Masalah Tulang

Lordosis

dr.Devia Irine Putri, 13 Feb 2022

Ditinjau Oleh dr.Devia Irine Putri

Lordosis adalah salah satu kelainan tulang belakang yang bisa terjadi. Simak apa itu lordosis, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya di sini.

Lordosis

Lordosis

Dokter spesialis

Spesialis bedah tulang (orthopedi).

Gejala

Nyeri otot, otot tegang, gerakan leher / punggung terbatas, kesemutan, mati rasa, sulit mengontrol BAK.

Faktor risiko

Obesitas, ibu hamil, cedera, postur tubuh tidak baik, riwayat pembedahan tulang belakang, adanya gangguan otot, saraf dan tulang.

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (x-ray, MRI)

Pengobatan

Obat-obatan, penggunaan brace, latihan fisik/fisioterapi, tindakan operasi, modifikasi gaya hidup.

Obat

Obat antinyeri (ibuprofen, acetaminophen).

Komplikasi

Nyeri berkepanjangan yang mengganggu kualitas hidup.

Kapan harus ke dokter?

Muncul perubahan penampilan dan bentuk tulang belakang disertai dengan rasa nyeri yang mengganggu.

Pengertian Lordosis

Lordosis adalah salah satu kelainan pada tulang belakang, yakni ketika bagian bawah (lumbar) melengkung secara berlebihan.

Tulang belakang manusia pada umumnya memiliki sedikit lengkungan di area leher, punggung atas, dan punggung bawah.

Adanya lengkungan ini berguna untuk tubuh menyokong kepala, membantu mempertahankan struktur tubuh, serta mempermudah gerakan seperti membungkuk.

Dalam kondisi lordosis, lengkungan lumbar yang berlebihan menyebabkan tekanan yang berlebihan pada tulang belakang. Akibatnya, muncul keluhan nyeri dan rasa tak nyaman.

Apabila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat mengganggu pergerakan.

Artikel Lainnya: Postur Tubuh yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Tulang Belakang

Jenis Lordosis

Kelainan tulang lordosis memiliki beberapa jenis. Berikut penjelasannya.

  • Lordosis Postural

Kelainan lordosis postural umumnya disebabkan oleh kelebihan berat badan maupun masalah otot punggung yang lemah. Akibatnya, tulang belakang tidak tertopang dengan baik.

Ketika seseorang memiliki berat badan berlebih, area perut cenderung memiliki beban yang lebih besar. Efeknya, lumbar pun maju ke depan.

  • Lordosis Kongenital atau Trauma

Lordosis kongenital umumnya terjadi karena cacat bawaan atau masalah pada saat janin berada dalam kandungan.

Akibatnya, tulang yang janin miliki lebih lemah dan dapat melengkung secara berlebihan.

Selain karena masalah cacat bawaan, lordosis juga dapat disebabkan karena trauma atau cedera, misalnya terjatuh dari suatu tempat yang tinggi maupun cedera saat berolahraga.

  • Hyperlordosis Pascabedah Laminektomi

Sesuai namanya, kelainan tulang belakang ini terjadi setelah prosedur laminektomi.

Yakni, prosedur pembedahan di mana ada tulang belakang yang diangkat untuk memberikan akses ke sumsum tulang belakang atau akar saraf.

Salah satu efek samping dari tindakan ini adalah ketidakseimbangan pada tulang belakang sehingga menyebabkan tulang cenderung lebih melengkung.

  • Lordosis Neuromuskular

Tipe kelainan tulang belakang ini disebabkan oleh adanya kondisi yang menyebabkan masalah kelengkungan tulang belakang. Misalnya, distrofi otot dan cerebral palsy.

  • Lordosis Sekunder dari Kontraktur Fleksi Pinggul (Hip)

Jenis lordosis ini biasanya terjadi pada orang yang mengalami kontraktur pinggul. Kontraktur pinggul menyebabkan pemendekan sendi dan otot.

Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam penyebab, seperti infeksi, cedera, atau masalah keseimbangan otot akibat gangguan lainnya.

Penyebab Lordosis

Kelainan tulang belakang lordosis dapat menyerang semua orang di berbagai usia. Pada beberapa kasus, kondisi ini tidak diketahui penyebabnya secara pasti.

