.

Caranya dengan mempertahankan fungsi jalan napas, mempertahankan kestabilan alat vital, resusitasi cairan dan pemberian antimikroba yang adekuat.

Jika dicurigai penyebab penyakit meningitis adalah bakteri, dapat diberikan obat-obatan antibiotik. 

Untuk perawatan yang optimal, pengobatan meningitis sebaiknya dilakukan dengan perawatan di rumah sakit.

Pencegahan Meningitis

Meningitis adalah penyakit yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri dan virus. 

Karena itu, pencegahan infeksi dari mikroorganisme ini dapat dicapai dengan menjalankan pola hidup sehat.

Kebersihan menjadi salah satu kunci pencegahan terjangkit virus atau bakteri penyebab meningitis.

Biasakan untuk selalu hidup bersih, menjaga pola makan yang sehat dan mencuci tangan secara berkala.

Penting juga untuk melakukan vaksinasi dan imunisasi yang dapat mencegah meningitis.

Komplikasi Meningitis

Bila tidak ditangani dengan tepat, meningitis dapat menyebabkan komplikasi yang sangat buruk, seperti kerusakan otak, kebutaan, gangguan pendengaran, gangguan ingatan, sepsis, bahkan kematian. 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila kamu mencurigai adanya gejala meningitis, jangan anggap remeh segera bawa pasien berobat ke dokter agar cepat tertangani.

Kamu bisa berkonsultasi lebih dalam seputar penyakit meningitis ke dokter spesialis saraf. Kamu juga bisa menggunakan fitur KlikDokter yang lain seperti buat janji dengan dokter, booking layanan kesehatan dan belanja sehat di KALStore, jangan lupa juga untuk download aplikasi KlikDokter.

Jangan tunggu sakit memberat. #JagaSehatmu setiap hari.

[HNS/NM]

Tanya Dokter