Masalah Pernapasan

Bronkopneumonia

dr. Adeline Jaclyn, 24 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli. Bagaimana gejalanya? Kita simak di sini.

Bronkopneumonia

Bronkopneumonia

Dokter Spesialis

Spesialis paru

Gejala

Demam, batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, napas cepat, berkeringat, kedinginan, nyeri kepala

Faktor Risiko

Umur, lingkungan, gaya hidup, kondisi medis tertentu (asma, PPOK, HIV/AIDS, penyakit jantung, diabetes)

Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

Pengobatan tergantung penyebab. Misalnya, diberikan antibiotik bila disebabkan oleh bakteri atau antijamur bila disebabkan oleh jamur

Obat

Antibiotik, antijamur, antivirus (sesuai penyebab), tergantung gejala

Komplikasi

Sepsis, abses paru, efusi pleura, gagal pernapasan, gagal ginjal, gagal jantung

Kapan harus ke dokter?

Bila keluhan berat, usia lebih dari 65 tahun, sulit bernapas, nyeri dada, napas cepat, tekanan darah rendah, kebingungan

Pengertian Bronkopneumonia

Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli (kantong udara kecil di dalam paru-paru). Pneumonia sendiri adalah infeksi pada organ paru.

Gangguan kesehatan tersebut menyebabkan saluran udara menyempit, serta area pertukaran udara dengan darah jadi berkurang. Efeknya, penderita akan sulit bernapas.

Artikel Lainnya: Mengenal Bronkopneumonia, Penyakit Infeksi Paru-Paru yang Berbahaya 

Penyebab Bronkopneumonia

Pada kebanyakan kasus, penyebab bronkopneumonia adalah bakteri, meski tak menutup kemungkinan disebabkan oleh virus dan jamur.

Bakteri yang sering menyebabkan bronkopneumonia, seperti:

  • Staphylococcus aureus
  • Haemophilus influenzae
  • Pseudomonas aeruginosa
  • Escherichia coli
  • Klebsiella pneumoniae
  • Proteus species

Penularan terjadi antar-orang melalui bersin ataupun batuk.

Faktor Risiko Bronkopneumonia

Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko bronkopneumonia, yakni:

  • Umur

Usia 65 tahun ke atas dan anak 2 tahun ke bawah lebih berisiko terkena bronkopneumonia.

  • Lingkungan

Orang yang bekerja atau sering berkunjung ke fasilitas kesehatan.

  • Gaya Hidup

Seperti merokok, nutrisi yang rendah, dan riwayat konsumsi alkohol berat.

  • Kondisi Medis Tertentu

Seperti penyakit paru kronis (asma atau PPOK), HIV/AIDS, kemoterapi, penyakit jantung, diabetes, penyakit autoimunkanker, batuk kronis, kesulitan menelan, dan juga pengguna ventilator.

Gejala Bronkopneumonia

Gejala bronkopneumonia dapat bervariasi, dari yang ringan hingga berat.

Ciri-ciri bronkopneumonia dapat diawali dengan keluhan, seperti flu yang menjadi lebih parah dalam beberapa hari yang meliputi:

  • Demam
  • Batuk berdahak
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Napas cepat
  • Berkeringat
  • Kedinginan
  • Nyeri kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Bingung atau delirium (terutama lansia)

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Beda Pneumonia, TBC, dan Bronkitis 

Pada anak, batuk merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan disertai dengan :

  • Denyut jantung yang cepat
  • Kadar oksigen darah rendah
  • Terlihat penarikan pada otot dada
  • Iritabel (cenderung sensitif, mudah tersinggung dan marah)
  • Malas makan atau minum
  • Demam
  • Kesulitan tidur

Diagnosis Bronkopneumonia

Dokter mendiagnosis bronkopneumonia melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain yang punya keluhan serupa, seperti bronkitis, asma bronkial, atau pneumonia lobaris.

Adapun pemeriksaan penunjang dapat berupa:

  • Rontgen Dada

Biasanya menunjukkan bercak-bercak infeksi multipel pada kedua paru, paling sering pada dasar paru.

  • Pemeriksaan Darah Lengkap

Peningkatan sel darah putih total.

  • Kultur Darah atau Sputum

Menunjukkan tipe organisme penyebab infeksi.

  • CT-scan

Melihat lebih terperinci jaringan paru.

  • Bronkoskopi

Melihat saluran pernapasan langsung dan mengambil sampel jaringan paru.

  • Pulse oximetry

Mengukur persentase oksigen pada saluran darah.

Pengobatan Bronkopneumonia

Bila penyebab dari penyakit adalah virus maka tidak diperlukan pengobatan khusus kecuali kondisi parah. Biasanya, kondisi akan membaik dalam waktu dua minggu.

Sementara, bila penyebabnya bakteri atau jamur, dibutuhkan pengobatan khusus.

Pada bronkopneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan antibiotik yang biasanya keluhan membaik dalam tiga hingga lima hari setelah konsumsi.

Bila disebabkan oleh infeksi jamur, dokter dapat meresepkan obat anti-jamur.

Artikel Lainnya: Penggunaan Kipas Angin Tingkatkan Risiko Pneumonia, Ini Faktanya 

Pencegahan Bronkopneumonia

Beberapa hal bisa dilakukan untuk meminimalkan kamu terinfeksi Bronkopneumonia. 

  • Vaksinasi bisa mencegah seseorang terinfeksi bronkopneumonia. Kamu bisa mendapatkan vaksin pneumonia pneumokokus di fasilitas kesehatan.
  • Selain itu, terapkan kebiasaan mencuci tangan supaya terhindar dari paparan kuman dan patogen.
  • Selanjutnya, hindari dan setop merokok. Tembakau dapat merusak kapasitas organ paru kamu dalam melawan infeksi.

Komplikasi Bronkopneumonia

Komplikasi bronkopneumonia yang terjadi tergantung pada penyebab infeksi, meliputi:

Kapan Harus ke Dokter?

Bila keluhan berat dan termasuk kriteria berikut, segeralah ke dokter:

  • Usia lebih dari 65 tahun
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada
  • Nafas cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Kebingungan
  • Butuh bantuan pernapasan
  • Memiliki penyakit paru kronis

Jika kamu pernah mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera konsultasi dokter spesialis paru. Kamu bisa booking layanan kesehatan lewat layanan Layanan Medis dan Lab di KlikDokter.

Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[HNS/NM]