Namun, pada sebagian kasus, diketahui ada penyebab yang mendasari terjadinya lordosis, yaitu:

  • Cedera atau Trauma

Riwayat cedera atau trauma pada tulang belakang bisa menjadi salah satu penyebab lengkung lumbar berlebihan.

  • Spondilolistesis

Spondilolistesis adalah kondisi ketika tulang belakang bergeser dari tempat yang seharusnya.

Akibatnya, tulang menjadi tidak sejajar dan membuat tulang punggung bawah lebih melengkung.

  • Akondroplasia

Akondroplasia adalah gangguan pertumbuhan tulang yang membuat pengidapnya tampak kerdil.

  • Osteoporosis

Osteoporosis atau tulang keropos adalah hilangnya kepadatan tulang yang meningkatkan risiko cedera atau patah tulang.

Hal ini nantinya bisa memengaruhi kelengkungan tulang belakang.

  • Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memengaruhi postur tubuh menjadi tidak baik.

Terjadi penekanan pada tulang belakang yang berlebihan sehingga meningkatkan risiko terjadinya lordosis.

  • Gangguan Otot dan Saraf

Gangguan otot dan saraf seperti distrofi otot dan cerebral palsy juga bisa jadi penyebab lordosis.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur Terbaik untuk Penderita Nyeri Punggung Bawah

Faktor Risiko Lordosis

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya kelainan tulang belakang lordosis adalah:

  • Obesitas
  • Postur tubuh yang tidak baik
  • Kehamilan
  • Melakukan prosedur pembedahan tulang belakang
  • Cedera
  • Memiliki gangguan otot, saraf dan tulang, seperti pada distrofi otot, cerebral palsy, osteoporosis, osteosarkoma, akondroplasia

Gejala Lordosis

Secara umum, gejala lordosis adalah nyeri otot dan tegang. Hal ini karena lengkungan tulang belakang yang abnormal menyebabkan otot punggung tertarik ke berbagai arah.

Kelainan ini juga bisa mudah dilihat dari penampilannya. Bagian tubuh atas hingga perut penderita lordosis akan tampak lebih maju ke depan dan bagian bokong lebih mundur ke belakang.

Jika dilihat dari samping, akan tampak lekukkan di pinggang. Selain itu, beberapa gejala penyakit lordosis yang bisa saja muncul seperti:

  • Sulit menggerakkan leher atau punggung bawah
  • Kesemutan
  • Kebas atau mati rasa
  • Nyeri seperti tersengat listrik
  • Terasa lemah
  • Sulit mengontrol buang air kecil

Saat tidur pun, penderita lordosis akan kesulitan berbaring telentang.

Hal ini karena area punggung atas sulit menempel dengan lantai akibat terhalang oleh bokong yang menonjol.

Artikel Lainnya: Jenis Tulang Rawan dan Kondisi Kesehatan yang Dapat Terjadi

Diagnosis Lordosis

Jika Anda memiliki gejala lordosis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah orthopedi.

Dalam menegakkan diagnosis, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan juga pemeriksaan penunjang.

  • Wawancara Medis

Dokter akan bertanya seputar keluhan yang Anda alami hingga faktor risiko yang dimiliki, misalnya riwayat jatuh maupun riwayat operasi.

  • Pemeriksaan Fisik

Dokter akan meminta Anda melakukan beberapa gerakan seperti membungkuk untuk menilai bentuk lengkungan tulang belakang normal atau tidak hingga ada tidaknya masalah keterbatasan pergerakan.

  • Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang, seperti tes pencitraan, digunakan untuk mendukung penegakkan diagnosis.

Beberapa tes pencitraan yang mungkin dilakukan:

  • X-Ray Tulang Belakang

Salah satu pemeriksaan penunjang dasar yang sering dilakukan adalah pemeriksaan x-ray yang berguna untuk menentukan derajat kelengkungan tulang belakang.

  • CT Scan

Selain pemeriksaan x-ray, CT Scan mungkin dianjurkan untuk dilakukan. Pemeriksaan CT Scan bisa memberikan gambaran otot, lemak, maupun organ yang lebih detail dibandingkan x-ray.

  • MRI

Pemeriksaan MRI bisa memberikan gambaran yang lebih spesifik dari tulang belakang. Prosedur pemeriksaan ini menggunakan kombinasi dari magnet, radio frekuensi, dan komputer.

