Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Pencernaan

Radang Usus

dr. Sara Elise Wijono MRes., 13 Feb 2022

Ditinjau Oleh dr. Sara Elise Wijono MRes.

Icon ShareBagikan
Icon Like

Radang usus, atau yang disebut inflammatory bowel disease (IBD), adalah inflamasi di usus. Ini penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Radang Usus

Radang Usus

Dokter Spesialis

Penyakit dalam (SpPD), penyakit dalam dengan subspesialis gastroenterology (SpPD-KGEH).

Gejala

Diare, sakit atau kram perut.

Faktor Risiko

Merokok, pola makan tinggi lemak dan daging prosesan.

Cara Diagnosis

Anamnesis, periksa fisik, periksa darah dan tinja, radiologi.

Pengobatan

Obat, pembedahan, support nutrisi.

Obat

Anti-radang, anti-nyeri, anti-diare.

Komplikasi

Malnutrisi, dehidrasi, penurunan BB.

Kapan harus ke dokter?

Perubahan pola BAB menetap. Ada gejala menetap dari radang usus.

Pengertian Radang Usus

Radang usus adalah kondisi peradangan atau inflamasi di usus. Penyakit ini ditandai dengan kerusakan sel-sel di usus karena infeksi, gangguan imunitas, dan beberapa sebab lain.

Gangguan kesehatan ini dikenal juga dengan inflammatory bowel disease (IBD), yang meliputi dua kondisi utama, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.

Kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus yang memicu terjadinya peradangan kronis serta perlukaan di lapisan terdalam usus besar dan juga rektum.

Sementara penyakit Crohn biasanya peradangan menyebar hingga ke dalam jaringan yang terkena. Sering kali, peradangan mengenai area yang berbeda di saluran pencernaan.

Pasien penyakit inflamasi usus biasanya kerap merasa sakit perut ataupun perut terasa kram. Bila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berakibat buruk.

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Fungsi Usus Halus untuk Kesehatan Anda

Penyebab Radang Usus

Ada banyak penyebab radang usus, beberapa yang paling sering ditemui adalah:

1. Infeksi

Infeksi yang paling sering menyebabkan radang usus adalah virus dan bakteri.

Umumnya, virus dan bakteri masuk ke usus karena seseorang mengonsumsi makanan yang tidak bersih.

2. Autoimun

Gangguan daya tahan tubuh seperti pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif bisa menyebabkan sel yang berperan pada sistem kekebalan tubuh menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan.

3. Sumbatan Pembuluh Darah

Adanya sumbatan pembuluh darah (thrombosis) di usus menyebabkan sel-sel usus kekurangan oksigen dan mengalami peradangan.

Kondisi sumbatan pembuluh darah ini umumnya disebabkan oleh adanya tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang tidak ditangani dengan baik.

4. Efek Samping Obat

Ada beberapa jenis obat yang dapat mengiritasi saluran pencernaan, termasuk usus.

Misalnya obat anti-nyeri, beberapa jenis obat untuk kanker, dan sebagainya.

Gejala Radang Usus

Beberapa gejala radang usus yang dapat terjadi adalah:

Artikel Lainnya: Deretan Penyakit Kulit yang Berkaitan dengan Kolitis Ulseratif

Faktor Risiko Radang Usus

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit inflamasi usus adalah:

  • Usia, kebanyakan kasus terdiagnosa pada usia kurang dari 35 tahun
  • Ras kulit putih
  • Adanya riwayat keluarga dengan radang usus
  • Aebiasaan merokok
  • Konsumsi obat OAINS
  • Lokasi tempat tinggal, yakni negara berkembang, area urban, negara iklim dingin
  • Pola makan tinggi lemak dan daging prosesan
  • Aktivitas sedentari (pasif)

Diagnosis Radang Usus

Berikut beberapa cara yang dapat membantu diagnosis radang usus.

1. Anamnesis (Wawancara medis)

Dokter akan bertanya seputar keluhan yang dirasakan dan adakah riwayat radang usus pada keluarga.

2. Pemeriksaan Fisik

Seperti pemeriksaan rektal dapat menunjukan adanya darah pada saluran cerna bawah.

3. Pemeriksaan Feses

Cara ini dilakukan untuk memeriksa adanya infeksi, darah pada tinja, dsb.

4. Pemeriksaan Darah

Pengecekan darah dapat diperlukan untuk memeriksa apakah terdapat kondisi seperti anemia, infeksi, dsb.

5. Pemeriksaan Endoskopi

Cara ini penting untuk melihat kondisi bagian dalam usus. Dokter dapat memeriksa apakah terdapat bagian usus yang luka.

6. CT-Scan atau MRI

Alat ini untuk memeriksa gambaran usus dengan saksama. Cara tersebut dapat berguna untuk mengawasi kemunculan komplikasi dari radang usus.

7. X-Ray

Pemeriksaan cepat untuk kasus gawat darurat. Misalnya, untuk memastikan tidak ada komplikasi usus yang robek.

Pengobatan Radang Usus

Pengobatan radang usus dapat ditangani oleh dokter penyakit dalam atau spesialis saluran cerna (gastroenterolog).

Pengobatan IBD dapat bergantung pada situasi dan kondisi, misalnya:

1. Obat-obatan Radang Usus

Obat yang diberikan dapat beberapa jenis dan memiliki tujuan untuk mengurangi peradangan.

2. Support Nutrisi

Misalnya, melalui pemberian suplemen, pipa makan atau cairan infus khusus.

3. Pembedahan

Misalnya, untuk mengangkat bagian usus yang rusak.

Obat Terkait Radang Usus

Obat yang dapat digunakan untuk radang usus misalnya:

  • Obat antiperadangan, seperti kortikosteroid
  • Obat penekan daya tahan tubuh untuk mengatasi peradangan
  • Biologics, obat yang diberikan dengan tujuan menetralisasi protein dalam tubuh yang menyebabkan peradangan
  • Antibiotik jika ada kecurigaan infeksi bakteri
  • Obat antidiare
  • Obat antinyeri
  • Suplemen tertentu, jika ada masalah penyerapan nutrisi

Artikel Lainnya: Manfaat Aromaterapi untuk Penderita Kolitis Ulseratif

Pencegahan Radang Usus

Tidak semua radang usus dapat dicegah. Namun secara umum, untuk menurunkan risiko terkena radang usus, sebaiknya lakukan hal berikut:

  • Memilih makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya. Terapkan pola makan bergizi seimbang
  • Hindari merokok dan berada di lingkungan asap rokok
  • Serta rutin berolahraga

Komplikasi Radang Usus

Ada beberapa risiko komplikasi radang usus yang tidak ditangani dengan baik. Berikut daftarnya.

  • Malnutrisi, penurunan berat badan. Disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi pada usus yang meradang atau diare berkepanjangan.
  • Dehidrasi akibat diare.
  • Sumbatan usus. Terjadi karena penebalan saluran cerna, khususnya pada penyakit Crohn's.
  • Toxic megacolon. Komplikasi ulseratif kolitis yang menyebabkan usus membesar dan membengkak.
  • Robekan usus (perforasi), dapat disebabkan toxic megacolon atau muncul dengan sendirinya.
  • Kanker usus. Sebaiknya skrining kanker dilakukan setidaknya 10 tahun sejak awal terdiagnosis radang usus.
  • Fistula (saluran abnormal) antar-bagian saluran cerna. Paling sering timbul di area dekat anus.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika muncul tanda dan ciri-ciri radang usus di atas, khususnya jika berkepanjangan, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.

Perubahan pola BAB yang terjadi berkepanjangan juga sebaiknya diperiksakan lebih lanjut.

Jika kamu punya pertanyaan tentang radang usus? Kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui Layanan Tanya Dokter.

Booking dokter dan layanan kesehatan melalui fitur Temu Dokter dan Layanan Medis & Lab di aplikasi KlikDokter.

Jangan lupa untuk terus #JagaSehatmu, ya!

(HNS/AYU)