  • Bone Scan

Pemeriksaan bone scan bisa dilakukan apabila ada kecurigaan nyeri tulang yang disebabkan karena peradangan, perubahan struktur sendi, maupun keganasan.

  • Tes Darah

Tes darah mungkin dilakukan apabila dicurigai ada masalah metabolik. Namun, sebenarnya pemeriksaan tes darah tidak masuk dalam pemeriksaan diagnostik lordosis.

Pengobatan Lordosis

Pengobatan penyakit lordosis bergantung pada derajat kelengkungan, penyebab, dan seberapa berat gejala yang muncul.

Dalam sebagian besar kasus lordosis secara umum tidak membutuhkan terapi yang spesifik.

Berikut beberapa pengobatan dan cara mengatasi lordosis yang direkomendasikan.

  • Mengonsumsi Obat Antinyeri

Keluhan nyeri yang muncul bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk itu, dokter dapat merekomendasikan obat-obatan antinyeri untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.

Beberapa obat yang mungkin dianjurkan misalnya ibuprofen dan acetaminophen.

  • Latihan Fisik

Latihan fisik yang dilakukan mandiri maupun fisioterapi yang dibantu dengan terapis bisa membantu menguatkan otot dan meningkatkan fleksibilitas.

Senam, yoga, ataupun peregangan bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi keluhan lordosis.

Jika ragu, tanyakan pada dokter atau terapis jenis gerakan atau olahraga yang perlu dilakukan setiap harinya.

  • Penggunaan Brace

Penggunaan brace atau korset pada punggung dapat membantu menstabilkan punggung dan mencegah tulang belakang terlalu melengkung.

Sebelum memutuskan menggunakan alat ini, pastikan Anda berkonsultasi dahulu dengan dokter.

Biasanya, penggunaan brace disarankan pada orang yang memiliki kelengkungan lebih dari 30 derajat.

  • Tindakan Pembedahan

Prosedur pembedahan tulang belakang mungkin akan dilakukan apabila cara-cara konvesional tidak menunjukkan perbaikan, atau pada kasus dengan derajat berat yang diikuti dengan manifestasi gangguan saraf.

  • Modifikasi Gaya Hidup

Menurunkan berat badan yang berlebih misalnya dengan cara menjaga asupan makanan dan olahraga rutin secara tidak langsung akan membantu memperbaiki postur tubuh.

Pencegahan Lordosis

Sebenarnya tidak ada panduan khusus tentang pencegahan lordosis. Memiliki berat badan ideal salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan dan postur tubuh.

Diskusikan dengan dokter apabila Anda kesulitan memulai program diet.

Selain itu, ada beberapa gerakan atau latihan yang bisa membantu menjaga postur tubuh sekaligus cara mencegah lordosis. Latihan dapat tersebut berupa:

  • Mengangkat bahu
  • Latihan gerakan leher
  • Yoga, seperti melakukan gerakan pose cat and bridge
  • Mengangkat kaki
  • Latihan otot lantai pelvis (pelvis tilt)

Berdiri terlalu lama juga bisa mengubah lengkung tulang belakang. Jadi, jika Anda berdiri terlalu lama, usahakan untuk duduk sejenak dan lakukan peregangan.

Jangan lupa untuk menggunakan bantalan penyangga atau memilih kursi yang membantu mempertahankan bentuk tulang belakang.

Artikel Lainnya: Yoga untuk Mengatasi Kelainan Tulang Belakang

Komplikasi Lordosis

Komplikasi dari lordosis sejatinya tidak mengancam nyawa. Namun, jika dibiarkan bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.

Kelainan tulang belakang ini bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan dan mengganggu keseharian penderita, termasuk saat beristirahat.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu segera ke dokter apabila muncul perubahan penampilan dan bentuk tulang belakang disertai dengan keluhan nyeri yang mengganggu aktivitas. Gunakan fitur Tanya Dokter dan Temu Dokter KlikDokter untuk berkonsultasi dengan dokter.

Semakin cepat terdeteksi dan ditangani dengan baik, komplikasi di kemudian hari bisa dihindari.

Jangan ketinggalan info lainnya seputar penyakit dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.